Otak Curas Mobil Mewah Ternyata Oknum TNI



Pencurian dengan kekerasan (curas) spesialis mobil mewah akhirnya dibekuk Polrestabes Surabaya. Otak pelaku ternyata seorang oknum TNI bernama Viki Agusta (30) beralamat di Perum Delta Sari Sidoarjo.

Pada 18 Maret 2012 lalu, JOhan Arie Wibowo (23) warga Dharmahusada Surabaya dipepet mobil Avanza. Setelah diberhentikan, korban disuruh keluar dan dimasukkan ke dalam mobil Avanza dan dibawa berkeliling. Mobil korban Honda Accord bernopol L 700 OO dibawa oleh pelaku. Setelah sampai di KM 6 Tol DUpak-Waru, Johan ditembak dua kali dan dibuang. Sempat dirawat di RSAL dr Ramelan, korban akhirnya meninggal dunia dua hari kemudian.

Itulah aksi Viki dan dua orang rekannya Viky (21) dan Rahul (18), kakak beradik yang juga tinggal di Perum Delta Sidoarjo. Saat ditangkap, Viki aktif dinas di Kupang. Dia dimutasi pada 16 April 2012 lalu atau sebulan setelah kejadian penembakan Johan.

Dari hasil pengembangan kasus, ternyata Viki cs juga pernah melakukan hal yang sama pada 9 Januari 2012. Sebuah Honda Civic keluaran 2011 bernopol L 2 PP dirampas tersangka.

Kombes Polisi Tri Maryanto Kapolrestabes Surabaya mengatakan para tersangka memang menyasar mobil-mobil mewah. Dalam aksinya, mereka juga membawa dua senjata api jenis FN yaitu kaliber 9 mm dan 32 mm.

"Sasaran mereka memang mobil mewah. Setiap aksinya, mereka menggunakan senjata api dan menembak korban. Hal ini dimaksudnya untuk membungkam korban supaya tidak mudah terungkap," kata Tri dalam jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (3/10/2012).

Hasil pengembangan kasus ternyata tidak berhenti di 3 orang eksekutor. Adapun Dedy (34) warga Mayangan Probolinggo, Reza (25) warga Kedinding Surabaya dan Roby (29) warga Rungkut Surabaya. Dedy berperan sebagai penadah mobil Honda Accord dari Viki. Mobil ini kemudian ditukar tambah dengan Honda CRV.

Karena butuh uang, Viki juga menggadaikan senjata api jenis FN ke Reza dengan harga Rp 5 juta. Oleh Reza, senjata itu dijual ke Roby dengan harga Rp 9 juta.

AKBP Farman Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya menambahkan para tersangka juga mengganti nopol mobil yang dirampasnya. Hal ini dilakukan agar bisa dijual dengan cepat.

Dari kasus ini, polisi menyita sejumlah barnag bukti diantaranya satu unit mobil Honda Accord warna hitam bernopol L 700 OO yang diganti dengan L 2008 AL, Honda Civic nopol L 22 PP yang diganti dengan L 2008 AL, sebuah motor Honda Supra, satu buah senjata api jenis FN kaliber 9 mm dengan 8 peluru, dua buah magazine, satu buah senjata api jenis FN kaliber 32 mm dengan 29 peluru.

Para pelaku dijerat dengan pasal 365 ayat 4 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian seseorang.(git)


SUSMSUMSUMBELNYA: