- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengapa OPV diganti dengan IPV Pada Imunisasi Polio di Amerika?
TS
theawesomeboy
Mengapa OPV diganti dengan IPV Pada Imunisasi Polio di Amerika?
Polio disebabkan oleh sebuah virus.Orang yang terkena virus natural polio, sebagian besarnya tidak akan pernah menjadi sakit. Lainnya akan mengalami sakit tenggorokan, batuk, demam, sakit perut, muntah, atau leher kaku dan sakit kepala. Sekitar satu dari setiap 1000 orang (0.1%) yang terkena infeksi polio natural akan menjadi lumpuh.Kelumpuhan ini tidak hanya menyerang lengan atau kaki saja, namun dapat menyerang otot yang membantu seseorang untuk bernafas sehingga berujung kematian.
Apa yang melatarbelakangi perubahan perekomendasian vaksin polio dari OPV menjadi IPV di Amerika?
Sebelum mengetahui sejarahnya, ada baiknya kita mengenal sekilas apa itu vaksin polio OPV dan IPV.
OPV kepanjangan dari Oral Polio Vaccine merupakan vaksin polio buatan Albert Sabin yang mengandung virus polio yang dilemahkan. Pemberiannya dilakukan dengan cara meneteskannya ke mulut. Vaksin polio ini memberikan perlindungan di usus.
IPV kepanjangan dari Inactivated Polio Vaccine merupakan vaksin polio buatan Jonas Salk. Berbeda dengan OPV, IPV menggunakan virus polio yang dimatikan. Pemberiannya dilakukan dengan cara disuntik. Vaksin polio ini memberikan perlindungan di dalam darah.
Perlu untuk diketahui bahwa di Amerika per tahunnya ada 4-8 kasus anak terkena polio menjadi lumpuh permanen karena OPV. Satu dari 750.000 anak-anak yang diberikan dosis pertama OPV menjadi lumpuh atau menyebarkan virus vaksin ke orang yang tinggal bersamanya dan menyebabkannya lumpuh.
Perjuangan Seorang Ayah
Tahukah Anda bahwasanya perubahan perekomendasian virus polio dari OPV menjadi IPV melalui tangan seorang ayah dari anak penderita polio? Adalah John Salamone seorang jurnalis dan legislatif yang putranya lumpuh terkena polio dari virus polio yang terdapat di dalam vaksin OPV. Pada tahun 1990, John Salamone beserta istrinya membawa anak laki-laki mereka David ke tempat dokter anak di suburban Washington D.C untuk mendapatkan imunisasi. Salah satu imunisasi yang diberikan diantaranya adalah imunisasi polio dengan vaksin OPV. Dua pekan setelah imunisasi, Salamone memperhatikan ada sesuatu yang aneh pada anaknya."Dia tidak bisa membalikkan badannya," kata John. "Dia hanya bisa menggerakkan kepalanya ke belakang dan ke depan." David Salamone telah menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah. Akhirnya dia dapat menggunakan kembali kaki kirinya namun tidak dengan kaki kanannya.
Untuk pertama kalinya pada usia tiga tahun, setelah sakit-sakitan dan selalu menggunakan antibiotik, David didiagnosa dengan congenital immune deficiency. Anak-anak dengan defisiensi imunitas parah seperti ini dapat menjadi lumpuh oleh vaksin polio oral.
Salamone belajar bahwa sebuah vaksin yang lebih aman (IPV) tidak tersedia di Amerika, namun telah digunakan di negara-negara seperti Swedia, Norwegia, Finlandia dan beberapa provinsi di Kanada dengan menuai keberhasilan mengeliminasi polio. Dia ingin tahu mengapa petugas kesehatan di Amerika menggunakan vaksin Sabin daripada vaksin Salk ketika vaksin yang lama (Sabin) menyebabkan efek samping yang jarang namun berbahaya dan vaksin yang setelahnya (Salk) tidak. Sehingga, John Salamone menjadi seorang pendukung keamanan vaksin dan mendirikan sebuah organisasi yang bernama Informed Parents Against Vaccine-Associated Polio (IPAV).
Salamone tahu bahwa jika ia ingin merubah kebijakan, dia harus meyakinkan Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP), suatu komite yang bertindak sebagai penasehat bagi CDC. Setiap kali ACIP mendiskusikan vaksin polio, John Salamone ada di sana. Dan setiap kali AAP menyelenggarakan pertemuan tahunannya, Salamone duduk di dekat beberapa anak-anak yang lumpuh karena vaksin. Pada tahun 1998, akhirnya ACIP pun mengubah perekomendasian imunisasi polio ke IPV, mengeliminasi vaksin yang menggunakan virus hidup dan dilemahkan. John Salamone berpendapat bahwa keberhasilannya mengubah kebijakan vaksin polio berkat media. Jika media tidak ikut campur, maka dia tidak akan pernah mempunyai kesempatan seperti ini. Sejak tahun 1998, vaksin polio yang direkomendasikan di Amerika adalah vaksin IPV tidak lagi OPV.
Bagaimanakah dengan kasus korban vaksin oral polio (OPV) yang ada di Indonesia? Adakah yang tahu angkanya?
Referensi:
- Offit, P.A. 2011. Deadly Choices How the Anti Vaccine Movement Threatens Us All. Basic Books. New York, Amerika
- Offit, P.A., Bell, L. M. 2003. Vaccines What You Should Know, 3rd edition. John Wiley &Amp Sons. Amerika
Sumber:http://kuketik.wordpress.com/2012/09...io-di-amerika/
0
3.1K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan