BNPB: Tenda Bencana Rp 15 M Bukan Hanya untuk Menginap Presiden

Jakarta Komisi VIII DPR mengungkap anggaran BNPB tahun 2013 lebih dari Rp 1 triliun. Masih ditambah realokasi anggaran tahun 2012 yang juga dianggarkan untuk membeli tenda seharga Rp 15 miliar, seperti apa fungsinya?

"Dalam rapat Komisi VIII DPR RI dengan BNPB pada Selasa 11 September 2012 membahas realokasi anggaran 2012, salah satu usulan BNPB adalah pengadaan Posko Portabel (disebut DPR berbentuk tenda) seharga Rp 15 miliar," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kapusdatin Humas BNPB, kepada detikcom, Senin (17/9/2012).

Satu set posko portabel ini, menurut Sutopo, dapat berupa tenda atau kontainer yang berjumlah puluhan. Tendanya bukan seperti tenda pramuka atau pengungsi.

"Ini semua inisiatif BNPB, bukan dari Presiden. Satu set Posko portabel terdiri dari beberapa ruangan, seperti ruangan untuk pos komando, ruang koordinasi, ruang radio komunikasi, media center, ruang bedah/perawatan, logistik, peralatan, ruang istirahat dll. Bahan yang digunakan juga harus kuat menahan ancaman bencana, seperti abu dan pasir letusan gunungapi, dan gempa bumi," papar Sutopo.

Namun dia membenarkan posko portabel ini dapat difungsikan untuk menginap bagi pejabat seperti Presiden dan menteri terkait. "Saat bencana ketika ada kunjungan VVIP seperti Presiden, Wapres, Menteri atau pejabat lain dapat menginap di posko tersebut," paparnya.

Pengalaman saat bencana seperti banjir bandang di Wasior, tsunami di Mentawai, gempa di Padang dan sebagainya, BNPB dan BPBD kesulitan mencari ruangan yang memadai yang dapat digunakan sebagai pos komando. Apalagi jika gempabumi besar yang menyebabkan bangunan roboh dan pada daerah yang terpencil maka posko portabel sangat dibutuhkan.

"Ketika selesai bencana, alat tersebut dibongkar (knock down) dan disimpan di gudang serta dapat digunakan untuk daerah lain. Lembaga-lembaga yang menangani bencana umumnya punya posko portabel seperti Turki, Italia, Jepang, dan sebagainya,"katanya.

"Semua masih tahap usulan dari BNPB saat rapat dengan DPR. Kamis kemarin (13-9-2012) dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VIII DPR RI dengan BNPB beberapa anggota DPR mendukung usulan tersebut. Dalam hal ini BNPB akan mengikuti semua keputusan DPR. Jika ditolak, BNPB tidak akan melanjutkan usulan tersebut. Jika disetujui, mekanisme pengadaannya pun melalui sistem LPSE yang terbuka, transparan dan semua bisa mengikuti lelang," tandasnya.

[url]http://news.detik..com/read/2012/09/17/190845/2022949/10/bnpb-tenda-bencana-rp-15-m-bukan-hanya-untuk-menginap-presiden?nd771108bcj[/url]

Daripada Beli Tenda Rp 15 M, Lebih Baik BNPB Lengkapi Peralatan Bencana

Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajukan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk pengadaan tenda bagi Presiden dan pejabat negara. Namun, daripada membeli tenda, lebih baik anggaran itu diajukan digunakan untuk melengkapi peralatan untuk menanggulangi bencana.

"Satu hal yang dibutuhkan dibanding kebutuhan-kebutuhan semacam itu, lebih pada penambahan alat pendukung kinerja tim rescue," kata Sekretaris Fraksi PPP, Arwani Thomafi, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/9/2012).

Arwani mencontohkan kesulitan tim rescue saat evakuasi kecelakaan Sukhoi. Menurutnya, saat itu tim rescue mengalami kesulitan karena minimnya alat.

"Itu sebenarnya masih banyak kebutuhan jumlah atau alat yang baru untuk mendukung kecepatan dan ketepatan," ujarnya.

Sebelumnya BNPB mengajukan anggaran Rp 15 miliar untuk pengadaan posko portabel untuk Presiden SBY dan pejabat negara yang meninjau lokasi bencana.

"Tendanya bukan seperti tenda pramuka atau pengungsi. Ini semua inisiatif BNPB, bukan dari Presiden," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Senin (17/9).
[url]http://news.detik..com/read/2012/09/18/141003/2024179/10/daripada-beli-tenda-rp-15-m-lebih-baik-bnpb-lengkapi-peralatan-bencana?9911012[/url]