JAKARTA - Dukungan kepada KPK untuk mengusut kasus dugaan korupsi dalam proyek Simulator SIM di Korlantas Polri, Irjen Pol Djoko Susilo, terus mengalir dari berbagai penjuru.

Kali ini dukungan datang dari sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Pemberantasan Korupsi.

Di antaranya, Anita Wahid, Bambang Widodo Umar, Effendi Ghazali, Eep Saifullah Fatah, mantan anggota HAM MM Billah, Yenti Ganarsih, Todung Mulya Lubis, Teten Masduki, Romo Benny, Gus Choi, KH Maman Imanul Haq, Atika Makrim, Ezki Suyanto, Asep Iwan Irawan, Gusdurian, Direktur Migrant Care Anis Hidayah, sosiolog Thamrin Amal Tamagola, dan Usman Hamid.

Berdasarkan pantauan Okezone, rombongan Masyarakat Peduli Pemberantasan Korupsi datang ke Gedung KPK mengenakan ikat kepala warna hitam bertuliskan Save KPK Bersihkan Polri.

Setelah tiba di Gedung KPK, dua aktivis langsung melakukan aksi teatrikal. Di mana satu orang memerankan penyidik KPK dan seorang lagi yang mengenakan topeng wajah Djoko Susilo dengan tangan.

Lalu, tidak ketinggalan pula sebuah banner berukuran 1 x 6 meter bertuliskan Tangkap Jenderal Djoko dengan latar nama-nama masyarakat yang mendukung gerakan mereka.
Para peserta juga terdengar, menyanyikan lagu Garuda Di Dadaku yang diubah menjadi KPK Di Dadaku dan Indonesia Raya.

Menurut Usman Hamid, sebenarnya aksi untuk mendukung KPK menangkap jenderal DS ini akan digelar besok. Namun, karena khawatir sang jenderal tidak hadir, maka aksi diajukan hari ini.

"Kita kan maunya desak KPK untuk langsung tangkap Djoko. Tapi kita khawatir besok Djoko yang dijadwal itu enggak datang. Maka-nya kita datang hari ini untuk antisipasi," jelas Usman kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (4/10/2012).

Usman menegaskan, kedatangan Masyarakat Peduli Pemberantasan Korupsi ke KPK tidak lain hanya untuk mendukung KPK dalam melakukan penanganan kasus-kasus khusunya simulator SIM.


baru jenderal dua sudah susah banget buat dipanggil ke kpk, sampe tokoh nasional beri dukungan... apalagi jenderal 4nya ???