Jakarta Tawuran pelajar di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, memakan korban. Satu orang dikabarkan tewas akibat tawuran tersebut.

"Ada satu meninggal, di wilayah Setiabudi," ujar Wakapolsek Tebet, AKP Ragil Sartoto, dalam pesan singkatnya, Rabu (26/9/2012).

Dia menyebut sebelumnya ada sejumlah pelajar yang kumpul-kumpul di Jalan dr Saharjo. "Tapi kita cegah sehingga tidak bentrok. Lalu mereka ke arah Jalan Minangkabau," imbuh Sartoto.

Informasi tawuran juga dibenarkan petugas jaga Polsek Setiabudi. Petugas tersebut menyebut ada korban yang dibawa ke RSCM, namun belum diketahui kondisinya. Saat ini petugas masih di lokasi untuk mengamankan dan mencari data.


(vit/mad)

JAKARTA, KOMPAS.com - Yadut tewas akibat bentrokan antar pelajar Kartika Zeni dengan Yayasan Karya 66 di Jalan Minangkabau, Manggarai. Dia menderita luka robek di perut.

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Hermawan, tawuran itu terjadi pada pukul 12.30 WIB, Rabu (26/9/2012). Siswa yang tewas, yakni Yadut alias JD, adalah siswa dari SMA Yayasan Karya 66 atau Yapki.

"JD tewas terbujur di tengah jalan. Tubuhnya bersimbah darah dengan luka robek pada bagian perut," kata Hermawan di Mapolres Jakarta Selatan.

Saat ini, kata dia, jenazah sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo. Polisi, yakni tim Reskrim juga sudah menuju TKP sekitar pukul 14.15 WIB. Sebelumnya Tim Identifikasi telah lebih dulu diberangkatkan ke lokasi tawuran.

Jakarta Lagi-lagi, tawuran pelajar pecah di Jakarta. Kali ini tawuran terjadi antara dua kelompok siswa SMK di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, arah ke Pasaraya Manggarai. Seorang tewas akibat tawuran itu.

Seoang saksi mata, Yati, menuturkan dirinya melihat seorang pemuda berseragam sekolah berjalan sempoyongan dengan bersimbah darah sebelum akhirnya terjatuh.

"Saya baru mau buka warung, tiba-tiba batu berterbangan. Saya malah lihat orang pakai baju putih abu-abu sempoyongan dan berdarah," kata Yati kepada detikcom, Rabu (26/9/2012).

Warung Yati terletak sekitar 20 meter dari lokasi jatuhnya korban. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan berlangsung cepat. Karena panik, dia langsung menutup lagi warungnya.

"Yang menyerang turun dari mobil, tahu-tahu sudah ada yang sempoyongan. Yang menyerang pakai seragam coklat-coklat. Jumlahnya banyak," ujarnya.

Pantauan detikcom, darah merah yang masih ketal membasahi aspal sekitar 1,5 meter di TKP korban tewas. TKP tepat berada di depan Toko Funiture Kantor 'Sumber Maju'. Garis putih melingkari darah yang masih basah di aspal tersebut. Terdapat juga ikat pinggang dan sepasang sepatu sekolah milik korban di TKP. Korban tewas yang belum diketahui identitasnya kini telah dibawa ke RSCM. Lalu lintas di lokasi pun tersendat karena banyak kendaraan yang melambat.