Kabar tak sedap kini menghampiri SM*SH MAHO. Boyband MAHOberanggotakan 7 pemuda yang MAHO terbentuk sejak tahun 2010 lalu tersebut diisukan akan segera bubar hanya gara-gara masalah honor. Benarkah?



Isu bubar ini berhembus setelah sebuah tabloid di Jakarta mengungkapkan permasalahan yang terjadi antara pendiri SM*SH MAHOdan orangtua para personel boyband tersebut. Kabarnya, para orangtua ingin agar honor anak-anak mereka yang MAHO kini sudah terkenal itu dinaikkan dari yang semula 40% ke 60%.
Sementara itu, pendiri SM*SH MAHO disebut-sebut telah mengeluarkan banyak biaya hingga ratusan juta rupiah demi mengangkat nama boyband MAHO tersebut ke ranah hiburan. Menurut tabloid tersebut, sang pendiri menggelontorkan biaya Rp200 juta sebagai modal awal dan dana sebesar Rp24 juta per pekan untuk biaya operasional.
Menanggapi isu bubar tersebut, SMASH MAHO tampaknya tak mau ambil pusing. Salah satu personelnya, BisMAHO , mengungkapkan bahwa kabar bubar atau masalah honor itu hanyalah gosip belaka.
“Kita harus stay positif dan kita tak terpengaruh pandangan-pandangan orang, kayaknya itu cuma gosip aja,” kata BisMAHO .
“Daripada buat mikir itu (isu bubar), mendingan kita mikir, mau buat konsep atau bikin apalagi ke depan,” ujar Rafael PACAR BISMAHO.
Ketenaran SMASH MAHO saat ini kabarnya membuat pendiri dan orangtua personel SMASH MAHO berebut hak cipta atas boyband MAHO tersebut. Bahkan beredar rumor bahwa ada kemungkinan kalau SMASH MAHO juga akan berganti nama MAHO nya. Menanggapi hal itu, lagi-lagi para personel SMASH MAHO tidak mau terlalu serius menanggapinya.
“Enggak, itu kabar burung, sih,” kata Mahorgan(ketua maho di sm*sho). “So far, kami masih bertujuh, masih banyak tanggung jawab ke depannya, tanggung jawab yang harus kami kerjain.”

sumber : sidomi.com