disini ane cuma mau sharing gan. sharing mengenai "anak". ane ngak ada maksud apa-apa...just share gan. dan ane mohon pendapat para kaskuser semuanya.
oke deh ane mulai:
kita semua adalah mantan anak-anak yang kini tumbuh menjadi dewasa. peran orang tua sangatlah penting dalam masa pertumbuhan seorang anak. mulai apa yang dia dengar, dia lihat dan dia rasakan bisa saja berimbas diwaktu dia dewasa kelak. disini ane akan membahas mengenai apa yang anak "dengar", apa yang anak "lihat" dan apa yang anak "rasakan".
kita mulai dengan apa yang anak lihat. "apa yang anak lihat. itulah yang mereka tirukan".
anak-anak adalah peniru ulung diusianya yang masih muda, apa yang mereka lihat, mereka akan berfikir dan ingin rasanya untuk mencobanya. dalam hal ini ane mau ngebahas peran orang tua dirumah terhadap anaknya.
TELEVISI
televisi sangat berperan dalam peniruan sang anak. dewasa ini sudah jarang kita lihat bersama siaran televisi yang bertemakan anak-anak. emang ada sih acara atau film yang bertemakan anak-anak, tetapi isinya tetap aja mengarahkan kearah orang dewasa yang menurut ane si anak aja terkadang susah dalam menerjemahkan apa yang dia lihat. sesuai atau tidaknya apa yang dia tonton dengan apa yang dia terima. nah...peran orang tua sangat penting dalam mengontrol anak dalam hal pemilihan siaran televisi terhadap anak. ga mau kan para orang tua ketika berkata sama anaknya "nak, bapak pergi dulu yah" dan si anak menjawab "trus gua mesti bilang WOW gt?". ini yang sangat parah menurut ane belakangan ini gan.
PERKATAAN ORANG TUA KEPADA ANAK
"dasar bodoh kamu, 2x5 aja ngak tau?", "dasar kamu anak malas", "dasar gak tau diuntung", "dasar bla...bla...bla". kata-kata kasar tersebut bisa saja menjadi sugesti bagi anak yang akan mengambil kesimpulan bahwa itulah dirinya. dan ngak menutup kemungkianan kalau anak akan menilai dirinya "kata ayah/ibu aku bodoh, berarti aku bodoh dan nggak bisa apa-apa. Sekeras apapun usahaku, aku tetap anak bodoh, nggak ada artinya. duh jangan sampe ya seorang anak jadi begitu.kan bisa memberitahukan anak dengan cara yang lembut agar sang anak juga termotivasi atas ucapan orang tua kepadanya. misalnya dengan perkataan "kamu kan anak pintar pasti bisa dong nyelesaikan tugasmu ini. kan udah ibu/ayah ajarin kemaren? sambil elus-elus kepalanya. oooohhhh...alangkah indahnya.
Reaksi orang tua dalam menghadapi kesalahan anak memang sering kali melahirkan kalimat-kalimat bernada negatif. Bisa jadi ortu kesal, karena berulang kali memahamkan anak, ditambah dengan perilakunya yang sukar dikendalikan. Namun, itulah tugas kita sebagai orangtua. Harus mau membiasakan diri, harus lebih bersabar dalam menghadapi mereka.
APA YANG ANAK RASAKAN
"memangnya kamu bisa nak? udah sini bapak saja", kata tersebut memang sangat ramah ditelinga, tapi menurut ane kata tersebut bisa saja berimpas kepada anak kalau apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya bisa terselesaikan dengan bantuan orang lain, anak bisa saja menjadi manja dan tidak percaya diri dalam melakukan tindakan apapun yang akan dilakukannya dan menjadi tanggung jawabnya.
Ajarkan anak untuk memberikan nilai positif terhadap dirinya. Dengan demikian, anak belajar mencintai dirinya sendiri secara positif. Ia akan berusaha membangun dirinya sebagaimana yang Anda dan orang lain harapkan darinya.
oh ya lupa ane, faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap anak. jangan sampai anak dikalahkan oleh lingkungan. tapi anak harus bisa mengalahkan lingkungan. contohnya begini gan. misalkan seputaran rumahnya atau lingkungannya terkenal dengan daerah narkoba. nah, gak menutup kemungkinan si anak terpengaruh terhadap lingkungannya tersebut. jadi, pesankan kepada anak untuk tidak mau dikalahkan oleh lingkungan, karena kamu "anak" bisa mengalahkan lingkungan tersebut.
dan terakhir yang paling penting. selalu tanamkan anak terhadap nilai-nilai agama.
nih ada beberapa renungan dalam mendidik anak gan
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan celaan
Spoiler for anak:
Ia belajar memaki
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Spoiler for anak:
Ia belajar berkelahi
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Spoiler for anak:
Ia belajar berkelahi
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Spoiler for anak:
Ia belajar rendah diri
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan
Spoiler for anak:
Ia belajar menyesali diri
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Spoiler for anak:
Ia belajar menahan diri
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan toleransi
Spoiler for anak:
Ia belajar percaya diri
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan
Spoiler for anak:
Ia belajar keadilan
Spoiler for anak:
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan
Spoiler for anak:
Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
sekian sharing ane gan. maaf kalau ane ada salah dalam penyampaian nya. kalau salah mohon diluruskan. dan ngak mesti nge ane gan. CMIIW