Kaskus

News

eCiputraAvatar border
TS
eCiputra
Di AS, Krisis Justru Pacu Perkembangan Entrepreneurship
Penurunan jangka panjang dalam hal entrepreneurship ialah salah satu di antara banyak tren yang kurang menggembirakan dalam perekonomian sekarang ini. Masyarakat Amerika misalnya mengagumi mereka yang berani mengambil risiko.



Namun, perkembangan kondisi dunia entrepreneurship di AS yang kurang menggembirakan akhir-akhir ini. Misalnya, AS tercatat menghasilkan lebih sedikit startup atau usaha rintisan yang mempekerjakan setidaknya satu pekerja dalam tahun 2007 daripada jumlah di tahun 1990, setelah penyesuaian dengan pertumbuhan penduduk, demikian hasil perhitungan yang dilakukan oleh Scott Shane yang bekerja sebagai pengajar bidang Telaah Entrepreneurship di Case Western University. Tren tersebut makin memburuk selama resesi ekonomi beberapa tahun terakhir ini.



Sebagian pihak mengatakan entrepreneurship akan mengalami kebangkitan. Salah satunya ialah Chris Farrell dalam tulisannya “Farrell: Turbulent times may drive a surge in entrepreneurship.”



Salah satu alasannya ialah makin bergairahnya bisnis seni kerajinan tangan yang berkembang di pasar lokal dalam sejumlah kota di AS. Makin banyak dijumpai bisnis lokal di AS yang menawarkan produk kerajinan dengan keunikan yang kompetitif.



Farrell mengamati bahwa di AS sekarang para pekerja yang masih memiliki posisi aman di perusahaan besar pun banyak yang berbisnis sampingan. Mereka tidak lagi mengandalkan sumber pemasukan sebagai karyawan saja. Perlahan mereka juga merintis jalan sebagai entrepreneur meski masih di tahap mikro. Bisnis kecil itu juga berfungsi sebagai saluran untuk berkreasi setelah stres dalam pekerjaan mereka di korporasi besar.



Faktor lainnya yang dipandang Farrell akan mendorong persebaran entrepreneurship ialah makin menuanya usia generasi “baby boomer”. Pendirian bisnis baru oleh kelompok orang usia 55 hingga 64 tahun naik tajam selama 15 tahun terakhir ini. Kenaikan ini terjadi dari 14,3% di tahun 1996 menjadi 20,9% di tahun 2011. Demikian angka yang dimiliki oleh yayasan Kauffman dalam Kauffman Index of Entrepreneurial Activity, 1996-2011.



Tentu kuta sadari terdapat sisi cerah dan gelap di balik naiknya pamor entrepreneurship di kelompok pekerja generasi tua. Sebagian dipecat dan memutuskan untuk mencurahkan segala daya dan upaya dalam bisnis pribadi.



Apapun yang mendorong orang untuk menekuni wirausaha, berita baiknya ialah bahwa terdapat banyak sumber daya dan fasilitas yang tersedia di AS untuk penelitian, antara lain yang bisa diandalkan ialah entrepreneur lainhya. Mayoritas entrepreneur sangat dermawan dalam hal membagikan pengetahuan dan pengalaman. Mereka ingin para pemilik UKM untuk terus berkembang.



Pemerintah lokal, negara bagian dan federal kembali menunjukkan dukungan dengan meluncurkan sejumlah program. Banyak yang berupa kemitraan dengan organisasi lainnya seperti kelompok industri, institusi pendidikan dan sebagainya.

Selengkapnya: eciputra.com
0
711
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan