WASHINGTON – Bank Dunia menyatakan dalam laporan terbarunya, World Development Report 2013, bahwa dibutuhkan sebanyak 600 juta lapangan kerja baru antara 2005 hingga 2020 untuk menyerap tenaga kerja baru yang masuk ke bursa kerja. Di negara-negara berkembang, lapangan kerja berarti penting dalam mengentaskan kemiskinan dan menjauhkan angkatan muda dari tindak kekerasan.

Bank Dunia menyatakan lapangan kerja harus menjadi agenda utama pemerintahan setelah berkaca dari pengalaman dua tahun silam, ketika kurangnya kesempatan kerja memicu gejolak politik yang menggulingkan pemimpin di Mesir dan Tunisia. Dampak lapangan kerja terasa hingga ke luar ranah ekonomi, sehingga penciptaan lapangan kerja merupakan batu pijakan menuju pembangunan.

“Peralihan demografi, kemajuan teknologi dan dampak dari krisis keuangan global mengubah cara pandang lapangan kerja di seluruh dunia,” kata Jim Yong Kim, Presiden Bank Dunia. Negara-negara mampu beradaptasi terhadap perubahan ini dan mengatasi tantangan lapangan kerja dapat mencapai keuntungan yang luar biasa, dalam standar hidup, pertumbuhan produktivitas dan masyarakat yang lebih kohesif.

Setelah keluar dari perlambatan ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II, banyak negara di dunia yang belum pulih ke level penyerapan tenaga kerja ke level sebelum krisis, dtambah lagi dengan lesunya pertumbuhan global. Pemerintahan berperan penting dalam menentukan lapangan kerja yang cocok dengan kebutuhan dan memberi insentif kepada sektor swasta untuk berinvestasi.

Bank Dunia menyatakan hingga 2020, dibutuhkan tambahan 600 juta lapangan kerja baru dibanding pada 2005, terutama di kawasan Asia dan sub-Sahara Afrika. Biro Sensus Amerika Serikat mengestimasi populasi dunia sekarang ini lebih dari tujuh miliar jiwa.

Dampak SosialBank Dunia menekankan bahwa lapangan kerja dapat membentuk visi orang terhadap diri mereka sendiri dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Ketersediaan lapangan kerja mempunyai dampak positif, dan sebaliknya. “Anak-anak muda dapat terjerumus ke kelompok kekerasan untuk mengkompensasi hilangnya identitas yang bisa diberikan oleh lapangan kerja,” bunyi laporan Bank Dunia.

Bank Dunia menyatakan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara-negara bisa berbeda berdasarkan tingkat pembangunan, demografi dan kekuatan institusi masing-masing. Karena itu, pemerintah perlu mendefinisikan jenis-jenis pekerjaan yang mempunyai dampak paling besar terhadap pembangunan.

Pemerintah juga bertanggung jawab menjamin stabilitas ekonomi makro dan membangun kondisi bisnis yang mendukung, termasuk ketersediaan infrastruktur. Bank Dunia merekomendasikan pemerintah menentukan titik keseimbangan kebijakan buruh supaya tidak menghambat penciptaan lapangan kerja, tanpa mengabaikan kepentingan pihak yang tidak memperoleh perlindungan.

sumber : IYAA.com