inilah..com, Jakarta - Meski pasangan Cagub DKI Jakarta yang diusungnya gagal dalam Pemilukada, namun Partai Demokrat tidak merasa kecewa. Hal itu karena Partai Demokrat menilai pasangan Cagub Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli kalah secara terhormat.

"Hasil ini jauh lebih baik dari putaran pertama, ini kalah terhormat. Kan ada juara tanpa mahkota, karena kader kita kader yang tenang, kita merasa bahwa biarlah masyarakat yang menentukan," kata Nurhayati, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Ia melanjutkan, hasil perhitungan cepat sementara belumlah merupakan hasil mutlak. Selain itu, ia mengkritisi kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPK) DKI Jakarta karena masih tingginya pemilih yang Golput. "Waktu itu pemilihan saya kritisi angka golput yang tinggi, ini merupakan pembelajaaran seluruh parpol dan KPU bahwa penentuan tanggal penting dan berpengaruh," ucapnya.

Selain itu, kekalahan setiap Pilkada sebagai evaluasi menuju Pilpres 2014. Karena kedepan, kata Nurhayati, strategi dinamika politik luar biasa. "Tidak, kita harus bekerja keras, kalau menang tidak boleh lupa diri karena sebentar saja lupa, waktu tidak akan kembali. Harus kita berikan, apa sebuah kemampuan, bisa meyakinkan harus kita miliki dan asah," ujarnya.

Nurhayati juga tidak melihat kekalahan pasangan Cagub Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli tidak ada hubungan dengan beberapa kasus hukum yang menyeret kader Partai Demokrat. Menurutnya, terlalu jauh untuk menghubungkan pilkada dengan beberapa kasus. Ditegaskannya, kekalahan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli adalah terhormat.[bay]
sumber