- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Awas, Jangan Asal Beli Saham


TS
kingjohn
Awas, Jangan Asal Beli Saham
Awas, Jangan Asal Beli Saham
Kamis, 27 Sept 2012
Jakarta - Aksi ambil untung tengah melanda bursa-bursa utama dunia, khususnya Wall Street. Tapi pagi, saham-saham di kiblat bursa dunia itu merosot karena ada tanda-tanda baru berupa melemahnya belanja konsumen dan penjualan rumah.
Ditambah lagi dengan memanasnya ketegangan China, Jepang dan Taiwan dalam sengketa kepulauan di kawasan Laut Cina Timur. Kekhawatiran buntunya penyelesaian krisis utang Eropa juga mendukung pelemahan di sejumlah bursa regional pada Rabu (26/9/2012).
Indeks Dow Jones dan Nasdaq, misalnya, dini hari tadi ditutup melemah 0,75% dan 1,35%. Penurunan juga dialami indeks Nikkei (2,03%), Hang Seng (0,83%), dan TWII (0,83%). Dan kondisi ini membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) ikut melemah 46,72 poin (1,11%) ke level 4.180,16.
Menurut Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia, faktor regional masih akan menjadi katalis utama pergerakan IHSG di pekan ini. Meskipun secara teknikal IHSG berpotensi menguat, investor harus tetap waspada. Sentimen negatif dari pasar global bisa membuat indeks melemah, katanya.
Betul, dari eksternal memang ada sinyal yang harus diwapadai investor. Penguatan dolar dan yen terhadap euro menunjukan bahwa investor global masih belum nyaman masuk ke investasi yang risikonya tinggi. Termasuk di dalamnya investasi di emerging market seperti Indonesia. Sehingga, tak aneh bila investor global tetap menaruh sebagian dananya di safe heaven.
Makanya, para analis menyarankan investor untuk hati-hati dan selektif dalam memilih saham. Saham-saham dari sektor perbankan, konsumer, dan infrastruktur masih bisa dijadikan pilihan. Alasannya, ketiga sektor tersebut tidak terpengaruh langsung oleh kondisi global. Sedangkan sektor komoditi sebaiknya diwaspadai karena sampai saat ini masih cukup sensitif.
Kamis, 27 Sept 2012
Jakarta - Aksi ambil untung tengah melanda bursa-bursa utama dunia, khususnya Wall Street. Tapi pagi, saham-saham di kiblat bursa dunia itu merosot karena ada tanda-tanda baru berupa melemahnya belanja konsumen dan penjualan rumah.
Ditambah lagi dengan memanasnya ketegangan China, Jepang dan Taiwan dalam sengketa kepulauan di kawasan Laut Cina Timur. Kekhawatiran buntunya penyelesaian krisis utang Eropa juga mendukung pelemahan di sejumlah bursa regional pada Rabu (26/9/2012).
Indeks Dow Jones dan Nasdaq, misalnya, dini hari tadi ditutup melemah 0,75% dan 1,35%. Penurunan juga dialami indeks Nikkei (2,03%), Hang Seng (0,83%), dan TWII (0,83%). Dan kondisi ini membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) ikut melemah 46,72 poin (1,11%) ke level 4.180,16.
Menurut Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia, faktor regional masih akan menjadi katalis utama pergerakan IHSG di pekan ini. Meskipun secara teknikal IHSG berpotensi menguat, investor harus tetap waspada. Sentimen negatif dari pasar global bisa membuat indeks melemah, katanya.
Betul, dari eksternal memang ada sinyal yang harus diwapadai investor. Penguatan dolar dan yen terhadap euro menunjukan bahwa investor global masih belum nyaman masuk ke investasi yang risikonya tinggi. Termasuk di dalamnya investasi di emerging market seperti Indonesia. Sehingga, tak aneh bila investor global tetap menaruh sebagian dananya di safe heaven.
Makanya, para analis menyarankan investor untuk hati-hati dan selektif dalam memilih saham. Saham-saham dari sektor perbankan, konsumer, dan infrastruktur masih bisa dijadikan pilihan. Alasannya, ketiga sektor tersebut tidak terpengaruh langsung oleh kondisi global. Sedangkan sektor komoditi sebaiknya diwaspadai karena sampai saat ini masih cukup sensitif.
Quote:
0
911
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan