Ketua Tim Kampanye Joko Widodo - Basuki Tjahaja, Boy Sadikin menyatakan pemberian mobil untuk calonnya itu bukan gratifikasi, melainkan niat baik. "Tak cocok Jokowi keluar masuk kampung tapi pakai mobil dinas mewah," ujarnya. Menurutnya mobil Kijang Innova B 1 JKW berwarna putih adalah mobil yang pantas untuk ditunggangi Jokowi karena nanti akan sering bolak-balik ke pelosok Jakarta. "Mobil seperti ini cocok dan mobilitasnya lebih baik," ujarnya. Itulah yang menjadi alasan mengapa tim kampanye dan relawan patungan membeli mobil tersebut.

Namun jika dianggap gratifikasi, ia akan mengikuti semua ketentuan hukum. "Bila tak boleh memberi mobil, ya sudah, mau bagaimana lagi," ujarnya. Untuk itu, ia juga akan menelisik lebih lanjut kepada pihak yang berkompeten, apakah pemberian mobil ini termasuk gratifikasi atau bukan.

Pengamat anti-korupsi menilai pemberian mobil ini sebagai gratifikasi. "Tak ada jaminan kalau mobil itu bebas dari tujuan tersembunyi para pemberi hadiah," ujar Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri. Dia meminta agar Jokowi segera melaporkan pemberian itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) paling lambat satu bulan setelah diberikan. "Karena status Jokowi masih sebagai pejabat penyelenggara negara (Walikota Solo)," kata dia.




[URL=" [url]http://bit.ly/RMB4KP[/url] "]SUMBERR[/URL]


kan kalo jadi gubernur jakartanya belon sah, kenapa disebut gratifikasi? karena masih status walikota solo gitu...?