JAKARTA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menghapuskan dua mata pelajaran di sekolah dasar (SD), yakni Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPA-IPS).
Sebagai gantinya, pemerintah menyiapkan kurikulum pelajaran sikap.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Khairil Anwar mengatakan, dari hasil diskusi yang berkembang di kementerian, pelajaran di sekolah tingkat dasar akan lebih ditekankan pada membentuk anak yang disiplin, jujur, dan bersih. Dia mengatakan, perubahan ini terkait dengan revisi kurikulum pendidikan nasional yang sudah tidak mengikuti perkembangan zaman.
Dia mengungkapkan, kurikulum pembentukan sikap ini akan memakan korban penghapusan pelajaran IPA dan IPS di SD.Penghapusan kedua mata pelajaran ini juga sebagai akibat pengurangan jam belajar, karena pelajaran pembentukan sikap ini tidak lagi terkait dengan transfer ilmu sains. Dengan begitu, mata pelajaran yang akan diajarkan di SD nantinya hanyalah pelajaran Agama,Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Pancasila, Bahasa Indonesia, dan Matematika dasar.
Namun meski disederhanakan, mata pelajaran ini akan disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Jadi misalkan penilaian di pelajaran Agama, tidak hanya praktik salat saja yang dinilai, namun dinilai juga apakah dia suka menjahili teman atau apakah dia suka mencuri, tandas Khairil di Gedung Kemendikbud, Jakarta,kemarin.
Guru Besar Ilmu Statistik IPB ini mengatakan,ujian akhir nantinya tidak hanya berbentuk pilihan ganda, tetapi juga bagaimana siswa bisa mengimplementasikan pelajaran agama ke masyarakat.Tidak hanya revisi kurikulum di SD,Kemendikbud juga akan merevisi kurikulum SMP dan SMA. Untuk SMP, pelajaran yang akan diberikan akan terfokus pada pelajaran keterampilan melihat dan melakukan sesuatu yang dapat dilihat dengan mata.
Kemungkinan untuk mata pelajaran IPA dan IPS masih tetap dipertahankan bagi siswa SMP, meskipun jam belajarnya tidak terlalu tinggi. Adapun pelajaran di SMA mulai mentransformasi keterampilan tersebut dengan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi. Kurikulum ke depan itu harus lebih banyak pada proses obsurvey atau bagaimana mengamati, mempertanya-kan, dan bagaimana meniru serta melaporkan.
Saat ini kita menilai anak-anak lemah dalam melaporkan. Orientasi lain dalam penyederhanaan kurikulum ini juga supaya kita lebih fokus (dalam memberikan mata pelajaran) dan tidak menganggap semua (mata pelajaran) seolah-olah itu penting. Lihat saja sekarang,anak SD banyak punggungnya memar karena terlalu banyak bawa buku, paparnya. Dalam konteks pengembangan ini, terangnya, kementerian tidak dapat bekerja sendiri sehingga perlu melibatkan pengamat agar revisi kurikulum ini dapat dibahas dengan cermat.
Pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Said Hamid Hasan mengaku termasuk dalam salah satu pengamat yang diundang dalam pembahasan revisi tersebut.Menurut dia, penghapusan mata pelajaran IPA dan IPS di SD ini masih belum dipastikan, karena saat ini tim masih membahas standar kompetensi kelulusan. Meski demikian, kementerian memang meminta tahun ini sudah ada draf revisi kurikulum dan pada 2013 akan ada pelatihan guru.
Kami belum sampai pengambilan keputusan. Saya rasa pembahasan ini bukan masalah tentang penghapusan IPA dan IPS, melainkan ada keinginan agar jumlah mata pelajaran di seluruh jenjang dikurangi, sehingga beban anak tidak terlalu besar.Jika ada pengurangan mata pelajaran, juga akan ada pengurangan guru. Intinya, kami ingin ringankan beban siswa, tandasnya. Said menuturkan, yang terpenting dalam revisi kurikulum ini adalah tahap implementasi atau dalam hal ini kualitas guru.
gimana nih pendapat agan2 sekalian...??
kalo menurut ane emang kurikulum utk SD,SMP dan SMA perlu dievaluasi..
kadang ane pikir...untuk anak SD aja dah berat2...
yang dikembangkan dan diajarkan hanya otak kiri atau IQ...
tapi kurang memperhatikan pendidikan utk otak kanan atau EQ...
padahal perintah agama ane dahulukan yg kanan...hehehe
smoga dg evaluasi yg baik kurikulum pendidikan kita semakin bagus..
dan generasi kita mjd lebih pandai dan berakhlak...