Kaskus

Food & Travel

mubeeAvatar border
TS
mubee
[Catper+toper] Gunung butak/kawi via pesarean gunung kawi, wonosari malang
Bismillahirrahmanirrahiim...

Pada weekend lebaran kemarin, tepatnya tanggal 25-26 agustus 2012 saya bersama beberapa rekan (yoga/prihiri, anche/junapey, tokos) dg dipandu oleh salah satu teman dari wonosari yg bernama ika mencoba mendaki gunung butak via jalur pesarean gunung kawi wonosari malang. Saya pribadi tertarik mencoba jalur ini setelah beberapa waktu sebelumnya ika bersama dua orang temannya saat jalan2 ke blitar mampir ke lapak & ngobrol ngalor ngidul sharing tentang pendakian lewat jalur ini.. jadilah saya teracuni & tebar racun sana sini yg kemudian pada hari H terkumpullah korban2 spt tersebut di atas emoticon-Embarrassment

Jumat, 24 agustus 2012
Kami berempat janjian untuk berkumpul bersama di perempatan talangagung kepanjen malang untuk selanjutnya bersama2 menuju wonosari. Tapi ternyata jadwal melenceng jauh, saya yg datang pukul 16.15 mengira sudah telat, ternyata justru datang pertama. sekitar satu jam kemudian mas tokos baru hadir. Setelah saling kontek ternyata duet yoga & anche baru bisa datang ke tkp lepas petang, akhirnya saya & tokos ngacir duluan menuju wonosari, setelah beberapa kali bertanya kepada orang yg ditemui dijalan plus kontek2an dg ika, sampailah kami di portal parkir pesarean gunung kawi. Selang sekitar setengah jam yoga & anche sampai juga di TKP.

Setelah anggota tim lengkap & ngobrol2 sejenak dg teman2 petugas portal, selanjutnya motor kami titipkan di parkiran atas saran mas edi, teman ika. Berikutnya kami menuju rumah ika tempat kami menginap. Namun sebelum menuju rumah masalah muncul, kami besok akan mendaki berlima, sementara orangtua ika mutlak melarang kami mendaki dalam jumlah ganjil emoticon-Frownakhirnya mas edi memberi jalan keluar dg sedikit berbohong bahwa ada satu lagi saudaranya yg akan ikut & langsung berkumpul di starting point pendakian esok (keraton gunung kawi), diputuskan tokoh fiktif itu bernama “Mas Kholil” emoticon-Big Grin

Setelah sampai di rumah ika & berbincang2 sejenak tak lupa makan malam emoticon-Embarrassment acara selanjutnya kami diajak untuk jalan2 ke pesarean gunung kawi. Tempat yg awalnya kami kira angker itu ternyata salah 99,99%,, sebuah tempat yg sangat ramai dg pengunjung dr luar kota maupun luar pulau, lengkap dengan sederet penginapan, depot, penjual2 souvenir, dllemoticon-Belo tentu dengan objek utama pesarean itu sendiri, tempat di mana sebagian orang2 yg datang ke situ bertujuan untuk melakukan ritual2 khusus no komen dah buat yg ini emoticon-Malu

Setelah puas jalan2, kemudian kami lanjutkan dg sedikit belanja bbrp perlengkapan yg kurang, kembali ke rumah, packing lalu tidur… zzzzzzz

Sabtu, 25 Agustus 2012
Sekitar pukul 4 pagi alarm membangunkan kami,, mulai bangun dengan malas2an, kemudian menuju mushala sebelah untuk jamaah subuh. Selesai dr mushala kami lanjutkan dg packing ulang bbrp barang yg masih dipakai untuk tidur. Beres sarapan pagi (gratis lagi emoticon-Big Grin) kami berpamitan kepada orangtua ika selanjutnya menuju parkiran menyapa angkot yg sudah dikontak ika untuk mengantar kami dari pesarean menuju keraton yg berjarak sekitar 6 km. Setelah angkot siap kami segera masuk & melaju menuju keraton, pemandangan menuju keraton cukup memukau saya dengan jajaran hutan cemara yg berderet di sepanjang jalur..

Kurang dari jam 7 sampailah kami di keraton (1182 mdpl). Sengaja kami start sepagi mungkin untuk antisipasi agar tidak terlalu malam sampai di butak karena menurut info jalur pendakian cukup panjang, sekitar 11 jam perjalanan. Setelah beberes ulang jam 7 kurang 5 menit kami berdoa & memulai perjalanan.

Spoiler for pelataran keraton gunung kawi:


Perjalanan dimulai dg membelah hutan cemara di sisi kiri keraton, terus menanjak naik menyusur punggungan yg diapit lembah di sisi kanan kiri. sekitar setengah jam perjalanan kami bertemu dg percabangan, kami mengambil arah lurus (cabang kanan) yg terus menyusur punggungan karena jalur ke kiri cenderung melandai & kemungkinan menuju lembah. Berikutnya jalur semakin rapat dengan vegetasi hutan basah yg rimbun plus banyak pohon tumbang di sepanjang jalur. Elevasi tanjakan juga cukup menguras tenaga kami di awal perjalanan ini, padahal awalnya saya kira treknya bakal landai karena lebih panjang dibanding jalur sirahkencong maupun batu emoticon-Hammer

Spoiler for trek awal:


Berjalan sekitar satu setengah jam kami melewati sebuah makam tua, berdasar info dari ika itu adalah makam ki joko tole yg umurnya cukup tua,, sudah ada sejak jaman penjajahan belanda. Kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan trek yg tetap rapat, rimbun & menanjak, mirip2 trek hutan gunung raung kalibaru minus duri2an emoticon-Big GrinDi sepanjang jalur terdapat beberapa tanah lapang untuk tempat istirahat.

Sekitar pukul setengah sepuluh kami sampai di daerah yg vegetasinya mulai terbuka, disebut daerah resapan (1848 mdpl). Pemandangan mulai bisa dinikmati di sini, gulungan awan & gunung semeru di kejauhan yg sesekali meluncurkan abu dr jonggring saloko sedikit menjadi pengobat lelah di jalur ini emoticon-Genit:

Perjalanan berlanjut terus tetap dengan tanjakan spt sebelum2nya yg cukup membuat kami harus sering beristirahat untuk mengembalikan stamina yg mulai terkuras, hingga akhirnya pukul 12.17 kami sampai di pos mejabunder (2441 mdpl) yg awalnya saya kira ada mejanya tp ternyata hanya berupa tanah lapang di bawah puncak pitrang emoticon-Hammer cukup lama kami istirahat di sini untuk makan, istirahat, berbincang ria, dengan bonus ketiduran segala emoticon-Hammer

Spoiler for pos mejabunder:


Pukul setengah 2 siang perjalanan kami lanjutkan dg tanjakan panjang di depan mata menuju puncak pitrang. Tepat pukul 2 siang kami sampai di puncak pitrang (2573 mdpl), puncak pertama di rute ini. Dari puncak ini kami bisa melihat puncak butak dari kejauhan yg nampak botaknya di sisi kiri, dan juga puncak batutulis di depan kami yg akan kami lewati selanjutnya.

Puas beristirahat perjalanan berlanjut menuruni puncak pitrang, hingga sampai di tempat yg cukup datar & lapang yg merupakan perrtemuan antara kaki pitrang dg batutulis. Kemudian perjalanan berlanjut dengan kembali menyusuri tanjakan menuju puncak batutulis (2613 mdpl), sampai di puncak tepat pukul 3 sore. Dari puncak batutulis biasanya warga sekitar mampir dulu ke puncak gunung kawi yg berada di sebelah kanan jalur sebelum melanjutkan perjalanan. Berhubung puncak kawi menyempal dari jalur pendakian butak, akhirnya kami cukup dadah2 ke puncak yg tidak jauh dr tempat kami melepas lelah di puncak batutulis tersebut emoticon-Big Grin

Spoiler for turun dari puncak pitrang:


Spoiler for menuju puncak batutulis:


Spoiler for sampai di puncak batutulis:


Spoiler for puncak gunung kawi dari puncak batutulis:


Note: puncak gunung kawi versi penduduk setempat yg berada di selatan butak berbeda dengan puncak gunung kawi yg tergambar resmi di literatur peta umumnya yg mengacu pada sebuah puncak gunung yg berdiri cukup jelas di utara puncak butak.

Perjalanan kemudian berlanjut kembali dengan trek menuruni puncak batutulis, sampai di bawah kembali naik menuju punggungan dengan jalur landai membelah hutan lumut (2592 mdpl) yg lebih luas, rapat, & lebat bila dibanding hutan lumut jalur sirahkencong.

Spoiler for turun dari puncak batutulis:


Spoiler for hutan lumut yg cukup lebat:


Keluar dari hutan lumut kemudian jalur sedikit menurun hingga kami sampai di sabana kecil pertama yg biasa disebut warga setempat dg sawah 1 (2564 mdpl) pada pukul 15.45, kemudian jalur berlanjut serong ke kanan, melipir lereng bukit yg ada di depan kami dg edelweiss yg mekar di sepanjang jalur plus pemandanan lepas ke arah kota & gunung yg saya lupa apakah semeru atau arjuna welirang…

Spoiler for sabana/sawah 1:


Spoiler for edelweis di jalur antara sawah 1 - sawah 2:


bersambung...
0
27K
92
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan