Kaskus

Entertainment

ntanaluphzzAvatar border
TS
ntanaluphzz
Mengatasi Penipuan di Bisnis Online
Akhir-akhir ini facebook, twitter, bbm, dan jejaring sosial lainnya banyak dipenuhi oleh orang-orang yang menjual barang dagangannya secara online. Barang dagangan mereka sangat bervariasi misal pakaian, produk-produk rumahan , barang-barang elektronik, hingga makanan atau kuliner pun ada yang dijual secara online. Inilah yang terkenal dengan sebutan online shop. Para pedagang ini memilih untuk menjajakan barang dagangannya secara online karena cara ini dianggap lebih simpel , mudah , dan mampu menjangkau orang-orang diluar wilayah mereka. Pedagang hanya perlu meng-upload foto atau gambar barang-barang dagangannya ke akun jejaring sosialnya atau bbm, kemudian para pembeli/buyer tinggal memilih barang yang akan dibeli dan segera menghubungi pedagang untuk membooking barang . Tidak perlu repot bertemu untuk membayar, buyer hanya perlu mentransfer uang sejumlah barang yang dia beli/pesan . Lalu , barang tersebut segera meluncur ke alamat si buyer melalui ekspedisi yang kini telah banyak didirikan . Selain karena kemudahannya dalam bertransaksi , usaha online shop ini juga sedang nge-tren dan banyak digandrungi masyarakat , mulai dari anak muda hingga ibu-ibu muda . he..he..he..

Namun , dibalik berbagai kemudahan yang ditawarkannya , bertransaksi secara online juga mempunyai sisi buruknya bahkan mampu menimbulkan kejahatan , dalam hal ini adalah penipuan . Siapa yang ditipu ? Siapa yang menipu ? Di dalam dunia online shop terdapat beberapa komponen atau pemain penting , yaitu suplayer , reseller , dan buyer/pembeli . Suplayer disini bertindak mensuplay barang-barang dagangan kepada reseller . Reseller dapat bertindak sebagai pedagang juga . Kebetulan sekali nih , saya adalah salah satu reseller dari beberapa suplayer dari Jogja maupun dari luar Jogja. Saya sering heran ketika menemui supplaier-supplier baru di kontak bbm saya yang menjual barang dagangannya dengan harga murah dan dibawah harga jual rata-rata suplayer lainnya . Setelah beberapa lama suplayer tersebut berada di kontak bbm saya , saya mencoba untuk bertanya-tanya kepadanya mengenai harga , domisili suplayer tersebut dan lain sebagainya . Dia mengaku berdomisili di salah satu kota besar di Indonesia dan harga barang dagangannya memang jauh dari rata-rata suplayer lain . Awalnya saya mulai tertarik , namun suplayer tersebut tidak mengijinkan reseller maupun buyer untuk membeli hanya 1pcs dari barang-barang dagangannya . “Sudah jelas saya tidak dapat mengambil barang dari dia”, pikirku . Hal itu dikarenakan saya hanya reseller yang bermodalkan beberapa ratus ribu rupiah saja . hi..hi..hi.. Selang beberapa waktu saya mendapatkan broadcast dari salah satu reseller juga yang memberitahu bahwa suplayer tersebut adalah supplier bohongan atau supplier bodong . Sudah banyak reseller yang tertipu oleh supplier tersebut . Tidak tanggung-tanggung korban sudah mentransfer uang sampai jutaan rupiah namun barang-barang pesanannya tidak pernah sampai dan tidak ada kejelasannya . Ketika si supplier dihubungi , seluruh kontaknya sudah off atau tidak bisa dihubungi , alamatnya pun alamat palsu . “Untung modalku cuma dikit , coba banyak pasti sudah kena tipu juga”, kataku setelah membaca broadcast tersebut. Jelaslah , siapa yang ditipu dan siapa yang ditipu , yaitu reseller yang menjadi korban dan reseller juga yang harus menanggung kerugian atas tindakan tidak bermoral para suplayer bodong tersebut .

Kalau sudah terjadi seperti ini mau minta tanggung jawab kepada siapa ? Reseller yang harus menanggung semua kerugian uang yang sudah dikeluarkan . Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah kasus seperti ini bisa masuk ke ranah hukum ? Atau hanya kasus yang dianggap sepele ?

Menurut saya , faktor ekonomi sangat mendorong para supplier palsu tersebut melakukan penipuan . Selain itu , moral mereka yang mulai terkikis oleh dorongan kebutuhan ekonomi pula. Mereka tidak pernah memikirkan derita/kerugian yang ditanggung korban. Namun ada beberapa cara untuk mencegah dan menghindarkan kita dari penipuan berkedok online shop ini.

Pertama , lebih waspada dan berhati-hati terhadap rekan bisnis yang baru dikenal.

Kedua , jangan mudah tergoda dengan penawaran harga yang murah atau dibawah harga standar.

Ketiga , mintalah identitas diri si suplayer selengkap-lengkapnya , seperti nama , alamat lengkap , nomor telefon yang masih aktif . Jika memang diperlukan , mintalah foto diri dan foto kartu tanda pengenal miliknya .

Sebenarnya berbisnis online shop sangat menyenangkan jika kita bisa berhati-hati dan tetap waspada. emoticon-Add Friend (S)
0
1.6K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan