- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia tidak punya film soal perdamaian.


TS
farid.mansfield
Indonesia tidak punya film soal perdamaian.
Indonesia menjadi negara pertama yang menjadi tuan rumah untuk International Film Festival for Peace, Inspiration, and Equality (IFFPIE), sebuah festival film untuk perdamaian yang digelar organisasi Gerakan Perdamaian Dunia (World Peace Movement).
Puluhan film pilihan yang berasal dari berbagai negara akan diputar di beberapa bioskop, perguruan tinggi, kedutaan besar, dan sekolah, pada 130 September. Mengingat temanya adalah perdamaian, sudah dapat dipastikan film-film tersebut akan mengangkat berbagai konflik yang terjadi di seluruh dunia, yang bisa jadi cukup sensitif.
Namun, Damien Dematra selaku penggagas IFFPIE mengatakan, film-film itu tidak hanya sekadar menampilkan konflik, tetapi juga menawarkan solusi.
"Film-film ini memang berkaitan dengan sejumlah isu sensitif, seperti perang antara Israel-Palestina, ataupun berbau SARA, tetapi bagaimana ada sebuah solusi. Jadi, bukan mempromosikan idealisme sebuah negara, tetapi mempromosikan sebuah solusi perdamaian," tutur Damien dalam konferensi pers IFFPIE, di Jakarta, Selasa (28/8).
Perdamaian dunia merupakan tema film yang jarang mendapat perhatian, khususnya dalam industri yang terus dihujani film-film bergenre laga, fiksi-ilmiah, dan fantasi. Padahal, tema tersebut sangatlah penting sebagai inspirasi kehidupan bermasyarakat saat ini.
Pesan perdamaian ini dapat tersampaikan secara efektif melalui media film. Karena itulah Damien terdorong membuat festival berskala internasional ini. Ada sekitar 500 judul film yang ikut serta dalam festival ini. Dari 500, hanya 92 film yang lolos seleksi.
Penilaian, menurut Damien, lebih diutamakan pada kekuatan cerita ketimbang teknik yang digunakan. Walaupun tidak ada pembatasan, rata-rata film yang ikut serta dalam festival ini dibuat dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Sembilan puluh dua film tersebut kemudian dibagi menjadi lima kelompok kategori, yaitu International Feature Films, International Short Films, Documentary of Excellence, Documentary Feature, dan New Comer. Sejauh pengamatan Damien, film-film tersebut belum pernah diputar di Indonesia.
"Tiga film pemenang akan diputar di Blitz Megaplex, Grand Indonesia pada 30 Agustus dalam malam pemberian apresiasi dan penghargaan kepada film-film pilihan kami," Damien menjelaskan selaku dewan juri, mewakili ketiga juri lainnya: Ron Mullers, Mark Olsen, dan Sofia Kuswara.
Mereka juga akan memberikan "Special Jury Award" kepada sejumlah insan perfilman, yakni David Anders dan Julian Sands (pemain utama The Maiden and The Princess), James Cromwell (pemain utama Admission), Levi Chen (sutradara Dalai Mongol), Jim Hanon (sutradara Little Town of Betlehem), Nefise Ozkal Lorentzen (sutradara A Balloon for Allah), Satoshi Hirayama (sutradara Heart Sutra), John Viscount (penulis Admission), dan Rubaiyat Hossain (sutradara Meherjaan
Puluhan film pilihan yang berasal dari berbagai negara akan diputar di beberapa bioskop, perguruan tinggi, kedutaan besar, dan sekolah, pada 130 September. Mengingat temanya adalah perdamaian, sudah dapat dipastikan film-film tersebut akan mengangkat berbagai konflik yang terjadi di seluruh dunia, yang bisa jadi cukup sensitif.
Namun, Damien Dematra selaku penggagas IFFPIE mengatakan, film-film itu tidak hanya sekadar menampilkan konflik, tetapi juga menawarkan solusi.
"Film-film ini memang berkaitan dengan sejumlah isu sensitif, seperti perang antara Israel-Palestina, ataupun berbau SARA, tetapi bagaimana ada sebuah solusi. Jadi, bukan mempromosikan idealisme sebuah negara, tetapi mempromosikan sebuah solusi perdamaian," tutur Damien dalam konferensi pers IFFPIE, di Jakarta, Selasa (28/8).
Perdamaian dunia merupakan tema film yang jarang mendapat perhatian, khususnya dalam industri yang terus dihujani film-film bergenre laga, fiksi-ilmiah, dan fantasi. Padahal, tema tersebut sangatlah penting sebagai inspirasi kehidupan bermasyarakat saat ini.
Pesan perdamaian ini dapat tersampaikan secara efektif melalui media film. Karena itulah Damien terdorong membuat festival berskala internasional ini. Ada sekitar 500 judul film yang ikut serta dalam festival ini. Dari 500, hanya 92 film yang lolos seleksi.
Penilaian, menurut Damien, lebih diutamakan pada kekuatan cerita ketimbang teknik yang digunakan. Walaupun tidak ada pembatasan, rata-rata film yang ikut serta dalam festival ini dibuat dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Sembilan puluh dua film tersebut kemudian dibagi menjadi lima kelompok kategori, yaitu International Feature Films, International Short Films, Documentary of Excellence, Documentary Feature, dan New Comer. Sejauh pengamatan Damien, film-film tersebut belum pernah diputar di Indonesia.
"Tiga film pemenang akan diputar di Blitz Megaplex, Grand Indonesia pada 30 Agustus dalam malam pemberian apresiasi dan penghargaan kepada film-film pilihan kami," Damien menjelaskan selaku dewan juri, mewakili ketiga juri lainnya: Ron Mullers, Mark Olsen, dan Sofia Kuswara.
Mereka juga akan memberikan "Special Jury Award" kepada sejumlah insan perfilman, yakni David Anders dan Julian Sands (pemain utama The Maiden and The Princess), James Cromwell (pemain utama Admission), Levi Chen (sutradara Dalai Mongol), Jim Hanon (sutradara Little Town of Betlehem), Nefise Ozkal Lorentzen (sutradara A Balloon for Allah), Satoshi Hirayama (sutradara Heart Sutra), John Viscount (penulis Admission), dan Rubaiyat Hossain (sutradara Meherjaan
0
2K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan