yud4nt4
TS
yud4nt4
“Pendidikan Pengenalan Intelijen”(Operasi Intelijen : Pola Penggalangan)
Format Rencana Operasi Penggalangan intelijen sama seperti RENOPS PAM. Agar tercipta suatu rencana operasi penggalangan intelijen, juga melewati proses seperti operasi penyelidikan intelijen dan operasi pengamanan intelijen. Untuk itu harus ada EEI/UUK dari yang berwenang terlebih dahulu. Berdasarkan itu dibuatlah rencana penyelidikan intelijen terhadap masyarakat yang menjadi sasaran. Setelah dilakukan penyelidikan, dibuatlah perkiraan keadaan intelijen mengenai sasaran itu, dan menyorotnya dari berbagai segi seperti : tempat, ruang, waktu, serta kecenderungan yang berisi Intelijen dasar (pengetahuan standar tentang sasaran) dan Intelijen aktual (pengetahuan tentang sasaran apa yang sedang terjadi/berlangsung dewasa ini) serta Intelijen ramalan (dalam Matematika dikenal dengan teknik forecasting yang menjangkau kedepan tentang trend perkembangan sasaran tersebut).

Perkiraan keadaan dibuat oleh direktur/kepala badan intelijen dengan paragraf-paragraf berikut : (1) Mukadimah; (2) Misi; (3) Keadaan sasaran; (4) Kemampuan sasaran; (5) Pembahasan; (6) Kesimpulan. Seorang user harus membuat perkiraan keadaan taktis terlebih dahulu, sebelum memutuskan suatu Rencana Campagne atau sebelum membuat perintah operasi penggalangan intelijen. Perkiraan keadaan taktis dari user ini lahir beradasarkan perkiraan-perkiraan dari staf-stafnya yaitu : PK intelijen dari staf satu, PK personalia dari staf tiga, PK logistik dari staf empat. Setelah user mengambil keputusan yang pasti, maka staf intelijen mengembangkan perencanaan segala kegiatan yang bersifat tertutup, sedangkan staf operasi mengembangkan segala kegiatan yang bersifat terbuka. Semua harus dituangkan dalam suatu berkas yang trersusun. Jadi merupakan buku pintar bagi pihak agent pelaksana, bawahan dan pihak yang berkepentingan. Penggalangan ini dapat dilakukan di dalam negeri dan di luar negeri terhadap individu atau masyarakat sasaran, yang terpilih melalui test sebelum penggalangan dilaksanakan. Selanjutnya dilakukan penyeledikan tertutup oleh beberapa tim penyelidik, dikirim Tim Perang urat syaraf (TeamPus) yang mengadakan gerilya perang dingin dengan teknik-teknik provokasi dan propaganda. Selang beberapa lama setelah TeamPus menarik diri dari sasaran, maka dikrimlah positive clandestine intelligence untuk melaporkan hasil-hasil yang dicapai oleh TeamPus tersebut. ingatlah bahwa tak satu sudut pun dari seluruh aspek kehidupan ini yang dapat dimanfaatkan untuk penggalangan warga negara. Oleh sebab itu sudah tiba masanya untuk melakukan penggalangan warga negara di setiap segi kehidupan masyarakat dalam sebuah komunitas intelijen. Mulai dari tingkat perencanaan, penggerakkan organisasi hingga pengawasan, hendaknya dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam satu pola SISHANKAMRATA (sistem pertahanan rakyat semesta) dalam melakukan counter intelijen asing yang ingin menghancurkan negara dengan kerusuhan, tindakan makar dan/atau gangguan keamanan lainnya yang tujuannya adalah membuat rakyat Indonesia resah. Para penggalang, pembina dan pengawas hendaknya selalu berkoordinasi agar keberhasilan SisKomSos (sistem komunikasi sosial) bisa dijaga dan diamankan dari anasir-anasir jahat (baik lokal maupun internasional) yang ingin menariknya kembali ke dalam kegelapan. Petugas-petugas tertentu ditanam untuk mendeteksi usaha-usaha pihak lawan yang berusaha memecah belah rakyat dan kesatuan bangsa.

Sejak kemunduran reformasi telah terjadi penajajahan dan kita telah mengetahui bahwa warga negara Indonesia telah dijadikan sasaran bagi penggalangan ideologi-ideologi asing yang ingin menggantikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak putera-puteri Indonesia secara tidak sadar yang digalang oleh kekuatan asing kemudian mendatangkan bencana terhadap tanah airnya sendiri. Singkatnya mereka menyangka bahwa mengawinkan Pancasila dengan Ideologi asing akan dapat membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Mereka menyangka telah berhasil memodernisir Indonesia, padahal justru hanya membuat dan menambah kedangkalan Ideologi bernegara (Pancasila), membelokkan kiblat masyarakat Indonesia, menanam bom waktu dalam diri generasi muda dan (secara perlahan namun pasti) menghilangkan potensinya. Mereka telah terperangkap oleh jaring-jaring intelijen lawan. Dengan sukarela ataupun terpaksa, telah menjadi boneka dari penggalangannya dan secara tidak langsung akan mendatangkan bencana di tanah airnya. Justru karena itulah penggalangan warga negara perlu kembali kepada doktrin awal yaitu SISHANKAMRATA, sebab jika tidak warga negara Indonesia akan terus digalangnya.

Penggalangan itu dapat dilakukan secara terbuka mulai dari yang halus sampai kepada yang sekasar-kasarnya. Pada tingkat kenegaraan cara-cara halus yang digunakan antara lain:
Diplomasi
Konfrensi
Public relation
Eksposisi
Propaganda
Ilmu pengetahuan alam dan Ilmu-ilmu sosial
Teknologi
Tenaga teknik
Kredit serta semua bentuk-bentuk bantuan barang dan jasa
Pertukaran kebudayaan
Bea siswa
Perjanjian pengembangan penyelidikan angkasa luar dan penyelidikan laut
Pengembangan angkatan bersenjata dan persenjataannya, kemudian diikuti pameran kekuatan.

Pada tingkat ideologi dan pemikiran antara lain :
Dikemas dan disebarluaskan oleh berbagai NGO dan/atau LSM
Sejarah penjajahan

Pada tingkat ideologi dan pemikiran gencar dilakukan hingga lahirnya para nasionalis sepuhan yang dipersiapkan untuk menerima suksesi, yaitu para nasionalis yang diprogram untuk memimpin Indonesia dalam bayang-bayang Ideologi pada penggalangnya. Para nasionalis semacam inilah yang sejak jaman penjajahan hingga sekarang selalu mengganjal dan bahkan tidak segan-segan memblokir berbagai gerakan untuk memajukan NKRI. Sedangkan cara yang kasar ialah politik tipudaya, pernyataan unilateral, embargo, boikot, blokade, subversi, sabotage, perang dingin atau perang urat syaraf, memencilkan sasaran dari negara-negara sahabatnya, serangan terbatas, penyerbuan terbatas yang berlanjut dengan perang terbuka.

Dengan demikian mulai saat ini hingga masa-masa mendatang, waspadalah dalam menghadapi cara-cara penggalangan dari kekuatan-kekuatan manapun dari Barat dan Timur yang multi complex dan multi polar ini. Sebaliknya dilakukan persiapan dari generasi ke generasi, agar terlahir generasi yang semakin baik dan berkemampuan tinggi. Generasi itulah yang layak bergabung dalam projek pengalangan komunitas intelijen untuk warga negara Indonesia seluruhnya, sehingga mereka bisa menikmati kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat adil makmur di bumi pertiwi NKRI.

Sebuah sinyalemen yang berkembang yang ditunjukkan oleh pihak asing termasuk di dalamnya pengikut agama dan ideologi sesat, bahwa hanya tampaknya saja mereka tersenyum dan memuji padahal hatinya menolak. Mereka tidak ingin memelihara hubungan kekerabatan dan kebanyakan dari mereka adalah avonturir yang tidak menepati perjanjian. Mereka adalah musuh negara serta lawan bagi para patriotik NKRI. Karena setelah mereka menyadari posisi mereka sebagai musuh, maka kelompok ini yang terdiri dari berbagai golongan (baik secara nasional, regional ataupoun internasional) kemudian bersatu dan saling memimpin dan membantu satu sama lain. Meskipun masih terpecah dalam kelompok-kelompok besar, tapi mereka lebih terikat oleh kepentingan bersama, yaitu mempertahankan konsepsi ideologi mereka untuk kepentingan dunianya sendiri. Pernyataan masyarakat kecil adalah “apakah ego atau kepentingan pribadi para tokoh dan pemimpin negara akan tetap dominan dari pada kepentingan Nasional dan kepentingan warga negara Indonesia secara keseluruhan? Dalam ilmu intelijen ronggrongan tersebut dikenal dengan peringatan dini (early warning).



0
20K
20
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan