Rencana pembangunan jembatan Tayan Kabupaten Sanggau segera akan direalisasikan. Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat menjadwalkan penancapan tiang pertama pembangunan jembatan tersebut pada 18 September 2012. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto akan hadir dalam acara tersebut.

“Kita harapkan menteri yang nanti melakukan penancapan tiang pertama. Mudah-mudahan beliau bisa datang,” ungkap Kepala Dinas PU Kalbar, Jakius Sinyor, usai rapat persiapan bersama jajaran Pemkab Sanggau, Selasa (11/9) di Pontianak. Ia mengakui, rencana pembangunan jembatan terpanjang di Kalbar ini sempat molor.

Sebab, ternyata masih ada permasalahan dalam kontrak kerja antara Menteri PU dengan kontraktor China yang ditandatangani pada Nopember 2011 lalu. “Dalam kontrak itu masih ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi terkait surat pernyataan perjanjian jaminan kredit antara Indonesia dengan Bank China. Makanya, waktu itu kita tunggu dulu,” katanya.

Namun, sekarang masalah tersebut sudah rampung dan telah disetujui oleh Kementerian Keuangan sehingga proses pembangunan bisa dilaksanakan. “Staf ahli

Kementerian Keuangan sudah menandatanganinya 8 Agustus lalu (delapan bulan setelah kontrak). Setelah itu baru kita berani mulai pembangunan,” ujarnya. Menurut Jakius, penancapan tiang pertama akan dilanjutkan dengan pelaksanaan konstruksi jembatan. Ia berharap tidak ada kendala selama pembangunan. Jembatan Tayan ini akan menghubungkan ruas Jalan Trans-Kalimantan Poros Selatan (Kalbar-Kalteng). Sebagaimana diketahui, proses pembangunan Jalan Trans-Kalimantan Poros Selatan juga sudah hampir rampung.

Jembatan Tayan memiliki panjang 1.420 meter dan lebar 11,5 meter (2 jalur, 2 lajur). Biaya untuk merealisasikan jembatan ini diperoleh dari berbagai sumber yaitu APBN, pinjaman luar negeri dan APBD provinsi. Khusus untuk jembatan saja, dana yang dibutuhkan mencapai Rp740 miliar. Sehari sebelum penancapan tiang pertama Jembatan Tayan, pemprov juga akan meluncurkan acara penggusuran sekaligus pelebaran ruas jalan Tayan-Sosok dan Sosok-Sanggau. Acara akan dipusatkan di Batang Tarang. Menurut Jakius, ruas jalan ini akan dilebarkan karena spesifikasinya tidak lagi sesuai dengan status jalan tersebut sebagai jalan nasional. “Lebar existing-nya 8-9 meter. Itu akan kita lebarkan jadi 14 meter,” katanya.

Ruas jalan Tayan-Sosok memiliki panjang 20 km sedangkan Sosok-Sanggau 100 km. Sementara ruas jalan yang akan mengalami pelebaran kira-kira sepanjang 78 km. Dana yang diperlukan untuk proyek ini mencapai sekitar Rp500 miliar. Dana tersebut diperoleh dari bantuan ADB dan APBN. Jakius mengakui, upaya pelebaran jalan tersebut sempat mengalami kendala berupa masalah sosial. Namun, pihaknya bekerjasama dengan tim dari Pemkab Sanggau sudah mengambil langkah dengan menggandeng masyarakat, tokoh adat, kepala desa hingga camat. Dengan demikian, masalah sosial menyangkut pembebasan lahan ini dapat dituntaskan. “Kita harapkan masalah sosial ini sudah selesai semua pada tanggal 12 September,” ujar dia.