- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita Lucu yang bikin ketawa 24 jam nonstop!!!!


TS
juragannnnn
Cerita Lucu yang bikin ketawa 24 jam nonstop!!!!
Quote:
oke gan langsung aja cekidot
Spoiler for cerita 1:
Victor bekerja sebagai sopir di sebuah perusahaan bus sudah ada 27 tahun lamanya.
Pada suatu pagi, saat mengendarai bus umum ke pusat kota, ia telah menyaksikan sebuah kecelakaan lalu lintas yang sangat menakutkan, yaitu sebuah mobil pribadi membentur tiang listrik, suasana di lapangan sungguh mengerikan sehingga tak sampai hati melihatnya. Victor dulunya pernah secara khusus mengikuti latihan pertolongan kecelakaan, maka menghadapi keadaan ini dia bisa dengan tenang dan dengan cekatan menghentikan bus yang dikendarai dirinya di pinggir jalan, sambil minta bantuan orang segera menghubungi telepon 118.
Dia sendiri kemudian lari ke tempat kejadian melihat apa ada sesuatu yang bisa dia bantu. Tiba-tiba dari arah depan ada seseorang lari kemari sambil mengacungkan sebuah papan tulis sambil berteriak-teriak: "Segera nyingkirlah dari sini! Di sini kami sedang melakukan syuting film!"
Pada suatu pagi, saat mengendarai bus umum ke pusat kota, ia telah menyaksikan sebuah kecelakaan lalu lintas yang sangat menakutkan, yaitu sebuah mobil pribadi membentur tiang listrik, suasana di lapangan sungguh mengerikan sehingga tak sampai hati melihatnya. Victor dulunya pernah secara khusus mengikuti latihan pertolongan kecelakaan, maka menghadapi keadaan ini dia bisa dengan tenang dan dengan cekatan menghentikan bus yang dikendarai dirinya di pinggir jalan, sambil minta bantuan orang segera menghubungi telepon 118.
Dia sendiri kemudian lari ke tempat kejadian melihat apa ada sesuatu yang bisa dia bantu. Tiba-tiba dari arah depan ada seseorang lari kemari sambil mengacungkan sebuah papan tulis sambil berteriak-teriak: "Segera nyingkirlah dari sini! Di sini kami sedang melakukan syuting film!"
Spoiler for cerita 2:
Udin : "Pak, apa sih bahasa inggrisnya kentut?"
Guru : "Wind of change."
Udin : "Kentut yang tidak bunyi?"
Guru : "Sound of silence."
Udin : "Kentut yang ada ampasnya?"
Guru : "Dust in the wind."
Udin : "Kentut yang gak disengaja?"
Guru : "Careless whisper."
Udin : "Kentut yang terhimpit?"
Guru : "Please release me."
Udin : "Kentut yang bau banget?"
Guru : "Killing me softly..."
Udin : "Kalau kentut beracun?"
Guru : "Don't speak..."
Udin : "Kentut malam hari?"
Guru : "Wonderfull tonight."
Udin : "Orang yang sering kentut?"
Guru : "Someone like you."
Guru : "Wind of change."
Udin : "Kentut yang tidak bunyi?"
Guru : "Sound of silence."
Udin : "Kentut yang ada ampasnya?"
Guru : "Dust in the wind."
Udin : "Kentut yang gak disengaja?"
Guru : "Careless whisper."
Udin : "Kentut yang terhimpit?"
Guru : "Please release me."
Udin : "Kentut yang bau banget?"
Guru : "Killing me softly..."
Udin : "Kalau kentut beracun?"
Guru : "Don't speak..."
Udin : "Kentut malam hari?"
Guru : "Wonderfull tonight."
Udin : "Orang yang sering kentut?"
Guru : "Someone like you."
Spoiler for cerita 3:
"Aku adalah kepala perusahaan ini," kata seorang manajer perusahaan kepada temannya.
"Hal ini aku sih percaya, tetapi di rumah bagaimana?" tanya temannya.
"Sudah tentu aku juga jadi kepala donk!"
"Kalau begitu, nyonyamu apa kedudukannya?"
"Dia adalah leher."
"Mengapa?"
"Karena bila mau menoleh ke kanan atau ke kiri, kepala harus mendengarkan perintah leher."
"Hal ini aku sih percaya, tetapi di rumah bagaimana?" tanya temannya.
"Sudah tentu aku juga jadi kepala donk!"
"Kalau begitu, nyonyamu apa kedudukannya?"
"Dia adalah leher."
"Mengapa?"
"Karena bila mau menoleh ke kanan atau ke kiri, kepala harus mendengarkan perintah leher."
Spoiler for cerita 4:
Seorang wanita obesitas mencari dokter untuk mendapatkan obat yang bisa melangsingkan tubuh dengan efektif.
"Anda harus banyak minum teh kental!" kata dokter.
"Aku hampir setiap menit selalu minum teh, boleh bilang tak putus-putusnya."
"Anda sehari-harinya harus banyak berolahraga dan sebisa-bisanya berusaha mengurangi waktu tidur Anda." kata dokter itu lebih lanjut.
"Kini aku setiap hari hanya tidur 3 atau 4 jam!"
"Kalau begitu, Anda setiap kali makan sebaiknya hanya makan selapis roti saja, dengan cara ini aku yakin Anda akan segera bisa menjadi kurus!" kata dokter itu dengan tak sabar.
"Wah, cara ini baik sekali donk! Tetapi aku harus makan roti pada sebelum makan nasi atau sesudah makan nasi?"
"Anda harus banyak minum teh kental!" kata dokter.
"Aku hampir setiap menit selalu minum teh, boleh bilang tak putus-putusnya."
"Anda sehari-harinya harus banyak berolahraga dan sebisa-bisanya berusaha mengurangi waktu tidur Anda." kata dokter itu lebih lanjut.
"Kini aku setiap hari hanya tidur 3 atau 4 jam!"
"Kalau begitu, Anda setiap kali makan sebaiknya hanya makan selapis roti saja, dengan cara ini aku yakin Anda akan segera bisa menjadi kurus!" kata dokter itu dengan tak sabar.
"Wah, cara ini baik sekali donk! Tetapi aku harus makan roti pada sebelum makan nasi atau sesudah makan nasi?"
Spoiler for cerita 5:
Lampu duduk di meja tulis ruang baca tidak menyala. Ayah mengambil sebuah bohlam baru, begitu hendak menggantinya, tiba-tiba ia terpikir sesuatu, maka ia menanya anak lelakinya yang baru berumur 10 tahun: "Tahukah kamu, sebelum mengganti bohlam, langkah yang pertama kita harus melakukan pekerjaan apa?"
"Mengetuk-ngetuk bohlam yang lama, lalu mengecek bohlam itu rusak atau tidak."
Ayah menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata dengan marah: "Aduh, kamu kok sedikitpun tak memiliki kewaspadaan untuk menjaga keamanan diri? Masa sampai sekarang belum juga kamu sadari, barang yang berlistrik itu sangat berbahaya. Sekali kita tersengat aliran listrik, nyawa kita ada kemungkinan akan segera melayang!"
Begitu mendengar perkataan ini, anak itu termenung sejenak, sepertinya ada sesuatu yang dipikirkan, kemudian dengan memberanikan diri ia mengajukan sebuah pertanyaan yang bersifat menguji-coba: "Pak, langkah yang pertama masa membuat surat wasiat terlebih dulu?"
"Mengetuk-ngetuk bohlam yang lama, lalu mengecek bohlam itu rusak atau tidak."
Ayah menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata dengan marah: "Aduh, kamu kok sedikitpun tak memiliki kewaspadaan untuk menjaga keamanan diri? Masa sampai sekarang belum juga kamu sadari, barang yang berlistrik itu sangat berbahaya. Sekali kita tersengat aliran listrik, nyawa kita ada kemungkinan akan segera melayang!"
Begitu mendengar perkataan ini, anak itu termenung sejenak, sepertinya ada sesuatu yang dipikirkan, kemudian dengan memberanikan diri ia mengajukan sebuah pertanyaan yang bersifat menguji-coba: "Pak, langkah yang pertama masa membuat surat wasiat terlebih dulu?"
Spoiler for cerita 6:
Ada 4 org ibu-ibu yang sedang hamil saling ngobrol..
Ibu ke 1... "Bayi saya mau saya namain Irni. Karena bapaknya Irfan, ibuny Nani."
Lalu ibu ke 2 berkata: "Bayi saya mau dinamin Devi. Sebab bapaknya Dedi ibuny Vina.."
Ibu ke 3 pun gak mau kalah dan berkata : "Kalau saya mau saya kasih nama Vino.. Biar jadi artis.. Karena bapaknya Vijay, ibuny Nofi.."
Ibu yang ke 4 diam saja. Terus ditanya oleh ketiga temannya, "Kenapa kamu diam saja?"
Ibu ke 4 pun menjawab : "Ehhm... Abis mau gimana lagi, Suami saya namany Basuki dan saya Kokom. Masa sich mau dinamain BASKOM...!!"
Ibu ke 1... "Bayi saya mau saya namain Irni. Karena bapaknya Irfan, ibuny Nani."
Lalu ibu ke 2 berkata: "Bayi saya mau dinamin Devi. Sebab bapaknya Dedi ibuny Vina.."
Ibu ke 3 pun gak mau kalah dan berkata : "Kalau saya mau saya kasih nama Vino.. Biar jadi artis.. Karena bapaknya Vijay, ibuny Nofi.."
Ibu yang ke 4 diam saja. Terus ditanya oleh ketiga temannya, "Kenapa kamu diam saja?"
Ibu ke 4 pun menjawab : "Ehhm... Abis mau gimana lagi, Suami saya namany Basuki dan saya Kokom. Masa sich mau dinamain BASKOM...!!"
Spoiler for cerita 7:
Pasien: "Dokter, berkatalah dengan terus terang, aku hidup di dunia ini apakah sudah tak lama lagi?"
Dokter: "Lho, siapa yang berkata demikian, kamu jangan memikirkan yang bukan-bukan."
/
Pasien: "Ah, Dokter jangan berbohong dan jangan terus menutup-nutupi keseriusan penyakitku, padahal semuanya sudah kuketahui."
"Apa yang terjadi?"
"Kemarin waktu seorang dokter jaga melakukan pemeriksaan secara rutin ke setiap bangsal pasien, aku sedang membaca koran, dokter itu tiba-tiba berkata tanpa diketahui sebabnya: Aduh, kamu kok masih punya waktu senggang membaca cerita bersambung."
Dokter: "Lho, siapa yang berkata demikian, kamu jangan memikirkan yang bukan-bukan."
/
Pasien: "Ah, Dokter jangan berbohong dan jangan terus menutup-nutupi keseriusan penyakitku, padahal semuanya sudah kuketahui."
"Apa yang terjadi?"
"Kemarin waktu seorang dokter jaga melakukan pemeriksaan secara rutin ke setiap bangsal pasien, aku sedang membaca koran, dokter itu tiba-tiba berkata tanpa diketahui sebabnya: Aduh, kamu kok masih punya waktu senggang membaca cerita bersambung."
Spoiler for cerita 8:
Ibu membawa anak lelakinya yang baru berumur 6 tahun pergi mendaftarkan nama dan membayar ongkos sekolah di sebuah taman kanak-kanak. Dengan tangan memegang segepok uang kertas, ibu berkata kepada anak itu,
"Kamu lihat sendiri, uang setumpuk hasil jerih payah Bapak dan Ibu selama beberapa bulan ini sekarang kugunakan untuk membayar ongkos sekolahmu, maka itu kamu harus belajar dengan baik-baik!"
"Ibu tak usah membawa uang begitu banyak, cukup selembar saja, di taman kanak-kanak ada sebuah mesin fotokopi, tinggal cetak saja." kata anak itu.
"Kamu lihat sendiri, uang setumpuk hasil jerih payah Bapak dan Ibu selama beberapa bulan ini sekarang kugunakan untuk membayar ongkos sekolahmu, maka itu kamu harus belajar dengan baik-baik!"
"Ibu tak usah membawa uang begitu banyak, cukup selembar saja, di taman kanak-kanak ada sebuah mesin fotokopi, tinggal cetak saja." kata anak itu.
Spoiler for cerita 9:
Ada orang sakit dan meninggal karena banyak merokok, dia kemudian naik ke sorga menghadap ke Tuhan.
Dia berkata: "Tuhan, aku selama seumur hidup ini selalu sangat taat kepadaMu, tetapi dalam hal merokok mengapa kamu tidak pernah memberi bisikan pada diriku?"
"Siapa yang bilang? Aku sudah berulang kali memberi bisikan kepada dirimu, masa kamu sudah tak ingat lagi, waktu mau merokok kamu sering-sering tak menemukan pemantik apimu."
Dia berkata: "Tuhan, aku selama seumur hidup ini selalu sangat taat kepadaMu, tetapi dalam hal merokok mengapa kamu tidak pernah memberi bisikan pada diriku?"
"Siapa yang bilang? Aku sudah berulang kali memberi bisikan kepada dirimu, masa kamu sudah tak ingat lagi, waktu mau merokok kamu sering-sering tak menemukan pemantik apimu."
Spoiler for cerita 10:
Dengan memegang selembar kertas berisi beberapa soal ilmu hitung, ibu menanya anaknya, Hari yang baru masuk sekolah: "Tahukah kamu 1 tambah 1 sama dengan berapa?"
"2", jawab Hari.
Ibu: "10 tambah 10 sama dengan berapa?"
Hari: "20".
Ibu mengira anaknya sangat hebat, maka ia menanyanya lebih lanjut: "6158 tambah 6412 sama dengan berapa?"
Sesudah melihat kertas berisi beberapa soal ilmu hitung itu sejenak, Hari segera menjawab: "12570".
Ibu merasa bangga sekali, maka Hari pun dihadiahi es krim yang sangat lezat.
Kemudian Hari berkata: "Lho, yang membuat saya tak mengerti, kenapa kok Ibu menulis semua jawaban soal-soal tersebut di halaman belakang kertas itu, hihihi..."
"2", jawab Hari.
Ibu: "10 tambah 10 sama dengan berapa?"
Hari: "20".
Ibu mengira anaknya sangat hebat, maka ia menanyanya lebih lanjut: "6158 tambah 6412 sama dengan berapa?"
Sesudah melihat kertas berisi beberapa soal ilmu hitung itu sejenak, Hari segera menjawab: "12570".
Ibu merasa bangga sekali, maka Hari pun dihadiahi es krim yang sangat lezat.
Kemudian Hari berkata: "Lho, yang membuat saya tak mengerti, kenapa kok Ibu menulis semua jawaban soal-soal tersebut di halaman belakang kertas itu, hihihi..."
Spoiler for cerita 11:
Seorang wanita cantik berbikini melompat masuk ke sebuah taksi dan memberi tahu sang sopir ke mana dia hendak menuju. Sopir taksi itu memandangnya tak habis-habisnya, lama sekali ia tak menstarter mobilnya dan terus bergeming di situ.
"Kamu terus-terusan menatap diriku, apa maksudmu? Dulunya kamu tak pernah melihat wanita berbikini?"
"Aku tidak menatapmu."
"Lalu apa yang kamu lakukan?"
"Aku sedang berpikir, di mana kamu menyimpan ongkos taksinya."
"Kamu terus-terusan menatap diriku, apa maksudmu? Dulunya kamu tak pernah melihat wanita berbikini?"
"Aku tidak menatapmu."
"Lalu apa yang kamu lakukan?"
"Aku sedang berpikir, di mana kamu menyimpan ongkos taksinya."
Spoiler for cerita 12:
Guru: "Mengapa setiap kali mengikuti pelajaran kamu selalu tidur?"
Murid: "Thomas Edison ada waktunya tak pergi ke sekolah; Da Vinci ada waktunya melukis telur busuk; Einstein juga ada waktunya nakal atau tidak menurut perintah; nah sekarang berdasarkan apa aku tak diperbolehkan memiliki waktu untuk ngantuk?"
Murid: "Thomas Edison ada waktunya tak pergi ke sekolah; Da Vinci ada waktunya melukis telur busuk; Einstein juga ada waktunya nakal atau tidak menurut perintah; nah sekarang berdasarkan apa aku tak diperbolehkan memiliki waktu untuk ngantuk?"
Spoiler for cerita 13:
Pasien: "Dokter, akhir-akhir ini aku batuk-batuk, batuk-batukku nampaknya sangat berat."
Dokter: "Anda sekarang umur berapa?"
Pasien: "75."
Dokter: "Waktu Anda umur 20, apa batuk?"
Pasien: "Tidak batuk."
Dokter: "Waktu umur 40 apa batuk?"
Pasien: "Juga tidak batuk."
Dokter: "Kalau begitu jika sekarang Anda tak batuk-batuk, harus menunggu kapan lagi baru akan batuk-batuk?"
Dokter: "Anda sekarang umur berapa?"
Pasien: "75."
Dokter: "Waktu Anda umur 20, apa batuk?"
Pasien: "Tidak batuk."
Dokter: "Waktu umur 40 apa batuk?"
Pasien: "Juga tidak batuk."
Dokter: "Kalau begitu jika sekarang Anda tak batuk-batuk, harus menunggu kapan lagi baru akan batuk-batuk?"
Spoiler for cerita 14:
Rumah makan Pak Slamet di tempat itu terkenal dengan masakan bebek goreng. Seorang turis datang kemari justru karena tertarik oleh kepopuleran namanya.
Saat menghidangkan setiap piring masakan sang pelayan selalu coba memperkenalkannya: "Ini leher bebek", "ini dada bebek", "ini paha bebek". Dari warna masakan yang nampaknya menggiurkan itu, tak pelak lagi akan membangkitkan selera para tamunya.
Akhirnya giliran masakan yang terakhir dihidangkan. Turis itu melihat sepiring daging ayam tetapi karena merasa segan mengatakannya, maka dia coba-coba menusuk daging itu dengan garpu, lalu dengan sengaja menanya: "Ini apa?"
"Ini temannya bebek", kata pelayan itu dengan tenang.
Saat menghidangkan setiap piring masakan sang pelayan selalu coba memperkenalkannya: "Ini leher bebek", "ini dada bebek", "ini paha bebek". Dari warna masakan yang nampaknya menggiurkan itu, tak pelak lagi akan membangkitkan selera para tamunya.
Akhirnya giliran masakan yang terakhir dihidangkan. Turis itu melihat sepiring daging ayam tetapi karena merasa segan mengatakannya, maka dia coba-coba menusuk daging itu dengan garpu, lalu dengan sengaja menanya: "Ini apa?"
"Ini temannya bebek", kata pelayan itu dengan tenang.
Spoiler for cerita 15:
Sebuah mobil mengemudi sangat lambat di jalan raya. Seorang polisi memergoki kendaraan yang bergerak lambat itu dan menghentikannya.
"Apa kesalahan yang telah kulakukan, pak polisi?" tanya sopir.
"Anda menyetir 26 mil per jam di jalan raya utama. Ada sanksi terhadap itu," kata petugas kepada sopir, "Kalian harus menyetir minimal 60 km per jam."
"Tapi ketika saya masuk ke jalan raya, ada tanda bertuliskan 26!" pengemudi menjawab.
Petugas itu tertawa keras, "itu karena ini adalah jalan raya nomor 26! Tulisan 26 bukan batas kecepatan!"
Sopir bersandar di kursi mobil dan polisi itu melihat seorang wanita yang duduk di sampingnya, tampak sepucat hantu.
"Apa yang terjadi?" tanya petugas.
"Saya tidak tahu, tapi dia menyetir jadi seperti itu sejak turun dari jalan tol 160."
"Apa kesalahan yang telah kulakukan, pak polisi?" tanya sopir.
"Anda menyetir 26 mil per jam di jalan raya utama. Ada sanksi terhadap itu," kata petugas kepada sopir, "Kalian harus menyetir minimal 60 km per jam."
"Tapi ketika saya masuk ke jalan raya, ada tanda bertuliskan 26!" pengemudi menjawab.
Petugas itu tertawa keras, "itu karena ini adalah jalan raya nomor 26! Tulisan 26 bukan batas kecepatan!"
Sopir bersandar di kursi mobil dan polisi itu melihat seorang wanita yang duduk di sampingnya, tampak sepucat hantu.
"Apa yang terjadi?" tanya petugas.
"Saya tidak tahu, tapi dia menyetir jadi seperti itu sejak turun dari jalan tol 160."
Spoiler for ceriita 16:
Seorang wanita bergegas ke dokter, terlihat sangat khawatir. Dia berkata,
"Dokter, tolong lihat saya. Ketika saya bangun pagi ini, aku melihat diriku di cermin dan melihat rambut saya hancur dan kekelahan, kulitku keriput dan pucat semua, mataku bengkak merah dan melotot, dan terlihat tidak ada nyawa di wajahku! Apa yang salah dengan saya, Dokter?"
Dokter memandanginya selama beberapa menit, lalu dengan tenang berkata,
"Yah, saya hanya dapat memberitahu Anda bahwa tidak ada yang salah dengan penglihatan Anda."
"Dokter, tolong lihat saya. Ketika saya bangun pagi ini, aku melihat diriku di cermin dan melihat rambut saya hancur dan kekelahan, kulitku keriput dan pucat semua, mataku bengkak merah dan melotot, dan terlihat tidak ada nyawa di wajahku! Apa yang salah dengan saya, Dokter?"
Dokter memandanginya selama beberapa menit, lalu dengan tenang berkata,
"Yah, saya hanya dapat memberitahu Anda bahwa tidak ada yang salah dengan penglihatan Anda."
0
5.7K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan