- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.


TS
jefryb
[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.
Gunung Semeru gunung tertinggi di pulau jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl. Menurut kepercayaan masyarakat jawa dulu pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan sering berguncang. Lalu para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan gunung Meru di India ke atas pulau Jawa.
Bukan hanya itu saja yang menginspirasi untuk mendaki gunung semeru. Sejak mendengar cerita dari beberapa teman saat mendaki gunung Tambora mereka mengatakan gunung ini punya jalur pendakian dengan pemandangan yang indah, padang rumputnya, hutan-hutannya yang masih alami, danau ranukumbolo yang tak terlupakan, dan puncak mahameru yang menakjubkan. Gunung ini selalu muncul dalam benak saya ketika sedang browsing di internet dan mendengar cerita dari beberapa teman saya yang sudah kesana, kapan ya saya bisa ke semeru?. Dan mimpi itu terwujud mimpi dari beberapa tahun yang lalu, sempat diajakin tahun kemarin tapi waktunya belum tepat. Tahun ini saya berencana mendaki gunung Rinjani lagi, tetapi ketika saya melihat grup Komunitas Pendaki Gunung di facebook. Dimana salah salah seorang teman saya dari MDC Undip Semarang memposting ada yang minat mau gabung pendakian ke semeru 13 juli 2012? begitulah kira-kira seingat saya. Saya pun langsung menelpon untuk ikut dalam pendakian tersebut dan janjian ketemu di Malang.
Dari Lombok saya berangkat sendiri menggunakan bis paling pagi menuju kota malang sekitar jam 10 ujung-ujungnya berangkat siang juga, ngaret jadwalnya tapi sampai di malang pagi hari tepat waktu. bertemu dengan teman saya dan bergabung dengan tim pendakiannya dari MDC Undip Semarang di terminal Arjosari Malang yang juga sampai pagi itu. Sebenarnya tim MDC Undip banyak yang tidak bisa ikut karena beberapa dari mereka tidak dapat tiket kereta menuju malang, maklum kereta adalah salah satu muda tranportasi yang murah di jawa apalagi bagi kalangan mahasiswa.
Setelah berkenalan kami langsung menuju ke pasar tumpang dengan menggunakan angkot sekitar 15-20 menit dengan membayar 7 ribu per orang. Di pasar tumpang inilah terdapat kendaraan yang dapat disewa untuk mengantarkan kita menuju ke desa ranupane yang merupakan desa terhakhir dan pintu masuk pendakian gunung semeru. Kendaraan yang tersedia adalah jip atau truk sayur dengan biaya sekitar 35 ribu per orang dengan kapasitas max 15 orang per jip. Suasananya ramai banget banyak banget yang pendaki mau mendaki. Sebelum berangkat menuju ke desa ranupane kami mengurus perijinan dulu di Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Semua persyaratan kami sudah lengkap mulai dari foto copy KTP, surat keterangan sehat jadi kami hanya perlu membayar Karcis Masuk TNBTS 2 ribu/orang, Asuransi 2 ribu/orang, Surat Ijin Pendakian per kelompok 6 ribu, dan Ijin kamera 5 ribu. Setelah selesai kami mampir dulu di rumah teman salah satu dari tim MDC Undip didekat Kantor Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Setelah selesai dijamu makan siang, kami melengkapi perbekalan dan beristirahat sejenak lalu kembali lagi ke pasar tumpang untuk mencari kendaraan menuju desa ranupane takutnya terlalu lama kami istirahat tidak akan dapat kendaraan untuk menuju desa ranu pane. Beruntung kami dapat jip terakhir kami naik bersama rombongan teman-teman dari Jakarta salah satunya adalah kru Divemag Indonesia yang jarang banget nyelam tapi hobinya naik gunung.
Sepanjang perjalanan dari pasar tumpang menuju ranu pane sangat indah. Melewati desa-desa, kebun tebu, kebun apel, hutan, dan ladang sayur-sayuran dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Dan yang paling indah adalah saat sudah sampai di puncak perjalanan hamparan lautan pasir dari gunung bromo terlihat sungguh indah terselimuti awan mendung. Dan perjalanan turun pun tidak kalah indahnya sebelum memasuki desa ranu pane pemandangan gunung semeru yang terlihat sedang batuk mengeluarkan awan panasnya yang terbang terbawa angin menuju ke arah barat berpadu dengan pemandangan ladang-ladang sayur di desa ranu pane begitu menakjubkan. Hari pun mulai gelap kami sampai di pos pendakian gunung semeru setelah melapor kami mengisi perut dulu di warung dekat sana.
Sekitar pukul 19.00 memulai pendakian tetapi sebelumnya kami berdoa dulu agar diberi keselamatan dan kelancaran selama proses pendakian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah berjalan sekitar 1 jam dengan kecepatan pelan dan stabil dengan jalur yang masih landai dan sudah bagus terpavingblock dibebrapa titik masih terdapat beberapa pohon tumbang akhirnya kami sampai di pos 1 kembali bertemu dengan rombongan yang naik jip bareng kami tadi dan beberapa kelombok yang sedang beristirahat juga. Karena pendakian malam membuat kami tubuh kami cepat dingin dan mengantuk kami beristirahat sebentar saja untuk mempertahankan suhu tubuh kami. Setelah Setengah jam berjalan dari pos 1 kami sampai di pos 2. Kami beristirahat sejenak dipos 2 sambil minum untuk membasahi tenggorokan kami yang kering. Dari pos 2 menuju pos 3 jalur mulai agak menanjak setelah setengah jam berjalan kami sampai di pos 3. Istirahat lagi ketemu rombongan dari Jakarta tadi lagi. Sekitar 15 menit istirahat perjalanan dimulai menuju pos 4 jalur mulai menanjak, memutari bukit, menanjak lagi, setelah sampai di puncak perjalanan pos 4 pun terasa dekat sayang pendakian malam membuat kami tidak dapat menikmati pemandangan. Hanya terlihat cahaya-cahaya lampu dari perkemahan di ranukumbolo. Dari pos 4 menuju ranu kumbolo mulai terasa ringan jalur menurun tidak terlalu curam.
Sekitar pukul 23.30 kami sampai di ranu kumbolo kami beruntung dapat tempat didekat danau kebetulan ada jambore jejak petualang jadi tenda-tenda sudah penuh sesak berjejer memenuhi kemping ground di ranu kumbolo. Kami langsung mendirikan tenda untuk beristirahat dan masak air panas untuk menyeduh teh sebagai penghangat badan malam itu.
Pukul 5.00 suara riuh ramai diluar tenda bagai pasar di pagi hari dan dinginnya suhu didanau membuat saya terbangun. Lalu saya membuka tenda berharap matahari terbenam menampakan keindahanya, sayang kabut tebal menutupi seluruh danau ranu kumbolo.
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://s.kaskus.id/images/2012/09/13/1188541_20120913104056.jpg)
Selain danau yang indah dengan pemandangan yang indah di ranu kumbolo sudah terdapat pondok pendaki, dan juga WC umum. Sayang masih banyak yang tidak menjaga kebersihan setelah memakai WC, padahal kebersihan sebagian dari iman.
Air di danau ranu kumbolo juga bersih bisa diminum langsung, tetapi banyak yang masih mencuci peratan memasak dengan menggunakan sabun. Katanyaa pecinta alam tapi kok malah mencemari lingkungan.
Teman-teman masih tertidur lelap didalam tenda, saya pun menyeduh teh dicampur dengan rempah-rempah untuk menghangatkan badan.
Kebetulan saya membawa alat pancing jadi saya mencoba memancing dengan menggunakan umpan roti. Beberapa kali melempar tidak ada ikan yang memakan umpan saya, tetangga saya di samping tenda pun tidak ada yang mendapat ikan hanya satu ikan yang mereka dapat tadi malam. Ikannya sulit sekali buat dipancing entah kenapa saya juga tidak tahu mungkin saya yang salah pakai umpan.
Sekitar pukul 7 teman-teman saya pada bangun, kami menyiapkan sarapan. Setelah selesai sarapan mereka pergi foto-foto bersama host-host jejak petualang dan mancing mania entah mengapa saya tidak terlalu bersemangat untuk itu, saya lebih memilih untuk memancing saja sambil menikmati danau ranu kumbolo ditemani rokok linting dan teh rempah favorite saya.
Pukul 10 kami packing dan melanjutkan perjalanan menuju kalimati sebenarnya kami ingin berkemah di arcopodo dengan jarak yang lebih dekat ke puncak sekitar 4-5 jam berjalan karena memikirkan kondisi fisik kami yang mulai kelelahan kami memutuskan untuk berkemah di kalimati saja. Jarak ranukumbolo dengan kalimati tidak terlalu jauh sekitar 1-2 jam perjalanan dengan medan yang agak landai tidak terlalu curam melewati padang rumput dan hutan cemara.
Tantangan pertama menuju kalimati dari ranukumbolo adalah sebuah tanjakan yang cukup curam orang-orang sering menyebutnya Tanjakan Cinta.
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://s.kaskus.id/images/2012/09/13/1188541_20120913104132.jpg)
Kata mereka kalau berhasil melewati tanjakan cinta hingga sampai puncaknya tanpa istirahat cinta yang kita impikan akan menjadi kenyataan. Percaya tidak percaya sih tapi tidak ada salahnya untuk dicoba, dan saya rasa berhasil mendakinya tanpa istirahat yah walaupun jalannya pelan-pelan.
Setelah melalui tanjakan cinta lalu kita melewati padang rumput oro-oro ombo yang sering disebut bukit teletubies oleh para pendaki karena begitu hijau kebetulan kami datang saat musim kemarau jadi rumput-rumputnya terlihat cokelat tidak hijau.
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://s.kaskus.id/images/2012/09/13/1188541_20120913104202.jpg)
Saat melewati oro-oro ombo salah seorang teman saya menciptakan sebuah lagu dengan judul oro-oro ombo dia menyanyikan dengan nada dari sebuah lagu dangdut dan dia menyanyikannya sepanjang perjalanan, sangat menghibur kami dalam perjalanan yang melelahkan ini.
Pukul 13 kami sampai di kemping ground kalimati. 2 orang teman kami pergi menggambil air di mata air sumber mani sekitar 30 menit perjalanan dari kalimati. Saya dan teman yang satunya lagi mendirikan tenda dan menyiapkan makan siang kami.
Angin di kalimati cukup kencang dan suhu cukup dingin membuat kami kedinginan, untung sinar matahari membuat kami tetap hangat dengan berjemur dibawahnya.....
bersambung ke post 1
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://dl.kaskus.id/img405.imageshack.us/img405/8903/travelistabanner.png)
Bukan hanya itu saja yang menginspirasi untuk mendaki gunung semeru. Sejak mendengar cerita dari beberapa teman saat mendaki gunung Tambora mereka mengatakan gunung ini punya jalur pendakian dengan pemandangan yang indah, padang rumputnya, hutan-hutannya yang masih alami, danau ranukumbolo yang tak terlupakan, dan puncak mahameru yang menakjubkan. Gunung ini selalu muncul dalam benak saya ketika sedang browsing di internet dan mendengar cerita dari beberapa teman saya yang sudah kesana, kapan ya saya bisa ke semeru?. Dan mimpi itu terwujud mimpi dari beberapa tahun yang lalu, sempat diajakin tahun kemarin tapi waktunya belum tepat. Tahun ini saya berencana mendaki gunung Rinjani lagi, tetapi ketika saya melihat grup Komunitas Pendaki Gunung di facebook. Dimana salah salah seorang teman saya dari MDC Undip Semarang memposting ada yang minat mau gabung pendakian ke semeru 13 juli 2012? begitulah kira-kira seingat saya. Saya pun langsung menelpon untuk ikut dalam pendakian tersebut dan janjian ketemu di Malang.
Dari Lombok saya berangkat sendiri menggunakan bis paling pagi menuju kota malang sekitar jam 10 ujung-ujungnya berangkat siang juga, ngaret jadwalnya tapi sampai di malang pagi hari tepat waktu. bertemu dengan teman saya dan bergabung dengan tim pendakiannya dari MDC Undip Semarang di terminal Arjosari Malang yang juga sampai pagi itu. Sebenarnya tim MDC Undip banyak yang tidak bisa ikut karena beberapa dari mereka tidak dapat tiket kereta menuju malang, maklum kereta adalah salah satu muda tranportasi yang murah di jawa apalagi bagi kalangan mahasiswa.
Setelah berkenalan kami langsung menuju ke pasar tumpang dengan menggunakan angkot sekitar 15-20 menit dengan membayar 7 ribu per orang. Di pasar tumpang inilah terdapat kendaraan yang dapat disewa untuk mengantarkan kita menuju ke desa ranupane yang merupakan desa terhakhir dan pintu masuk pendakian gunung semeru. Kendaraan yang tersedia adalah jip atau truk sayur dengan biaya sekitar 35 ribu per orang dengan kapasitas max 15 orang per jip. Suasananya ramai banget banyak banget yang pendaki mau mendaki. Sebelum berangkat menuju ke desa ranupane kami mengurus perijinan dulu di Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Semua persyaratan kami sudah lengkap mulai dari foto copy KTP, surat keterangan sehat jadi kami hanya perlu membayar Karcis Masuk TNBTS 2 ribu/orang, Asuransi 2 ribu/orang, Surat Ijin Pendakian per kelompok 6 ribu, dan Ijin kamera 5 ribu. Setelah selesai kami mampir dulu di rumah teman salah satu dari tim MDC Undip didekat Kantor Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Setelah selesai dijamu makan siang, kami melengkapi perbekalan dan beristirahat sejenak lalu kembali lagi ke pasar tumpang untuk mencari kendaraan menuju desa ranupane takutnya terlalu lama kami istirahat tidak akan dapat kendaraan untuk menuju desa ranu pane. Beruntung kami dapat jip terakhir kami naik bersama rombongan teman-teman dari Jakarta salah satunya adalah kru Divemag Indonesia yang jarang banget nyelam tapi hobinya naik gunung.
Sepanjang perjalanan dari pasar tumpang menuju ranu pane sangat indah. Melewati desa-desa, kebun tebu, kebun apel, hutan, dan ladang sayur-sayuran dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Dan yang paling indah adalah saat sudah sampai di puncak perjalanan hamparan lautan pasir dari gunung bromo terlihat sungguh indah terselimuti awan mendung. Dan perjalanan turun pun tidak kalah indahnya sebelum memasuki desa ranu pane pemandangan gunung semeru yang terlihat sedang batuk mengeluarkan awan panasnya yang terbang terbawa angin menuju ke arah barat berpadu dengan pemandangan ladang-ladang sayur di desa ranu pane begitu menakjubkan. Hari pun mulai gelap kami sampai di pos pendakian gunung semeru setelah melapor kami mengisi perut dulu di warung dekat sana.
Sekitar pukul 19.00 memulai pendakian tetapi sebelumnya kami berdoa dulu agar diberi keselamatan dan kelancaran selama proses pendakian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah berjalan sekitar 1 jam dengan kecepatan pelan dan stabil dengan jalur yang masih landai dan sudah bagus terpavingblock dibebrapa titik masih terdapat beberapa pohon tumbang akhirnya kami sampai di pos 1 kembali bertemu dengan rombongan yang naik jip bareng kami tadi dan beberapa kelombok yang sedang beristirahat juga. Karena pendakian malam membuat kami tubuh kami cepat dingin dan mengantuk kami beristirahat sebentar saja untuk mempertahankan suhu tubuh kami. Setelah Setengah jam berjalan dari pos 1 kami sampai di pos 2. Kami beristirahat sejenak dipos 2 sambil minum untuk membasahi tenggorokan kami yang kering. Dari pos 2 menuju pos 3 jalur mulai agak menanjak setelah setengah jam berjalan kami sampai di pos 3. Istirahat lagi ketemu rombongan dari Jakarta tadi lagi. Sekitar 15 menit istirahat perjalanan dimulai menuju pos 4 jalur mulai menanjak, memutari bukit, menanjak lagi, setelah sampai di puncak perjalanan pos 4 pun terasa dekat sayang pendakian malam membuat kami tidak dapat menikmati pemandangan. Hanya terlihat cahaya-cahaya lampu dari perkemahan di ranukumbolo. Dari pos 4 menuju ranu kumbolo mulai terasa ringan jalur menurun tidak terlalu curam.
Sekitar pukul 23.30 kami sampai di ranu kumbolo kami beruntung dapat tempat didekat danau kebetulan ada jambore jejak petualang jadi tenda-tenda sudah penuh sesak berjejer memenuhi kemping ground di ranu kumbolo. Kami langsung mendirikan tenda untuk beristirahat dan masak air panas untuk menyeduh teh sebagai penghangat badan malam itu.
Pukul 5.00 suara riuh ramai diluar tenda bagai pasar di pagi hari dan dinginnya suhu didanau membuat saya terbangun. Lalu saya membuka tenda berharap matahari terbenam menampakan keindahanya, sayang kabut tebal menutupi seluruh danau ranu kumbolo.
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://s.kaskus.id/images/2012/09/13/1188541_20120913104056.jpg)
Selain danau yang indah dengan pemandangan yang indah di ranu kumbolo sudah terdapat pondok pendaki, dan juga WC umum. Sayang masih banyak yang tidak menjaga kebersihan setelah memakai WC, padahal kebersihan sebagian dari iman.
Air di danau ranu kumbolo juga bersih bisa diminum langsung, tetapi banyak yang masih mencuci peratan memasak dengan menggunakan sabun. Katanyaa pecinta alam tapi kok malah mencemari lingkungan.
Teman-teman masih tertidur lelap didalam tenda, saya pun menyeduh teh dicampur dengan rempah-rempah untuk menghangatkan badan.
Kebetulan saya membawa alat pancing jadi saya mencoba memancing dengan menggunakan umpan roti. Beberapa kali melempar tidak ada ikan yang memakan umpan saya, tetangga saya di samping tenda pun tidak ada yang mendapat ikan hanya satu ikan yang mereka dapat tadi malam. Ikannya sulit sekali buat dipancing entah kenapa saya juga tidak tahu mungkin saya yang salah pakai umpan.
Sekitar pukul 7 teman-teman saya pada bangun, kami menyiapkan sarapan. Setelah selesai sarapan mereka pergi foto-foto bersama host-host jejak petualang dan mancing mania entah mengapa saya tidak terlalu bersemangat untuk itu, saya lebih memilih untuk memancing saja sambil menikmati danau ranu kumbolo ditemani rokok linting dan teh rempah favorite saya.
Pukul 10 kami packing dan melanjutkan perjalanan menuju kalimati sebenarnya kami ingin berkemah di arcopodo dengan jarak yang lebih dekat ke puncak sekitar 4-5 jam berjalan karena memikirkan kondisi fisik kami yang mulai kelelahan kami memutuskan untuk berkemah di kalimati saja. Jarak ranukumbolo dengan kalimati tidak terlalu jauh sekitar 1-2 jam perjalanan dengan medan yang agak landai tidak terlalu curam melewati padang rumput dan hutan cemara.
Tantangan pertama menuju kalimati dari ranukumbolo adalah sebuah tanjakan yang cukup curam orang-orang sering menyebutnya Tanjakan Cinta.
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://s.kaskus.id/images/2012/09/13/1188541_20120913104132.jpg)
Kata mereka kalau berhasil melewati tanjakan cinta hingga sampai puncaknya tanpa istirahat cinta yang kita impikan akan menjadi kenyataan. Percaya tidak percaya sih tapi tidak ada salahnya untuk dicoba, dan saya rasa berhasil mendakinya tanpa istirahat yah walaupun jalannya pelan-pelan.
Setelah melalui tanjakan cinta lalu kita melewati padang rumput oro-oro ombo yang sering disebut bukit teletubies oleh para pendaki karena begitu hijau kebetulan kami datang saat musim kemarau jadi rumput-rumputnya terlihat cokelat tidak hijau.
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://s.kaskus.id/images/2012/09/13/1188541_20120913104202.jpg)
Saat melewati oro-oro ombo salah seorang teman saya menciptakan sebuah lagu dengan judul oro-oro ombo dia menyanyikan dengan nada dari sebuah lagu dangdut dan dia menyanyikannya sepanjang perjalanan, sangat menghibur kami dalam perjalanan yang melelahkan ini.
Pukul 13 kami sampai di kemping ground kalimati. 2 orang teman kami pergi menggambil air di mata air sumber mani sekitar 30 menit perjalanan dari kalimati. Saya dan teman yang satunya lagi mendirikan tenda dan menyiapkan makan siang kami.
Angin di kalimati cukup kencang dan suhu cukup dingin membuat kami kedinginan, untung sinar matahari membuat kami tetap hangat dengan berjemur dibawahnya.....
bersambung ke post 1
![[Travelista] semeru, mimpi yang tertunda.](https://dl.kaskus.id/img405.imageshack.us/img405/8903/travelistabanner.png)
0
7.2K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan