Nah ternyata negara kita gak ketinggalan dalam bidang teknologi nuklir. Apalagi mau berencana mendirikan industrinya di negeri paman sam
batan tek (persero) yang memproduksi isotop ini. nah apa radioisotop itu ?
Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99, dan I-131.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui agar PT Batan Teknology Persero bisa menjadi perusahaan yang memproduksi radioisotop (nuklir bersih). Bahkan, anak usaha BUMN tersebut diharapkan bisa menjadi perusahaan terbesar di Asia Tenggara.
"Saya setujui Batan Tek bisa mendirikan perusahaan kedokteran nuklir untuk memproduksi radioisotop di Amerika Serikat. Jadi dia berpeluang untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara," kata Dahlan, selepas Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Selasa (25/9/2012).
Saat ini, Batan Tek sudah mulai mengekspor radio isotop ke banyak negara. Bulan depan, Batan Tek akan ekspor radioisotop ke China dan Jepang. Untuk bisa menguasai dunia, tentunya Batan Tek harus mengekspor ke negara lain dengan agresif. Namun, saat ini Batan Tek terkendala bila harus mengirim radioisotop ke Amerika Serikat.
"Radioisotop ini tidak bisa dikirim ke Amerika Serikat karena kalau dikirim maka radiasinya akan hilang atau menurun drastis, sehingga tidak bisa digunakan," tambahnya.
Menurut Dahlan, salah satu caranya adalah Batan Tek harus mendirikan perusahaan kedokteran nuklir di Amerika Serikat untuk memproduksi radioisotop.
"Sehingga akan menguasai pasar Amerika Serikat. Di luar negeri, mereka tidak mampu membuat karena teknologi radioisotop ini dimiliki dan diciptakan oleh Direktur Utama Batan Tek sendiri. Sehingga mereka tidak akan bisa meniru," tambahnya.
Untuk pegawainya, Batan Tek akan mempekerjakan sarjana nuklir dari dalam negeri. Harapannya, pada tahun 2013 mendatang akan mulai mendirikan perusahaan di Amerika Serikat dengan tenaga-tenaga dari dalam negeri.
Sebagai catatan, dengan dilantiknya Direktur Utama Batan Tek dr Yudiutomo, seolah membangkitkan Batan Tek yang saat ini mati suri. Di bawah kepemimpinannya sejak 2010 lalu, pria asal Magetan lulusan Fakultas Teknik Nuklir UGM dan meraih gelar doktor di bidang nuklir di Iowa State University USA ini, menemukan cara baru pengayakan uranium tingkat rendah dan disebut dengan Formula YK (Yudiutomo Kusnanto).
Kusnanto merupakan ahli nuklir sealmamaternya di UGM. Dengan penemuan baru Formula YK ini, Indonesia berhasil menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Kini, seluruh negara Asia datang ke BatanTek untuk membeli radioisotop.