Jakarta Masih hangat kasus tawuran di Bulungan, tawuran pelajar kembali terjadi. Kali ini tawuran pelajar pecah di kawasan Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.

"Iya tadi ada tawuran di sana. Tapi sekarang sudah bubar," ujar petugas jaga Polsek Setiabudi kepada detikcom, Rabu (26/9/2012) pukul 13.20 WIB.

Menurut dia, petugas masih berada di lokasi untuk mengamankan dan mencari data sehingga dia belum bisa menyebut detail peristiwa tersebut.

"Katanya ada yang dibawa ke RSCM, belum jelas jumlahnya berapa dan bagaimana kondisinya. Petugas masih ngecek," imbuh petugas tersebut.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Setiabudi AKP Riftajudin mengaku belum memonitor kejadian itu. "Belum, belum ada laporan," kata dia.

Saksi Tawuran Jl Minangkabau: Korban Sempoyongan Bersimbah Darah



Jakarta Lagi-lagi, tawuran pelajar pecah di Jakarta. Kali ini tawuran terjadi antara dua kelompok siswa SMK di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, arah ke Pasaraya Manggarai. Seorang tewas akibat tawuran itu.

Seoang saksi mata, Yati, menuturkan dirinya melihat seorang pemuda berseragam sekolah berjalan sempoyongan dengan bersimbah darah sebelum akhirnya terjatuh.

"Saya baru mau buka warung, tiba-tiba batu berterbangan. Saya malah lihat orang pakai baju putih abu-abu sempoyongan dan berdarah," kata Yati kepada detikcom, Rabu (26/9/2012).

Warung Yati terletak sekitar 20 meter dari lokasi jatuhnya korban. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan berlangsung cepat. Karena panik, dia langsung menutup lagi warungnya.

"Yang menyerang turun dari mobil, tahu-tahu sudah ada yang sempoyongan. Yang menyerang pakai seragam coklat-coklat. Jumlahnya banyak," ujarnya.

Pantauan detikcom, darah merah yang masih ketal membasahi aspal sekitar 1,5 meter di TKP korban tewas. TKP tepat berada di depan Toko Funiture Kantor 'Sumber Maju'. Garis putih melingkari darah yang masih basah di aspal tersebut. Terdapat juga ikat pinggang dan sepasang sepatu sekolah milik korban di TKP. Korban tewas yang belum diketahui identitasnya kini telah dibawa ke RSCM. Lalu lintas di lokasi pun tersendat karena banyak kendaraan yang melambat.

Polisi: Korban Tewas Tawuran di Manggarai Bernama Deny dari SMA Yake


Jakarta Polisi memastikan ada satu korban tewas akibat tawuran di Jl Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. Dia adalah Deny Januar (17), siswa SMA Yayasan Karya 66 atau biasa disebut SMA Yake.

"Korban atas nama Deny Januar, kelahiran Jakarta 3 Januari 1995," kata
Kasi Humas Polsek Tebet Aiptu Broto Suwarno di lokasi kejadian, Rabu (26/9/2012).

Alamat korban di Jl Manggis 1 RT 4/2 No 2 Manggarai Selatan. Saat ini, jenazah dibawa ke RSCM.

"Yang bawa tadi temannya pakai taksi. Ini masih simpang siur, yang jelas korbannya dibawa ke RSCM," sambung Broto.

Salah seorang saksi di lokasi, Pele, menambahkan, tawuran dipicu oleh aksi saling ledek saat puluhan siswa dari SMA Yake dan SMK lainnya berpapasan di bus. Mereka lalu turun dan saling baku hantam di pertigaan Jl Minangkabau.

"Mereka berantem, uber-uberan, terus dibacok," ujar Pele yang juga anggota Kamtibmas di lokasi.

Aksi tawuran baru terhenti setelah Deny terkena sabetan celurit dan tergolek lemas di jalanan. Polisi masih menyelidiki lebih jauh insiden ini.

Sebelum Tewas, korban Sempat Berlari Sejauh 200 M

JAKARTA – Aksi tawuran antarpelajar kembali pecah di Jakarta. Aksi tawuran tersebut menimbulkan korban jiwa seorang pelajar SMA Yayasan Karya 66. Korban sempat berlari setelah mendapat sabetan celurit.

“Disabet perut di belakang. Korban sempat lari sambil memegang perut, namun 200 meter dari tempat kejadian korban ambruk,” kata saksi mata Amirudin, di lokasi kejadian, Rabu (26/9/2012).


Dia menambahkan bahwa kejadian tawuran pecah sekira pukul 13.00 WIB. Tawuran antara SMA Yayasan Karya 66, dengan STM Kartika Zaini.
di Jalan Dr Saharjo, Manggarai, Jakarta Selatan.

Aminudin menuturkan bahwa aksi tawuran tersebut terjadi di Dr Saharjo, namun pelajar SMA Yayasan Karya 66 berlari menuju ke arah Jalan Minangkabau. Korban diketahui bernama Dedi Januar (17), tergeletak di tepat di depan Toko Mabel

“Korban berlari belakangan, dan disabet dari belakang,” tukasnya.