Kaskus

Entertainment

karen dahsyatAvatar border
TS
karen dahsyat
Rohingya bakar Vihara dan menjarah, cuma gara-gara 1 orang bodoh di Facebook !
Rohingya bakar Vihara dan menjarah, cuma gara-gara 1 orang bodoh di Facebook !


DHAKA, KOMPAS.com - Pemerintah Banglades menuding pengungsi Rohingya
dari Myanmar terlibat dalam penyerangan sejumlah kuil dan pemukiman
umat Budha di kota wisata Cox's Bazaar, akhir pekan lalu.

"Penyerangan kuil dan pemukiman umat Budha di Ramu dan Cox's Bazaar
didalangi kelompok radikal Islam," kata Menteri Dalam Negeri
Banglades, Mohiuddin Khan Alamgir, kepada wartawan, Senin (1/10/2012).

"(Pengungsi) Rohingya dan lawan politik pemerintah juga terlibat,"
tambah Alamgir.

Lebih jauh Alamgir menggambarkan serangan itu sebagai upaya terencana
untuk menghancurkan keharmonisan masyarakat.

Serangan pada Sabtu dan Minggu lalu itu adalah salah satu konflik
sektarian terburuk di Banglades dan memicu rasa ketakutan terhadap
umat minoritas Budha.

Polisi sejauh ini sudah menahan 170 orang yang diduga melakukan
vandalisme. Pemerintah langsung menggelar penyelidikan atas kasus
kekerasan ini.

Suku Rohingya terlibat konflik sektarian Juni lalu dengan warga
mayoritas Budha di Myanmar.

Pemerintah Myanmar menganggap suku Rohingya bukan warga negaranya.
Sementara Banglades menolak kehadiran para pengungsi Rohingya dan
mengusir mereka kembali ke laut.

Meski pemerintah Banglades mengusir para pengungsi Rohingya, warga
setempat yakin beberapa dari mereka berhasil menyelinap masuk dan
bergabung dengan kelompok militan Islam.


sumber: http://internasional.kompas.com/read...ungsi.Rohingya


Lanjutan berita:

DHAKA, KOMPAS.com — Ratusan orang membakar sejumlah kuil dan kediaman
warga pemeluk Buddha di kota Ramu dan desa-desa sekitarnya yang
berjarak 350 km sebelah tenggara ibu kota Banglades, Dhaka, Minggu
(30/9/2012).

Seorang pejabat setempat, Joinul Bari, mengatakan, massa yang mengamuk
mengklaim seseorang di kawasan itu telah mengunggah foto yang dianggap
melecehkan Islam, ke situs jejaring sosial Facebook.

"Mereka berbuat anarki dan merusak kediaman warga pemeluk Buddha.
Mereka juga merusak dan membakar kuil Buddha mulai tengah malam sampai
Minggu pagi," kata Bari.

"Sedikitnya 100 rumah rusak. Kami sampai harus memanggil tentara dan
pasukan penjaga perbatasan untuk menghalau massa," ujar Bari.

Seorang petugas polisi, Rumia Khatun, bahkan mengklaim jumlah massa
yang mengamuk mencapai 25.000 orang.

Mereka, lanjut Khatun, menyerang sebuah perkampungan Buddha sebelum
membakar kuil berusia ratusan tahun. Mereka kemudian menyerbu
desa-desa Buddha di luar kota.

"Saya melihat 11 kuil kayu, dua dari kuil-kuil itu berusia 300 tahun,
terbakar. Mereka juga menjarah benda-benda berharga dari dalam kuil.
Toko-toko milik warga Buddha juga dijarah," kata jurnalis setempat,
Sunil Barua.

Sejauh ini Pemerintah Banglades belum menyampaikan informasi soal
korban atau tersangka yang sudah ditahan.

Pemeluk Buddha berjumlah hanya sekitar 1 persen dari 153 juta penduduk
Banglades.

Mereka kebanyakan tinggal di wilayah tenggara Banglades, dekat dengan
Myanmar, negeri dengan mayoritas warga memeluk Buddha.

Muslim Banglades dalam sejarahnya pernah terlibat kekerasan sektarian
dengan pemeluk Hindu. Namun, persinggungan dengan umat Buddha nyaris
tak pernah terjadi.

Akan tetapi, situasi hubungan kedua agama menghangat setelah terjadi
kekerasan yang memakan korban antara warga pemeluk Buddha dan Muslim
Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

sumber: http://internasional.kompas.com/read...Buddha.Dibakar




Rohingya bakar Vihara dan menjarah, cuma gara-gara 1 orang bodoh di Facebook !


JAKARTA, KOMPAS.com — Penderitaan etnis Muslim Rohingya di perbatasan
Myanmar-Banglades bukan sekadar persoalan politik dan agama. Hal itu
adalah persoalan kemanusiaan yang memprihatinkan.

Oleh sebab itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua
Perhimpunan Negara-negara ASEAN didesak ikut mengambil langkah konkret
untuk mengatasinya.

Langkah konkret itu diharapkan dilakukan terhadap Pemerintah Myanmar
untuk menghentikan tindakan represif terhadap etnis tersebut.

Hingga kini dilaporkan ribuan hingga jutaan etnis Muslim
Myanmar menghadapi aksi kekerasan yang brutal. (kalimat ini jangan
langsung dipercaya, karena sifatnya bukan data, tanpa ada bukti yang
sah kebenarannya. jangan mudah terancing emosi)


Desakan disampaikan Wakil Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk
Rohingya, Syuhelmaidi Syukur, di Jakarta, Kamis (26/7/2012) petang.

Syuhelmaidi didampingi sejumlah aktivis ACT, seperti Direktur
Eksekutif, N Imam Akbari, dan Kepala PR ACT, M Feri Kuntoro.

Selain mendesak Presiden Yudhoyono, ACT bersama Masyarakat Relawan
Indonesia, Minggu (29/7/2012) nanti, akan berangkat menuju lokasi
pengungsi Rohingya di Teknaf, pinggir Sungai Naf di perbatasan
Myanmar-Banglades. Tim terdiri atas tiga orang, yang akan dipimpin
oleh Andhika P Swasono.

Aksi kemanusian ini dilakukan ACT bersama lembaga swadaya lokal,
Sawab. Terkait itu, ACT menghimpun bantuan dana dari masyarakat
Indonesia yang akan didonasikan kepada etnis Rohingya.

"Oleh karena itu, kami berharap Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta bisa
segera mengeluarkan visa tersebut. Kalau Jumat besok keluar, kami bisa
masuk dari Yangon. Akan tetapi, kalau tidak keluar, kami akan masuk
dari Banglades," ucap Syuhelmaidi, yang juga pernah memimpin bantuan
kemanusian ke Somalia.

sumber: http://internasional.kompas.com/read...Etnis.Rohingya


Pesan TS: Jangan langsung percaya dengan info dari media, bahkan dari
website/koran terkenal sekalipun. Kadang-kadang wartawan sengaja bikin
berita "WOW" supaya terdengar heboh. Masalah kecil kalo dicetak di
media massa bisa jadi masalah besar.


baik hal itu benar atau itu salah, kita semua harus berpikir dengan
kepala dingin jangan sedikit-sedikit pakai kekerasan atau saling
menghina .

Pesan berikutnya : "Jangan menjadikan kebenaran sebagai sarana untuk membalas dendam atau berbuat jahat"
0
6.4K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan