Kaskus

Entertainment

nabilahloversAvatar border
TS
nabilahlovers
Di Afganistan, Sendal Jepit Jadi Sarang Peluru AK-47
Di Afganistan, Sendal Jepit Jadi Sarang Peluru AK-47
Sendal ini laku di kalangan keluarga militer di Afganistan.
Di Afganistan, Sendal Jepit Jadi Sarang Peluru AK-47
VIVANews - Konflik yang berkepanjang dan kekerasan berdarah di Afganistan menginspirasi seorang veteran AS untuk berbisnis di negara tersebut. Dia membuat sendal jepit dengan berbagai corak dan bentuk khas Afganistan, salah satunya dilengkapi sarang peluru senapan AK-47.

Adalah Matthew Griffins, mantan tentara pasukan khusus AS yang pernah bertugas di Afganistan yang memulai inisiatif ini. Berperang di negara ini tahun 2003 hingga 2006, Griffins mengaku jatuh cinta pada budaya dan keramahan warga Afganistan, sehingga memilih tinggal dan berbisnis di negara bekas kekuasaan Taliban ini.

"Saya ingat saat kami tinggal di sebuah desa di gunung, warga memberikan kami makanan hingga mereka sendiri kehabisan makanan. Padahal saat itu bulan Desember, makanan sangat mereka perlukan untuk melalui musim dingin," kata Griffins mengenang kebaikan orang Afganistan, dilansir Reuters, Jumat 21 September 2012.

Membalas budi baik tersebut, dia dan beberapa koleganya di angkatan bersenjata AS serta investor dari Seattle membuka sebuah pabrik sendal jepit dan sepatu di Kabul. Selain mencari untung, bisnisnya ini juga dimaksudkan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

Bukan sendal jepit biasa, produk Griffins menggambarkan kekhasan Afganistan pada masa-masa perang. Mulai dari berlogo tentara khusus AS dan opium, sampai yang paling unik, memiliki tempat peluru AK-47 di tali sendalnya.

"AK-47 adalah senjata utama bagi militer di Afganistan, jadi kami memasang tempat peluru di tali sendal jepit," kata Andrew Sewrey, direktur pabrik tersebut.

Sendal bernama Combat Flip Flops seharga US$65-US$75 sepasang ini kebanyakan laku dibeli oleh keluarga militer. Produknya ini, kata Andrew, memberikan kenangan tersendiri bagi pemakainya yang merasa andil dalam kemajuan negeri.

"Produk yang lain hanya terlihat bagus dan enak dipakai atau fesyen terbaru, tapi produk kami memiliki cerita tersendiri dan orang-orang ingin menjadi bagian dari cerita itu," kata Andrew.
0
2.3K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan