- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan Kenapa Kita Sebaiknya Tidak Menebang Pohon


TS
miyavizm
Alasan Kenapa Kita Sebaiknya Tidak Menebang Pohon
Silakan dilihat aja gambarnya, udah cukup jelas 
Mohon dirate dan dishare supaya kita semua bisa lebih menjaga alam
Inilah mengapa disarankan untuk tidak menebang pohon. Perhatikan air yang dikeluarkan dari tampungan yang isinya berbeda-beda ini. Air yang jernih keluar dari penampungan yang ada tanamannya. Begitupula terjadi dengan pohon di hutan. Jadi, yuk kita go green dan menanam pohon / tumbuhan.

Kalau udah liat, coba baca dan renungkan ini:
30 Penyakit Ini Akibat Krisis Air Bersih
TEMPO.CO, - Jangan pernah memandang remeh air. Kelebihan membuat banjir, kekurangan pun bikin sengsara. Jebolnya tanggul air di Buaran, Jakarta Timur, membuat beberapa tempat di Jakarta kekurangan air bersih. Di Petamburan, Jakarta Pusat, warga bersitegang satu sama lain karena berebut air bersih yang dipasok pemerintah daerah.
Selain air, tentu masyarakat perlu mewaspadai beberapa penyakit yang timbul karena kekurangan air bersih. Tanpa akses air minum yang bersih, menurut organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO), 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 2 miliar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1,1 miliar tak mendapat air yang memadai.
Di Indonesia, 119 juta rakyat belum memiliki akses terhadap air bersih. Baru 20 persen, itu pun kebanyakan di daerah perkotaan, sedangkan 82 persen rakyat Indonesia mengkonsumsi air yang tak layak untuk kesehatan. Menurut badan dunia yang mengatur soal air, World Water Assessment Programme, krisis air memberi dampak yang mengenaskan: membangkitkan epidemi penyakit.
Enam puluh persen sungai di Indonesia tercemar, mulai bahan organik sampai bakteri coliform dan Fecal coli penyebab diare. Menurut data Kementerian kesehatan, dari 5.798 kasus diare, 94 orang meninggal. Jakarta dialiri 13 sungai, sayangnya menurut badan pengendalian lingkungan hidup DKI Jakarta 13 sungai di Jakarta itu sudah tercemar bakteri Escherichia coli, bakteri dari sampah organik dan tinja manusia.
Sungai Ciliwung termasuk yang paling besar tercemar bakteri E. coli, kadar pencemaran mencapai 1,6-3 juta individu per 100 cc, padahal standar baku mutunya 2.000 individu per 100 cc. Dari situ ada 20-30 jenis penyakit yang bisa timbul akibat mikroorganisme di dalam air yang tidak bersih. Bakteri yang sama juga mencemari 70 persen tanah di Ibu Kota yang juga berpotensi mencemari sumber air tanah.
Padahal kebutuhan air bersih orang di Jakarta setiap hari diperkirakan 175 liter air per orang. Dan untuk 9 juta penduduk, diperlukan 1,5 juta meter kubik per hari. Perusahaan air minum baru bisa memenuhi kebutuhan 52 persen lebih, itu pun kalau tidak ada masalah.
Menurut penelitian WHO, penyakit yang timbul akibat krisis air antara lain kolera, hepatitis, polymearitis, typoid, disentrin trachoma, scabies, malaria, yellow fever, dan penyakit cacingan.
Di Indonesia, 423 per 1.000 penduduk semua usia kena diare, dan setahun dua kali diare menyerang anak di bawah 5 tahun. Diare yang disertai muntah sering disebut muntah-berak (muntaber), gejalanya biasanya buang air terus-menerus, muntah, dan kejang perut. Jika tak bisa diatasi dengan gaya hidup sehat dan lingkungan yang bersih, bisa lebih jauh terkena tifus dan kanker usus, yang tak jarang menyebabkan kematian.
Menurut dokter ahli penyakit lambung (gastroenterolog) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Ari Fahrial Syam, terbatasnya air bersih akan berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Sebab, masyarakat membutuhkan air bersih untuk mandi, mencuci, dan buang air. Keterbatasan air bisa membuat masyarakat mengabaikan masalah kesehatan, ujarnya.
Terbatasnya air bersih juga akan mengganggu kebersihan lingkungan. Sebagian masyarakat menunda mandi atau mandi sekadarnya, serta keadaan sekitar relatif lebih kotor dan menimbulkan banyak lalat.
Maka makanan dan minuman akan mudah dihinggapi lalat. Karena itu, menurut dokter Ari, masyarakat dan pemerintah harus mengantisipasi penyakit yang muncul. Penyakit kulit dan diare sangat potensial meningkat karena keterbatasan air bersih, kata dia.
Dokter Ari menyebutkan, hasil berbagai penelitian menunjukkan terbatasnya air bersih merupakan salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kejadian diare. Karena itu, kasus diare ini harus diantisipasi oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di lokasi yang mengalami krisis air bersih.
Ari menyarankan, jika masyarakat mengalami diare, hendaknya mengkonsumsi lebih banyak cairan dan elektrolit. Gunanya untuk mencegah kondisi kekurangan cairan dan elektrolit yang lebih parah serta berujung pada komplikasi lanjut. Seperti gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan kematian, ucapnya.
Selain diare, penyakit kulit karena jamur berpotensi muncul. Di negara tropis seperti Indonesia, menurut dokter, infeksi jamur cukup tinggi. Apalagi dalam kondisi air bersih terbatas. Kulit mudah berkeringat, lembap, terutama di daerah lipatan kulit. Untuk menghindari infeksi jamur, Ari menyarankan tetap mandi dan membersihkan daerah lipatan kulit dan menggunakan pakaian yang bersih.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/0...sis-Air-Bersih
PBB: Dunia Krisis Air
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS- Pasokan air di dunia meregang akibat perubahan iklim dan kebutuhan yang meningkat akan pangan, energi serta kebersihan dan kesehatan bagi penduduk yang terus bertambah, demikian studi PBB.
Studi tersebut menyerukan pemikiran kembali secara radikal semua kebijakan untuk menangani berbagai permintaan. "Air segar tak dimanfaatkan secara berkelanjutan," kata Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova di dalam satu pernyataan.
"Keterangan akurat tetap berbeda, dan penanganannya masih terpecah-pecah, masa depan kita tak pasti dan risikonya diperkirakan akan bertambah parah," kata Dirjen UNESCO Irina Bokova.
Ditambahkannya, tuntutan dari sektor pertanian, yang sudah menyedot sebanyak 70 persen air segar yang digunakan secara global, tampaknya akan naik sebanyak 19 persen sampai 2050 saat penduduk dunia membengkak sebanyak dua miliar sampai sembilan miliar jiwa.
Petani nantinya perlu menanam 70 persen lagi pangan sampai saat itu, sementara standar hidup yang meningkat berarti setiap individu akan memiliki tuntutan daging dan makanan yang lebih banyak.
Laporan itu direncanakan dibahas di Forum Air Dunia, yang dimulai di kota Marseille, Prancis, Senin.
"Revolusi diam-diam" telah berlangsung di bawah tanah, demikian peringatan laporan tersebut, saat jumlah air yang disedot dari bawah tanah telah naik jadi tiga kali lipat dalam 50 tahun belakangan, sehingga hilang lah penopang saat musim kemarau.
Dan saat tuntutan meningkat, pasokan air di banyak wilayah justru tampaknya menyusut akibat perubahan pola curah hujan, kemarau yang lebih parah, pencairan gletser dan perubahan aliran sungai, kata laporan itu.
"Perubahan iklim akan secara drastis mempengaruhi produksi pangan di Asia Selatan dan Afrika Selatan antara sekarang dan 2030," kata laporan tersebut, sebagaimana dikutip Reuters. "Sampai 2070, tekanan terhadap air juga akan terasa di Eropa selatan dan tengah."
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/in...nia-krisis-air




Ane ga tau di luar Jakarta, tapi yang di Jakarta, sadar ga 2 bulan belakangan ini air minum bersih di Jakarta susah dicari, terutama yang galonan?
Jangan kira punya duit bisa beli segalanya, kalo barangnya ga ada mo beli apaan???
Semoga tret ane bisa sedikit membuat kita sadar akan pentingnya air bersih
Kalo bukan generasi kita, dan dimulai dari kita, siapa lagi?
Mohon dirate atau dishare supaya semua orang tahu pentingnya air bersih

Mohon dirate dan dishare supaya kita semua bisa lebih menjaga alam
Quote:
Inilah mengapa disarankan untuk tidak menebang pohon. Perhatikan air yang dikeluarkan dari tampungan yang isinya berbeda-beda ini. Air yang jernih keluar dari penampungan yang ada tanamannya. Begitupula terjadi dengan pohon di hutan. Jadi, yuk kita go green dan menanam pohon / tumbuhan.
Spoiler for "Alasan Tidak Menebang Pohon":

Kalau udah liat, coba baca dan renungkan ini:
Spoiler for "30 Penyakit Ini Akibat Krisis Air Bersih":
30 Penyakit Ini Akibat Krisis Air Bersih
TEMPO.CO, - Jangan pernah memandang remeh air. Kelebihan membuat banjir, kekurangan pun bikin sengsara. Jebolnya tanggul air di Buaran, Jakarta Timur, membuat beberapa tempat di Jakarta kekurangan air bersih. Di Petamburan, Jakarta Pusat, warga bersitegang satu sama lain karena berebut air bersih yang dipasok pemerintah daerah.
Selain air, tentu masyarakat perlu mewaspadai beberapa penyakit yang timbul karena kekurangan air bersih. Tanpa akses air minum yang bersih, menurut organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO), 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 2 miliar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1,1 miliar tak mendapat air yang memadai.
Di Indonesia, 119 juta rakyat belum memiliki akses terhadap air bersih. Baru 20 persen, itu pun kebanyakan di daerah perkotaan, sedangkan 82 persen rakyat Indonesia mengkonsumsi air yang tak layak untuk kesehatan. Menurut badan dunia yang mengatur soal air, World Water Assessment Programme, krisis air memberi dampak yang mengenaskan: membangkitkan epidemi penyakit.
Enam puluh persen sungai di Indonesia tercemar, mulai bahan organik sampai bakteri coliform dan Fecal coli penyebab diare. Menurut data Kementerian kesehatan, dari 5.798 kasus diare, 94 orang meninggal. Jakarta dialiri 13 sungai, sayangnya menurut badan pengendalian lingkungan hidup DKI Jakarta 13 sungai di Jakarta itu sudah tercemar bakteri Escherichia coli, bakteri dari sampah organik dan tinja manusia.
Sungai Ciliwung termasuk yang paling besar tercemar bakteri E. coli, kadar pencemaran mencapai 1,6-3 juta individu per 100 cc, padahal standar baku mutunya 2.000 individu per 100 cc. Dari situ ada 20-30 jenis penyakit yang bisa timbul akibat mikroorganisme di dalam air yang tidak bersih. Bakteri yang sama juga mencemari 70 persen tanah di Ibu Kota yang juga berpotensi mencemari sumber air tanah.
Padahal kebutuhan air bersih orang di Jakarta setiap hari diperkirakan 175 liter air per orang. Dan untuk 9 juta penduduk, diperlukan 1,5 juta meter kubik per hari. Perusahaan air minum baru bisa memenuhi kebutuhan 52 persen lebih, itu pun kalau tidak ada masalah.
Menurut penelitian WHO, penyakit yang timbul akibat krisis air antara lain kolera, hepatitis, polymearitis, typoid, disentrin trachoma, scabies, malaria, yellow fever, dan penyakit cacingan.
Di Indonesia, 423 per 1.000 penduduk semua usia kena diare, dan setahun dua kali diare menyerang anak di bawah 5 tahun. Diare yang disertai muntah sering disebut muntah-berak (muntaber), gejalanya biasanya buang air terus-menerus, muntah, dan kejang perut. Jika tak bisa diatasi dengan gaya hidup sehat dan lingkungan yang bersih, bisa lebih jauh terkena tifus dan kanker usus, yang tak jarang menyebabkan kematian.
Menurut dokter ahli penyakit lambung (gastroenterolog) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Ari Fahrial Syam, terbatasnya air bersih akan berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Sebab, masyarakat membutuhkan air bersih untuk mandi, mencuci, dan buang air. Keterbatasan air bisa membuat masyarakat mengabaikan masalah kesehatan, ujarnya.
Terbatasnya air bersih juga akan mengganggu kebersihan lingkungan. Sebagian masyarakat menunda mandi atau mandi sekadarnya, serta keadaan sekitar relatif lebih kotor dan menimbulkan banyak lalat.
Maka makanan dan minuman akan mudah dihinggapi lalat. Karena itu, menurut dokter Ari, masyarakat dan pemerintah harus mengantisipasi penyakit yang muncul. Penyakit kulit dan diare sangat potensial meningkat karena keterbatasan air bersih, kata dia.
Dokter Ari menyebutkan, hasil berbagai penelitian menunjukkan terbatasnya air bersih merupakan salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kejadian diare. Karena itu, kasus diare ini harus diantisipasi oleh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di lokasi yang mengalami krisis air bersih.
Ari menyarankan, jika masyarakat mengalami diare, hendaknya mengkonsumsi lebih banyak cairan dan elektrolit. Gunanya untuk mencegah kondisi kekurangan cairan dan elektrolit yang lebih parah serta berujung pada komplikasi lanjut. Seperti gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan kematian, ucapnya.
Selain diare, penyakit kulit karena jamur berpotensi muncul. Di negara tropis seperti Indonesia, menurut dokter, infeksi jamur cukup tinggi. Apalagi dalam kondisi air bersih terbatas. Kulit mudah berkeringat, lembap, terutama di daerah lipatan kulit. Untuk menghindari infeksi jamur, Ari menyarankan tetap mandi dan membersihkan daerah lipatan kulit dan menggunakan pakaian yang bersih.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/0...sis-Air-Bersih
Spoiler for "PBB: Dunia Krisis Air":
PBB: Dunia Krisis Air
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS- Pasokan air di dunia meregang akibat perubahan iklim dan kebutuhan yang meningkat akan pangan, energi serta kebersihan dan kesehatan bagi penduduk yang terus bertambah, demikian studi PBB.
Studi tersebut menyerukan pemikiran kembali secara radikal semua kebijakan untuk menangani berbagai permintaan. "Air segar tak dimanfaatkan secara berkelanjutan," kata Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova di dalam satu pernyataan.
"Keterangan akurat tetap berbeda, dan penanganannya masih terpecah-pecah, masa depan kita tak pasti dan risikonya diperkirakan akan bertambah parah," kata Dirjen UNESCO Irina Bokova.
Ditambahkannya, tuntutan dari sektor pertanian, yang sudah menyedot sebanyak 70 persen air segar yang digunakan secara global, tampaknya akan naik sebanyak 19 persen sampai 2050 saat penduduk dunia membengkak sebanyak dua miliar sampai sembilan miliar jiwa.
Petani nantinya perlu menanam 70 persen lagi pangan sampai saat itu, sementara standar hidup yang meningkat berarti setiap individu akan memiliki tuntutan daging dan makanan yang lebih banyak.
Laporan itu direncanakan dibahas di Forum Air Dunia, yang dimulai di kota Marseille, Prancis, Senin.
"Revolusi diam-diam" telah berlangsung di bawah tanah, demikian peringatan laporan tersebut, saat jumlah air yang disedot dari bawah tanah telah naik jadi tiga kali lipat dalam 50 tahun belakangan, sehingga hilang lah penopang saat musim kemarau.
Dan saat tuntutan meningkat, pasokan air di banyak wilayah justru tampaknya menyusut akibat perubahan pola curah hujan, kemarau yang lebih parah, pencairan gletser dan perubahan aliran sungai, kata laporan itu.
"Perubahan iklim akan secara drastis mempengaruhi produksi pangan di Asia Selatan dan Afrika Selatan antara sekarang dan 2030," kata laporan tersebut, sebagaimana dikutip Reuters. "Sampai 2070, tekanan terhadap air juga akan terasa di Eropa selatan dan tengah."
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/in...nia-krisis-air
Spoiler for "UPDATE":
Spoiler for "Ini di Indonesia awal September 2012":




Ane ga tau di luar Jakarta, tapi yang di Jakarta, sadar ga 2 bulan belakangan ini air minum bersih di Jakarta susah dicari, terutama yang galonan?
Jangan kira punya duit bisa beli segalanya, kalo barangnya ga ada mo beli apaan???
Semoga tret ane bisa sedikit membuat kita sadar akan pentingnya air bersih

Kalo bukan generasi kita, dan dimulai dari kita, siapa lagi?
Quote:
Mohon dirate atau dishare supaya semua orang tahu pentingnya air bersih

0
3.3K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan