- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
Lanjutan dari Cerlupen


TS
jshvfun2
Lanjutan dari Cerlupen
lanjutan dari Threat http://www.kaskus.co.id/showthread.p...#post753678960
Teladan Profesor Buat Mahasiswanya
Pada suatu hari, di suatu kampus, ketika kuliah sedang berlangsung. Seorang profesor sedang menjelaskan bahan kuliah dan tiba-tiba ia mendengar suara ketukan di pintu.
Mahasiswa: Permisi, Prof.
Profesor : Tidak tahu aturan! Kuliah sudah berjalan satu jam baru datang!
Mahasiswa: Maaf, Prof. Saya kira hari ini Bapak Profesor terlambat satu jam seperti biasanya.
Profesor : Ya sudah, masuk!
Beli Mangga yang Tidak Manis
Pada suatu hari ada seorang pembeli yang sedang tawar-menawar dengan seorang pedagang buah jeruk.
Pembeli : Bang, berapa jeruknya sekilo?
Pedagang : Rp.7500 mas!
Pembeli : Buseet, mahal amat Rp.5000 aja dah!?
Pedagang : Kagak bisa mas, harganya udah pas!
Pembeli : Kalo enggak manis, gimana bang?
Pedagang : Kalo gak manis, enggak usah bayar!
Pembeli : Ya udah, kalo gitu yang enggak manis aja 10 kilo!
Pedagang : #$%@%&%????
Maaf ya gan jika ini
karena saya hanya ingin membuat Threat untuk sekedar menghibur.
Spoiler for Cerlupen 18:
Di sebuah bar seorang pemuda berbadan kecil sedang duduk santai.
Seorang preman lokal mendekati dan langsung menendangnya keras.
Ciaaaat!! Pemuda kecil jatuh tersungkur dari bangkunya.
Ketika dia bangun, si preman berkata dengan sombong, Itu tadi taekwondo dari Korea.
Karena takut, pemuda itu tak menanggapi. Dia lalu kembali duduk ke bangkunya.
Namun tidak lama kemudian, preman tadi kembali mendekati dan membantingnya.
Gubrakkk! Pemuda kecil itu terjerembab. Saat dia bangun, preman berkata lagi, Itu tadi judo dari Jepang.
Pemuda kecil itu tetap tidak menanggapi. Perlahan-lahan dia kembali duduk.
Tidak lama kemudian, si preman menonjoknya,
Buggg!
Pemuda kecil kembali jatuh, lalu si preman berkata, Itu tadi boxing dari Amerika.
Pemuda kecil menyadari mulutnya mengeluarkan darah. Lalu dia bangun dan tidak kembali ke bangkunya. Perlahan-lahan dia keluar dari bar.
Tidak beberapa lama kemudian pemuda kecil itu masuk ke bar dan menghampiri si preman.
Tanpa berkata apa-apa lagi dia langsung memukul kepala si preman,
Bletokkkk! Si preman langsung jatuh pingsan.
Pemuda kecil ingin memberi penjelasan, tapi si preman tidak juga siuman. Pemuda kecil menghampiri pemilik bar dan berkata,
Pak, bila preman ini bangun tolong beritahu bahwa yang tadi itu Linggis dari Gudang.
Seorang preman lokal mendekati dan langsung menendangnya keras.
Ciaaaat!! Pemuda kecil jatuh tersungkur dari bangkunya.
Ketika dia bangun, si preman berkata dengan sombong, Itu tadi taekwondo dari Korea.
Karena takut, pemuda itu tak menanggapi. Dia lalu kembali duduk ke bangkunya.
Namun tidak lama kemudian, preman tadi kembali mendekati dan membantingnya.
Gubrakkk! Pemuda kecil itu terjerembab. Saat dia bangun, preman berkata lagi, Itu tadi judo dari Jepang.
Pemuda kecil itu tetap tidak menanggapi. Perlahan-lahan dia kembali duduk.
Tidak lama kemudian, si preman menonjoknya,
Buggg!
Pemuda kecil kembali jatuh, lalu si preman berkata, Itu tadi boxing dari Amerika.
Pemuda kecil menyadari mulutnya mengeluarkan darah. Lalu dia bangun dan tidak kembali ke bangkunya. Perlahan-lahan dia keluar dari bar.
Tidak beberapa lama kemudian pemuda kecil itu masuk ke bar dan menghampiri si preman.
Tanpa berkata apa-apa lagi dia langsung memukul kepala si preman,
Bletokkkk! Si preman langsung jatuh pingsan.
Pemuda kecil ingin memberi penjelasan, tapi si preman tidak juga siuman. Pemuda kecil menghampiri pemilik bar dan berkata,
Pak, bila preman ini bangun tolong beritahu bahwa yang tadi itu Linggis dari Gudang.
Spoiler for Cerlupen 19:
Bulan Ato Matahari?
di ceritakan 2 orang pemuda yang baru saja pulang dari kedai minuman keras , dengan berjalan terhuyung huyung dalam keadaan mabuk berat,
Pemuda 1 : " betapa indah berjalan sambil melihat bulan bersinar".
Pemuda 2 : " waduh lo mabuk ya?(padahal sama - sama mabuk) jelas jelas matahari lu bilang bulan ngacok lu!"
Pemuda 1 : " lu yg mabuk itu bulan congek!" nada kesel.
Pemuda 2 : " kacau otak lu! itu matahari mangkanya lihat pake mata! terjadilah perselisihan diantara ke dua pemuda mabuk ini, hingga akhirnya ada seorang kakek kakek lewat pas di depan mereka yang sedang berselisih tegang itu.
Pemuda 1 : " gini deh klo lu gk percaya yang diatas itu bulan lu tanya aja ama kakek-kakek itu!
Pemuda 2 : " oke, kek numpang tanya yang diatas itu bulan apa matahari ya kek? si kakek menjawab : " waduh maaf nak kakek juga orang baru disini" dengan nada tak berdosa. dan ternyata si kakek juga baru pulang dari kedai minuman yang sama.
di ceritakan 2 orang pemuda yang baru saja pulang dari kedai minuman keras , dengan berjalan terhuyung huyung dalam keadaan mabuk berat,
Pemuda 1 : " betapa indah berjalan sambil melihat bulan bersinar".
Pemuda 2 : " waduh lo mabuk ya?(padahal sama - sama mabuk) jelas jelas matahari lu bilang bulan ngacok lu!"
Pemuda 1 : " lu yg mabuk itu bulan congek!" nada kesel.
Pemuda 2 : " kacau otak lu! itu matahari mangkanya lihat pake mata! terjadilah perselisihan diantara ke dua pemuda mabuk ini, hingga akhirnya ada seorang kakek kakek lewat pas di depan mereka yang sedang berselisih tegang itu.
Pemuda 1 : " gini deh klo lu gk percaya yang diatas itu bulan lu tanya aja ama kakek-kakek itu!
Pemuda 2 : " oke, kek numpang tanya yang diatas itu bulan apa matahari ya kek? si kakek menjawab : " waduh maaf nak kakek juga orang baru disini" dengan nada tak berdosa. dan ternyata si kakek juga baru pulang dari kedai minuman yang sama.

Spoiler for Cerlupen 20:
Teladan Profesor Buat Mahasiswanya
Pada suatu hari, di suatu kampus, ketika kuliah sedang berlangsung. Seorang profesor sedang menjelaskan bahan kuliah dan tiba-tiba ia mendengar suara ketukan di pintu.
Mahasiswa: Permisi, Prof.
Profesor : Tidak tahu aturan! Kuliah sudah berjalan satu jam baru datang!
Mahasiswa: Maaf, Prof. Saya kira hari ini Bapak Profesor terlambat satu jam seperti biasanya.
Profesor : Ya sudah, masuk!
Spoiler for Cerlupen 21:
Beli Mangga yang Tidak Manis
Pada suatu hari ada seorang pembeli yang sedang tawar-menawar dengan seorang pedagang buah jeruk.
Pembeli : Bang, berapa jeruknya sekilo?
Pedagang : Rp.7500 mas!
Pembeli : Buseet, mahal amat Rp.5000 aja dah!?
Pedagang : Kagak bisa mas, harganya udah pas!
Pembeli : Kalo enggak manis, gimana bang?
Pedagang : Kalo gak manis, enggak usah bayar!
Pembeli : Ya udah, kalo gitu yang enggak manis aja 10 kilo!
Pedagang : #$%@%&%????
Spoiler for Cerlupen 22:
Adu dua orang sahabat sedang berjalan di hutan untuk berburu
Panggil saja mereka dengan Andi dan Ali, dan keduanya membawa senapan
Tiba-tiba saja Andi tertembak dan jatuh
Ali yang panik segera menghubungi polisi : Hallo polisi, Tolong teman saya tertembak
Polisi pun menenangkan si Ali : Tolong tenang dulu, pastikan teman anda sudah mati atau belum?
Dan terdengar suara DOR dari telepon..
Polisi pun kaget : Hallo apa yang terjadi, saya dengar suara tembakan disini
Ali dengan panik berkata : Teman saya sudah saya tembak sampai mati, sekarang apa lagi yang saya harus lakukan pak polisi
Panggil saja mereka dengan Andi dan Ali, dan keduanya membawa senapan
Tiba-tiba saja Andi tertembak dan jatuh
Ali yang panik segera menghubungi polisi : Hallo polisi, Tolong teman saya tertembak
Polisi pun menenangkan si Ali : Tolong tenang dulu, pastikan teman anda sudah mati atau belum?
Dan terdengar suara DOR dari telepon..
Polisi pun kaget : Hallo apa yang terjadi, saya dengar suara tembakan disini
Ali dengan panik berkata : Teman saya sudah saya tembak sampai mati, sekarang apa lagi yang saya harus lakukan pak polisi
Spoiler for Cerlupen 23:
Tiga orang pemabuk tiba di stasiun kereta api beberapa saat sebelum kereta berangkat. Karena melihat ketiga pemabuk itu sempoyongan seperti tidak mampu naik kereta api, maka kepala stasiun yang baik hati membantu mereka naik. Ia sudah membantu dua orang naik kereta sebelum kereta berangkat, dan meminta maaf kepada seorang pemabuk lagi yang terpaksa tertinggal kereta api tadi.
Maaf tuan, katanya. Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta, kata kepala stasiun.
Tidak apa-apa, jawab sang pemabuk yang tertinggal. Soalnya Teman saya akan lebih menyesal lagi. Sebetulnya mereka hanya mengantar saya ke stasiun.
Maaf tuan, katanya. Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta, kata kepala stasiun.
Tidak apa-apa, jawab sang pemabuk yang tertinggal. Soalnya Teman saya akan lebih menyesal lagi. Sebetulnya mereka hanya mengantar saya ke stasiun.
Spoiler for Cerlupen 24:
Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah.
"Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah.
Spoiler for Cerlupen 25:
Ganti Pakaian
Dalam Kompi C sebuah pasukan sudah berbulan-bulan bertugas di pedalaman Irian Jaya, sampai suatu ketika mereka dikumpulkan oleh sang komandan.
"Saya ada dua berita untuk kalian, berita bagus dan berita buruk. Berita bagusnya, hari ini pakaian dalam kita akan diganti..."
"Horeeee! Siap, komandan!" seru seluruh anggota pasukan dengan sukacita.
"Nah, sekarang berita buruknya. Bambang, ganti pakaian dalammu dengan punya Joko. Iwan, kamu ganti dengan punya Budi...
Dalam Kompi C sebuah pasukan sudah berbulan-bulan bertugas di pedalaman Irian Jaya, sampai suatu ketika mereka dikumpulkan oleh sang komandan.
"Saya ada dua berita untuk kalian, berita bagus dan berita buruk. Berita bagusnya, hari ini pakaian dalam kita akan diganti..."
"Horeeee! Siap, komandan!" seru seluruh anggota pasukan dengan sukacita.
"Nah, sekarang berita buruknya. Bambang, ganti pakaian dalammu dengan punya Joko. Iwan, kamu ganti dengan punya Budi...
Spoiler for Cerlupen 26:
3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia. Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip... Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu. Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut.
"Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat , SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong.
Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya, jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang.
Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi.
Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya.
Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?"
"Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut.
"Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat , SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong.
Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya, jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang.
Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi.
Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya.
Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?"
"Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut.
Spoiler for Cerlupen 27:
Seorang wartawan sedang berada di lokasi kecelakaan. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan, maka wartawan tersebut tidak dapat menerobos kerumunan tersebut untuk melihat korban dari dekat.
Setelah makan MENTOS, wartawan itu dapat ide. "Minggir-minggir semua, saya ayah korban, saya ayah korban!" serunya, "Beri saya jalan!" Benar saja, kerumunan itu membiarkan dia lewat. Tapi semua mata terarah kepada wartawan tersebut. (Dalam hati ia "ge-er": "Berhasil juga, MENTOS emang oke!!!")
Ketika sampai di tengah-tengah kerumunan, ia terpana saat melihat. SEEKOR ANAK MONYET tergeletak tak berdaya...
Setelah makan MENTOS, wartawan itu dapat ide. "Minggir-minggir semua, saya ayah korban, saya ayah korban!" serunya, "Beri saya jalan!" Benar saja, kerumunan itu membiarkan dia lewat. Tapi semua mata terarah kepada wartawan tersebut. (Dalam hati ia "ge-er": "Berhasil juga, MENTOS emang oke!!!")
Ketika sampai di tengah-tengah kerumunan, ia terpana saat melihat. SEEKOR ANAK MONYET tergeletak tak berdaya...
Spoiler for Cerlupen 28:
Seorang ibu ingin membeli duren dan minta dibelahin sekalian, sama tukang duren langsung jongkok untuk membelah durennya.
Pada saat bersamaan karena celananya robek bijinya si tukang duren nongol satu. Si ibu ga sengaja melihat biji si tukang duren, dengan malu-malu dia bermaksud ingin menegur :
"...Bijinya keluar tuh bang " ucap sang ibu
Si tukang durennya ga tau biji yang dimaksud si ibu yang mana, dengan polos dia ngejawab sekenanya "COLEK DAN JILAT AJA BU.. ENAK DECH" ..
Pada saat bersamaan karena celananya robek bijinya si tukang duren nongol satu. Si ibu ga sengaja melihat biji si tukang duren, dengan malu-malu dia bermaksud ingin menegur :
"...Bijinya keluar tuh bang " ucap sang ibu
Si tukang durennya ga tau biji yang dimaksud si ibu yang mana, dengan polos dia ngejawab sekenanya "COLEK DAN JILAT AJA BU.. ENAK DECH" ..
Spoiler for Cerlupen 29:
Seorang Cowok sedang berbincang-bincang dengan ceweknya .
Cowok: "Yank, mas suka ga tega ngeliat ada cewek berdiri kalau lagi naik kereta, apalagi waktu mas dapet tempat duduk ...."
Cewek: (kagum) "Terus, apa yang Mas lakukan?"
Cowok: "Mas langsung pura-pura tidur...."
Cewek: o_O"
Cowok: "Yank, mas suka ga tega ngeliat ada cewek berdiri kalau lagi naik kereta, apalagi waktu mas dapet tempat duduk ...."
Cewek: (kagum) "Terus, apa yang Mas lakukan?"
Cowok: "Mas langsung pura-pura tidur...."
Cewek: o_O"
Maaf ya gan jika ini

0
3.5K
Kutip
81
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan