- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
seputar mad dog the raid


TS
Farqual
seputar mad dog the raid
info lengkap tentang yayah ruhian a.k.a mad dog
btw ampe sekarang kagak da yg bisa ngalain mad dog gan dy di sejajarin sama chuk norris si mad dog aja kalahnya karna di tusuk curang kan
bahkan ampe sekarang gak ada yg berani ngelawan mad dog gan ini buktinya
bonusnya nih
gan ane capek ngetiknya nih bagi ane
ya jangan
ane ntar ane jadi
lagi
Spoiler for mad dog:
Yayan Ruhian: Pesilat, Koreografer, Sekaligus Aktor The Raid dan Merantau
narik
Salah satu elemen penting film dengan genre Action, terutama dalam martial arts films, adalah adegan perkelahian (fighting) yang seru, dan adu jurus yang menampilkan koreografi ilmu beladiri yang indah. Sejarah kejayaan film action Indonesia di tahun delapan puluhan telah melahirkan aktor-aktor besar seperti Barry Prima dan Advent Bangun yang seringkali bertemu dan bertarung sengit dalam film-film laga
Dengan modal penampilan fisik yang gagah dan atletis serta bekal ilmu beladiri, menjadi mudah bagi Barry Prima (Taekwondo) dan Advent Bangun (Karate) untuk meraih popularitas dengan membintangi film laga yang laris manis di masa keemasannya dulu.
Saat ini, industri perfilman kita yang sudah mengalami kebangkitan beberapa tahun sebelumnya, kembali diramaikan dengan genre film action yang juga laris manis bukan hanya di negeri sendiri tapi juga sampai ke luar negeri. Awalnya ketika film Merantau diputar pada tahun 2009. Merantau film action yang menampilkan seni beladiri tradisional Indonesia, berhasil menarik perhatian masyarakat untuk kembali ke bioskop menonton film laga asli Indonesia. Kesuksesan Merantau dilanjutkan dengan film The Raid yang sekarang ini sedang diputar secara serentak di beberapa negara.
Kesuksesan dua film laga tersebut telah melahirkan bintang laga baru yaitu Iko Uwais, sebagai tokoh utama dalam dua film tersebut. Dengan modal fisik yang tampan dan atletis serta basic ilmu beladiri yang memadai, wajar saja Iko menjadi Idola baru bagi para penggemar film laga. Padahal, selain Iko ada satu nama yang peranannya tidak kalah penting dalam menciptakan keindahan koreografi silat dalam Merantau dan The Raid. Dia adalah Yayan Ruhian, yang mendapat peran antagonis sebagai Eric di Merantau dan sebagai Mad Dog di The Raid.
]degan seru perkelahian antara Iko dan Yayan, seperti adegan laga di lift dalam Merantau memberikan tambahan point tersendiri terhadap kualitas keseluruhan film. Tak heran, ketika filmnya booming di masyarakat dan Iko dipanggil untuk acara-acara televisi, hampir selalu tampil bersama Yayan untuk memperagakan beberapa adegan dalam film
Berbeda dengan sosok pemeran antagonis di film laga masa lalu seperti Advent Bangun yang bertubuh kekar dengan tampang yang benar-benar seram, Yayan lebih mengandalkan keindahan koreografi seni bela diri daripada sekadar tampangnya yang boleh dibilang memang ala kadarnya. Tubuhnya yang relatif mungil, tidak menghalanginya untuk bisa mempersembahkan adegan laga yang seru dan membuat penonton berkali-kali menghela nafas.
Sekilas Tentang Yayan Ruhian
Saya mengenal Yayan sekitar 12 tahun yang lalu, ketika itu senior saya di kampus membuka cabang beladiri Pencak Silat Tenaga Dasar atau lebih dikenal dengan PSTD, saya ikut mendaftar menjadi anggota, dan pelatihnya adalah kak Yayan. Ada satu hal yang menarik saya untuk ikut latihan saat itu, yaitu ritual setiap pemanasan sebelum memulai latihan. Ritual itu adalah kebiasaan bagi para murid untuk berbaris lurus didepan kak Yayan dan secara bergiliran berlari dan menghantam ulu hati kak Yayan yang berdiri didepan sambil memasang kuda-kuda. Bahkan ketika kak Yayan berhalangan hadir, dan pelatihnya sementara digantikan oleh senior saya itu pun, kami tetap mengadakan ritual itu dengan senior saya itu yang jadi sasarannya.
Setahu saya saat itu, kak Yayan adalah seorang guru silat dengan kehidupan sebagaimana umumnya guru beladiri lainnya. Tapi yang membedakannya dengan guru beladiri lainnya, adalah totalitasnya dalam menjalani aktivitasnya itu. Walaupun saya mengenalnya sebagai guru PSTD, tetapi hampir disetiap latihan, kak Yayan mengenalkan banyak teknik beladiri lainnya, bukan Cuma teknik pencak silat selain PSTD, tapi juga teknik beladiri jepang seperti Aikido pun diajarkan ke kami. Kak Yayan saat itu juga aktif di padepokan silat TMII dan sempat bercerita saat itu teman-temannya sesama guru pencak silat banyak yang ke luar negeri untuk melatih silat.
Sayangnya karena alasan kemalasan, saya hanya ikut berlatih dengan kak Yayan hanya beberapa bulan. Setelah sekian tahun tidak bertatap muka, akhirnya pada tahun 2009 secara samar saya melihatnya di trailer film Merantau. Dan akhirnya saya benar-benar yakin kalau itu kak Yayan ketika menonton behind the scenenya di sebuah tayangan televisi.
Sukses untuk kak Yayan, untuk Pencak silat Indonesia dan untuk film laga Indonesia berkualitas seperti Merantau dan The Raid!
narik
Salah satu elemen penting film dengan genre Action, terutama dalam martial arts films, adalah adegan perkelahian (fighting) yang seru, dan adu jurus yang menampilkan koreografi ilmu beladiri yang indah. Sejarah kejayaan film action Indonesia di tahun delapan puluhan telah melahirkan aktor-aktor besar seperti Barry Prima dan Advent Bangun yang seringkali bertemu dan bertarung sengit dalam film-film laga
Dengan modal penampilan fisik yang gagah dan atletis serta bekal ilmu beladiri, menjadi mudah bagi Barry Prima (Taekwondo) dan Advent Bangun (Karate) untuk meraih popularitas dengan membintangi film laga yang laris manis di masa keemasannya dulu.
Saat ini, industri perfilman kita yang sudah mengalami kebangkitan beberapa tahun sebelumnya, kembali diramaikan dengan genre film action yang juga laris manis bukan hanya di negeri sendiri tapi juga sampai ke luar negeri. Awalnya ketika film Merantau diputar pada tahun 2009. Merantau film action yang menampilkan seni beladiri tradisional Indonesia, berhasil menarik perhatian masyarakat untuk kembali ke bioskop menonton film laga asli Indonesia. Kesuksesan Merantau dilanjutkan dengan film The Raid yang sekarang ini sedang diputar secara serentak di beberapa negara.
Kesuksesan dua film laga tersebut telah melahirkan bintang laga baru yaitu Iko Uwais, sebagai tokoh utama dalam dua film tersebut. Dengan modal fisik yang tampan dan atletis serta basic ilmu beladiri yang memadai, wajar saja Iko menjadi Idola baru bagi para penggemar film laga. Padahal, selain Iko ada satu nama yang peranannya tidak kalah penting dalam menciptakan keindahan koreografi silat dalam Merantau dan The Raid. Dia adalah Yayan Ruhian, yang mendapat peran antagonis sebagai Eric di Merantau dan sebagai Mad Dog di The Raid.
]degan seru perkelahian antara Iko dan Yayan, seperti adegan laga di lift dalam Merantau memberikan tambahan point tersendiri terhadap kualitas keseluruhan film. Tak heran, ketika filmnya booming di masyarakat dan Iko dipanggil untuk acara-acara televisi, hampir selalu tampil bersama Yayan untuk memperagakan beberapa adegan dalam film
Berbeda dengan sosok pemeran antagonis di film laga masa lalu seperti Advent Bangun yang bertubuh kekar dengan tampang yang benar-benar seram, Yayan lebih mengandalkan keindahan koreografi seni bela diri daripada sekadar tampangnya yang boleh dibilang memang ala kadarnya. Tubuhnya yang relatif mungil, tidak menghalanginya untuk bisa mempersembahkan adegan laga yang seru dan membuat penonton berkali-kali menghela nafas.
Sekilas Tentang Yayan Ruhian
Saya mengenal Yayan sekitar 12 tahun yang lalu, ketika itu senior saya di kampus membuka cabang beladiri Pencak Silat Tenaga Dasar atau lebih dikenal dengan PSTD, saya ikut mendaftar menjadi anggota, dan pelatihnya adalah kak Yayan. Ada satu hal yang menarik saya untuk ikut latihan saat itu, yaitu ritual setiap pemanasan sebelum memulai latihan. Ritual itu adalah kebiasaan bagi para murid untuk berbaris lurus didepan kak Yayan dan secara bergiliran berlari dan menghantam ulu hati kak Yayan yang berdiri didepan sambil memasang kuda-kuda. Bahkan ketika kak Yayan berhalangan hadir, dan pelatihnya sementara digantikan oleh senior saya itu pun, kami tetap mengadakan ritual itu dengan senior saya itu yang jadi sasarannya.
Setahu saya saat itu, kak Yayan adalah seorang guru silat dengan kehidupan sebagaimana umumnya guru beladiri lainnya. Tapi yang membedakannya dengan guru beladiri lainnya, adalah totalitasnya dalam menjalani aktivitasnya itu. Walaupun saya mengenalnya sebagai guru PSTD, tetapi hampir disetiap latihan, kak Yayan mengenalkan banyak teknik beladiri lainnya, bukan Cuma teknik pencak silat selain PSTD, tapi juga teknik beladiri jepang seperti Aikido pun diajarkan ke kami. Kak Yayan saat itu juga aktif di padepokan silat TMII dan sempat bercerita saat itu teman-temannya sesama guru pencak silat banyak yang ke luar negeri untuk melatih silat.
Sayangnya karena alasan kemalasan, saya hanya ikut berlatih dengan kak Yayan hanya beberapa bulan. Setelah sekian tahun tidak bertatap muka, akhirnya pada tahun 2009 secara samar saya melihatnya di trailer film Merantau. Dan akhirnya saya benar-benar yakin kalau itu kak Yayan ketika menonton behind the scenenya di sebuah tayangan televisi.
Sukses untuk kak Yayan, untuk Pencak silat Indonesia dan untuk film laga Indonesia berkualitas seperti Merantau dan The Raid!
btw ampe sekarang kagak da yg bisa ngalain mad dog gan dy di sejajarin sama chuk norris si mad dog aja kalahnya karna di tusuk curang kan

bahkan ampe sekarang gak ada yg berani ngelawan mad dog gan ini buktinya
Spoiler for bukti:
bonusnya nih
Spoiler for bonus:
gan ane capek ngetiknya nih bagi ane



0
3.9K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan