Sumber

Siswa kelas 2 SMP Annisa Qorrya Tika Edhayani (15) yang memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya ternyata meninggalkan surat wasiat. Surat wasiat tersebut ditulis Annisa sesaat sebelum ditemukan adiknya Rapi Algani.



"I Love Mama. Saya melakukan ini karena tidak mau menyusahkan Mama. Saya juga tidak kuat menahan sakit operasi usus buntu," kata Annisa dalam surat wasiatnya yang ditunjukkan nenek Annisa, Siti, pada wartawan di kediamannya, Jalan Lagoa Terusan, RT06/04, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Senin (1/10/2012).



Siti menjelaskan sebelum kejadian sekitar pukul 10.45 WIB, Annisa sempat meminta dibelikan es cendol kepada dirinya. Tanpa firasat, Siti mengajak kedua adik Annisa yang paling muda untuk mencari es cendol.



"Dia nyuruh beli es cendol. Rupanya kita pergi dia berniat bunuh diri," kata Siti.



Sebelumnya, Annisa ditemukan sekarat tergantung oleh seutas tali rafia di kamar mandi rumahnya. Adik korban, Rapi, mencoba menolong kakaknya dengan mengangkat badan kakaknya. Namun, Rapi tidak kuat sehingga berteriak dan warga pun berdatangan menolong Annisa.



"Saat ditemukan korban mengenakan kaos putih dan celana hitam tergantung dengan tali rafia putih. Sempat dilarikan ke RS Koja, namun nyawanya tidak tertolong. Jadi kita lakukan otopsi dan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," kata Kapolsek Koja, Kompol Seli Pudja. (han)