Jakarta Polisi masih menyelidiki pembacokan Susilo, siswa SMK Mahardika Condet yang sedang kencing di kawasan Halim, Jakarta Timur. Akibat pembacokan itu pelajar 15 tahun itu koma dan harus dirawat di RS UKI.

"Kasusnya ditangani Polsek Makasar namun tetap kita back up," kata Kasat Reskrim Jakarta
Timur AKBP Dian Perry kepada detikcom, Kamis (27/9/2012).

Dian mengatakan, saksi-saksi sudah diperiksa terkait kasus pembacokan tersebut. "Saksi tentunya sudah ada yang diperiksa," katanya.

Dian mengatakan, Polres Jakarta Timur mengantisipasi tawuran antar pelajar yang marak saat ini. Caranya adalah dengan menyebar anggota saat pulang sekolah.

"Kita sudah antisipasi dengan melakukan penyebaran anggota saat pulang sekolah," katanya.

Pembacokan ini bermula saat Susilo meminta izin pada gurunya untuk mengambil surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang tertinggal di rumah Faturohim, temannya, pada Rabu kemarin. Lalu Susilo pergi bersama Faturohim dan Rahmat dengan motor.

Di tengah Jl Inpres, Halim, Jakarta Timur, Faturohim ingin buang air kecil. Susilo pun juga ikut buang air kecil di sebuah tempat sepi di pinggir jalan. Sedangkan Rahmat menunggu di motor.

Namun tiba-tiba saat Susilo dan Faturohim buang air kecil, sebuah angkot Trans Halim berhenti dan 2 pria turun di dekat Susilo. Salah satu pria yang turun mengenakan pakaian seragam sekolah dan membawa celurit.

Pria tersebut lalu mengarahkan celurit ke Susilo dan Faturohim. Faturohim dan Susilo lari dan keduanya terpencar. Faturohim berhasil bertemu Rahmat dan langsung naik motor. Sementara Susilo mendapati jalan buntu.

Susilo pun terkena bacok celurit di bagian pinggang belakang hingga terkapar. Faturohim dan Rahmat mencoba menolong Susilo dengan melempar batu pada 2 pelaku. Melihat itu pelaku kabur.Faturohim dan Rahmat lalu membawa Susilo ke RS UKI.
[URL="http://news.detik..com/read/2012/09/27/094152/2039204/10/pembacok-siswa-smk-yang-sedang-kencing-di-halim-masih-diselidiki?"]LINK[/URL]