- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Terlalu naif kalo kita mengharap perubahan dari seorang pemimpin saja


TS
imjune
Terlalu naif kalo kita mengharap perubahan dari seorang pemimpin saja
Akhirnya JOKOWI terpilih menjadi gubernur DKI. Lebih dari 50% pemilih bahagia dengan itu. Tapi kok saya jadi teringat zaman pertama SBY terpilih ya. Sama2 meraih lebih dari 50% suara tapi nyatanya sekarang justru dihujat oleh hampir semua orang kayanya, termasuk yang dulu milih. Banyak yang berpendapat "Ya jelas saya hujat, wong saya milih dia untuk membuat perubahan, tapi nyatanya tidak sesuai harapan."
Saya cuma mau ngingetin agan2 sekalian. Masa jabatan pemimpin kita hanya 5 tahun. Ya kalo periode berikutnya kepilih lagi paling pol 10 tahun lah. Tapi kita ambil yang 5 tahun aja ya jadi patokan. Jangan Indonesia, Jakarta aja kita jadiin contoh. Apa agan2 bener2 yakin dalam 5 tahun semua masalah bisa terpecahkan? Biarpun dengan asumsi seluruh jajaran pemerintah satu pikiran dan satu tindakan. Kita persempit lagi jadi masalah kemacetan aja, kalo semua jajaran pemerintah setuju, akhirnya diberlakukan pembatasan jumlah kendaraan bermotor, diikuti perbaikan sarana angkutan umum, termasuk bikin subway, monorail dan semua stasiunnya, dan lain lain lah. Satu masalah itu aja apakah bisa selesai dalam 5 tahun? Bahkan dalam kondisi pemerintah yang ideal sekalipun.
Belum lagi masalah2 lainnya.
Agan bisa jawab sendiri.
Di sini saya cuma ingin mengingatkan bahwa perubahan bukan hanya jadi tanggung jawab pemimpin baru, tapi juga pemimpin2 selanjutnya setelah beliau. Artinya rancangan pembangunan jangka panjang sudah ada. Kerangkanya sudah terbentuk, dan siapapun pemimpin yang terpilih tinggal mengikuti kerangka yang sudah ada. Kalo ga seperti itu, setelah 5 tahun akan ada kebijakan baru, dan kebijakan lama akan ditinggalkan begitu saja. Proyek jembatan yang sudah setengah jalan dari pemimpin lama bisa jadi diberhentikan dan diganti proyek jembatan di tempat lain. Dan hasilnya, dalam masa 10 tahun, 2 masa jabatan yang berbeda akan menghasilkan 2 jembatan yang ga selesai dibangun. Bukan satu jembatan yang siap pakai membawa kita ke pembaruan.
Masa kepemimpinan Soeharto dulu juga punya Pembangunan Jangka Panjang. Dan kebetulan karena beliau sendiri yang menjalankan sampai 32 tahun, akhirnya banyak yang jadi. Kalo sekarang, masing2 pihak yang memimpin terlalu naif dengan rencana rencananya sendiri dan menganggap rencana pihak lain itu salah. Dan kita pun terlalu naif dengan mengharap perubahan dari seorang pemimpin dan jangka waktu yang hanya 5 tahun. 32 tahun yg dimiliki Soearto aja ga selesai, apalagi yang cuma 5 tahun.
Saya cuma mau ngingetin agan2 sekalian. Masa jabatan pemimpin kita hanya 5 tahun. Ya kalo periode berikutnya kepilih lagi paling pol 10 tahun lah. Tapi kita ambil yang 5 tahun aja ya jadi patokan. Jangan Indonesia, Jakarta aja kita jadiin contoh. Apa agan2 bener2 yakin dalam 5 tahun semua masalah bisa terpecahkan? Biarpun dengan asumsi seluruh jajaran pemerintah satu pikiran dan satu tindakan. Kita persempit lagi jadi masalah kemacetan aja, kalo semua jajaran pemerintah setuju, akhirnya diberlakukan pembatasan jumlah kendaraan bermotor, diikuti perbaikan sarana angkutan umum, termasuk bikin subway, monorail dan semua stasiunnya, dan lain lain lah. Satu masalah itu aja apakah bisa selesai dalam 5 tahun? Bahkan dalam kondisi pemerintah yang ideal sekalipun.
Belum lagi masalah2 lainnya.
Agan bisa jawab sendiri.
Di sini saya cuma ingin mengingatkan bahwa perubahan bukan hanya jadi tanggung jawab pemimpin baru, tapi juga pemimpin2 selanjutnya setelah beliau. Artinya rancangan pembangunan jangka panjang sudah ada. Kerangkanya sudah terbentuk, dan siapapun pemimpin yang terpilih tinggal mengikuti kerangka yang sudah ada. Kalo ga seperti itu, setelah 5 tahun akan ada kebijakan baru, dan kebijakan lama akan ditinggalkan begitu saja. Proyek jembatan yang sudah setengah jalan dari pemimpin lama bisa jadi diberhentikan dan diganti proyek jembatan di tempat lain. Dan hasilnya, dalam masa 10 tahun, 2 masa jabatan yang berbeda akan menghasilkan 2 jembatan yang ga selesai dibangun. Bukan satu jembatan yang siap pakai membawa kita ke pembaruan.
Masa kepemimpinan Soeharto dulu juga punya Pembangunan Jangka Panjang. Dan kebetulan karena beliau sendiri yang menjalankan sampai 32 tahun, akhirnya banyak yang jadi. Kalo sekarang, masing2 pihak yang memimpin terlalu naif dengan rencana rencananya sendiri dan menganggap rencana pihak lain itu salah. Dan kita pun terlalu naif dengan mengharap perubahan dari seorang pemimpin dan jangka waktu yang hanya 5 tahun. 32 tahun yg dimiliki Soearto aja ga selesai, apalagi yang cuma 5 tahun.
0
2.7K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan