[quote=]
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Serbuan ribuan serangga mirip kumbang di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sejak tiga hari terakhir makin meresahkan warga. Karena belum tahu cara mengusir serangan-serangan itu, warga memilih mengurung diri di dalam kamar dengan mematikan semua sumber penerangan.

Berbagai upaya sudah dilakukan warga, mulai dari membakar sampai menyemprot serangga-serangga itu dengan pestisida, tetapi tidak menunjukkan hasil yang diinginkan. Hewan-hewan itu justru terus berdatangan, terutama pada malam hari.

Warga pun memilih berlindung di rumah yang gelap pada malam hari. Mereka juga mematikan lampu-lampu taman sebab serangga-serangga itu menyukai terang.

Kehadiran serangga-serangga itu cukup mengganggu aktivitas warga. Selain menimbulkan bau tidak sedap, serangga-serangga itu membuat kulit terasa gatal dan panas ketika mengenai tubuh.

Sejumlah pemilik toko, minimarket, dan warung makan mengeluh lantaran pendapatan mereka menurun lantaran jumlah pengunjung berkurang.

Warga bukan tidak berusaha mengusir ataupun mematikan serangga yang tidak diketahui asal-usulnya itu.

Sebenarnya ini bukan serangan serangga pertama yang mereka alami. Pada bulan Ramadhan lalu, serangga sejenis walang sangit juga menyerbu. Akibatnya, warga menggelar shalat tarawih di masjid atau mushala dengan lampu dimatikan.

"Tidak ada cara mengusir serangga kumbang ini kecuali mematikan lampu dan mengurung diri di kamar," ujar Ilham, warga Polewali Mandar.

Hingga kini belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk menanggulangi serbuan serangga itu.

sumber
[/quote]



[quote=]
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Puluhan ribu serangga asing mirip kumbang kecil bewarna hitam sejak sepekan terakhir menyerbu permukiman warga Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Serangga sejenis walangsangit itu mengeluarkan bau tidak sedap dan menyebabkan rasa pedih dan gatal saat hinggap di tubuh. Beberapa warga terpaksa mengenakan masker untuk beraktivitas di luar rumah.

Serbuan serangga ini mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Toko-toko dan warung di Polewali Mandar terpaksa tutup lebih awal untuk menghindari serangan hama.

"Warung terpaksa kami tutup meski belum mendapat kunjungan pelanggan lantaran hama yang tidak bersahabat," kata Majid, penjual coto, Minggu (30/9/2012).

Puluhan ribu serangga berwarna hitam ini juga berkerumum di lampu-lampu penerangan jalan dan lampu-lampu di permukiman penduduk, termasuk pusat pertokoan dan warung makan. Hal tersebut membuat para pengguna jalan pun terganggu.

Tak banyak cara yang bisa dilakukan warga untuk menghindari serangan hama pada malam hari ini. Sejumlah warga mencoba mengusir dengan menyalakan api di depan rumah, tetapi cara ini tak mempan. Sejumlah warga lainnya berusaha menyemprotkan racun serangga, tetapi karena jumlahnya ribuan warga tak mampu menghalaunya.

Untuk mengantisipasi serangan hama misterius, sejumlah warga memilih memadamkan lampu rumah.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dapat segera mengambil langkah untuk mengatasi serangan hama misterius yang jumlahnya mencapai puluhan ribu tersebut.

Warga khawatir, jika tidak segera diatasi, serangga misterius ini akan berkembang biak sehingga melumpuhkan aktivitas warga.

sumber
[/quote]