Aburizal Bakrie

'Jual' Ical di Pilpres 2014, Sepertinya Gak Ada yang Milih
Sat, 22/09/2012 - 23:02 WIB


JAKARTA, RIMANEWS - Pengamat Politik Iberamsjah berpendapat pada Pemilu Presiden 2014 mendatang kondisinya tidak akan jauh berbeda dengan Pilgub DKI Jakarta yang telah memenangkan pasangan Jokowi-Ahok saat ini. Rakyat Indonesialah nantinya yang akan menentukan siapa presidennya, dan bukan partai.

Maka itu, Iberamsjah mengimbau sebaiknya parpol menjagokan kandidat capres yang laku dijual. "Mestinya parpol memilih capres yang memiliki figur, jangan mencapreskan orang yang tidak layak," ujar Iberamsjah, Sabtu (22/9/2012).

Seperti halnya Partai Golkar yang merupakan satu-satunya parpol yang sudah mengumumkan capresnya. Iberamsjah mengaku ragu, Aburizal Bakrie atau Ical akan dipilih rakyat Indonesia.

"Sampai sekarang partainya masih ribut, lalu capresnya Ical, saya pesimis Ical dipilih. Sepertinya enggak ada yang mau milih," ujar Iberamsjah.

Golkar lanjut Iberamsjah sebaiknya segera mengevaluasi keputusannya memilih Ical sebagai capres, atau akan gagal pada Pemilu Presiden 2014 mendatang.

Jika ingin membangun kembali kejayaan Golkar seperti tahun-tahun sebelumnya, Golkar harus menyelesaikan masalah di internal partainya, kemudian membangun kepercayaan di masyarakat dan memilih kandidat yang tepat.
http://www.rimanews.com/read/2012092...ada-yang-milih

-----------------------------

Mudah-mudahan rakyat memilih DPR pada Pemilu 2014 kelak dengan komposisi: 40% Golkar, 35% Parpol Nasionalis spt Demokrat, Hanura, Gerndra dan PDIP, dan sisanya Parpol Islam (PKS, PPP, PAN dan PKB). Bagaimana Presidennya? Presidennya kalau bisa adalah figur bagus, baik dan jujur tapi tak ada kaitan histroris dengan parpol-parpol yang ada sekarang ini. Dia sama sekali tak ada kaitan dengan parpol atau bukan kader inti parpol. Tapi dia orang biasa yang bebas dari semua intervensi parpol. Dia naik sebagai pejabat memang hasil usulan dari parpol A, tapi hanya karena parpol itu memberikan syarat paling ringan untuk menjadi orang yang mereka di gunung