Kaskus

Entertainment

asajambanAvatar border
TS
asajamban
Ojek: Never Ending Transportation
Ojek: Never Ending Transportation

Sejenak mari kita lupakan carut marut sistem transportasi massal di negara kita tercinta. Sejak orde baru bahkan sejak orde lama, sistem transportasi di negara ini tidak secara matang dirancang untuk perkembangan kedepannya. Seperti yang kita tahu, sewaktu orde lama berkuasa, Asian Games saat itu menjadikan Bajaj, moda transportasi massal asal India itu sebagai sarana transportasi bagi para atlet yang berlaga saat itu. Sekarang kita lihat, ratusan Bajaj yang saat itu menjadi raksasa saat ini kehadirannya dianggap pengganggu mulai dari dianggap menyebabkan polusi udara sampai dianggap penyebab polusi suara.

Saat ini tempat Bajaj secara perlahan digantikan oleh Ojek. Ojek yang ada sejak tahun 90-an itu dianggap lebih efisien dan cepat. Kalau diperhatikan disetiap pintu masuk suatu kampung bahkan perumahan elit sekalipun tak jarang terdapat pangkalan Ojek dengan mas-mas yang siap mengantar anda kemanapun. Hal ini sedikit banyak membuktikan bahwa sistem transportasi di negara ini belumlah cukup menunjang kebutuhan transportasi rakyatnya. Juga membuktikan kebanyakan pengguna Ojek adalah orang pemalas. Bayangkan saja jarak kurang dari satu kilometer terkadang masih menggunakan Ojek. Bandingkan dengan ayah Nobita dalam serial kartun Doraemon yang hampir setiap harinya pulang pergi dari rumah ke stasiun dengan berjalan kaki.

Modal untuk menjadi Ojekers tidaklah terlalu mahal. Sebelum peraturan tentang DP minimal dikeluarkan, para calon Ojekers dengan biaya kurang dari 500 ribu rupiah bisa mendapatkan motor second bahkan baru sekalipun. Untung yang bisa didapatkan setiap harinya pun bisa dipakai untuk balik modal. Banyak Ojekers yang awalnya hanya memiliki motor second keluaran lama pada akhirnya bisa membeli motor baru. Jadi bukan hal yang membingungkan mengapa banyak pengangguran menjadi Ojekers.

Terlepas dari semua permasalahan diatas. Ojek saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat di hampir semua lapisan masyarakat Indonesia. Dari pedagang di pasar sampai anak sekolahan pasti memakai jasa Ojek. Hampir semua ibu rumah tangga di kota-kota besar memiliki ojek langganannya sendiri.

Namun tidak sedikit Ojekers yang bertindak nakal. Mulai dari pelecehan seksual sampai kepada sebuah pembunuhan. Anehnya banyaknya kasus kriminal yang dilakukan oleh para Ojekers tidak membuat para pelanggan merasa risih. Padahal kasus kriminal yang dilakukan oleh para Ojekers bisa dikatakan sadis.

Yah, itulah segelintir pendapat saya tentang Ojek yang beberapa dekade kebelakang menjadi moda transportasi praktis bagi rakyat Indonesia. Dari kota sampai ke desa pasti ada Ojek. Sedikit informasi, Ojek dapat pula ditemukan di beberapa negara lain di luar Indonesia, termasuk India, Thailand, dan Britania Raya. Berbeda dengan Indonesia, layanan ojek di negara-negara tersebut ada yang merupakan layanan transportasi umum resmi.
Quote:
0
1.1K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan