Polisi sendiri terkejut dengan benda-benda sitaan itu

VIVAnews – Polres Kota Depok merazia sejumlah pelajar dari berbagai sekolah di Depok yang sedang nongkrong di beberapa lokasi rawan tawuran, Jumat 28 September 2012. Hasilnya, polisi menyita berbagai senjata tajam bahkan bom molotov dari tangan mereka.

Kapolresta Depok, Komisaris Besar Polisi Mulyadi Kaharni mengatakan bahwa beberapa di antara pelajar yang ketahuan membawa benda-benada berbahaya itu bahkan masih duduk di bangku SMP. Razia ini dilakukan Polres Depok untuk mencegah tawuran seperti yang terjadi kemarin, 27 September 2012.

Namun polisi terkejut dengan hasil razia itu. “Anda bisa bayangkan, kami menemukan celurit, samurai, gir motor, dan beberapa bom molotov. Terkait hal ini kami akan terus melakukan penyidikan,” kata Mulyadi kepada VIVAnews.

Dari razia itu, polisi telah menangkap 8 pelajar. Mereka ditangkap terkait sejumlah kasus berbeda. Ada yang ditangkap karena membawa senjata tajam, bom molotov dan kasus tawuran yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Dalam kasus tawuran beberapa hari lalu itu ( bukan tawuran yang terjadi 27 September 2012), kata Mulyadi, “Salah seorang siswa SMK Baskara tewas terbunuh di Sawangan, Depok.” Ia meminta hal itu tidak ditiru dan tidak terulang di kemudian hari.

Polres Depok pun mengimbau seluruh pihak untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab menciptakan situasi kondusif, agar tawuran pelajar tidak terjadi lagi. Sebagai catatan, data Polres Depok menunjukkan tren tawuran di Depok cenderung meningkat.

Kabag Ops Polresta Depok Komisaris Polisi Suratno mengatakan, para pelaku akan dijerat dengan sanksi pidana sesuai perbuatannya masing-masing. Terkait status pelaku yang masih duduk di bangku sekolah, Suratno menegaskan “UU Perlindungan anak berlaku untuk korban, bukan pelaku.”