- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kuota BBM Bersubsidi di Jakarta Habis 15 September


TS
ellor
Kuota BBM Bersubsidi di Jakarta Habis 15 September
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pelat merah, PT Pertamina (Persero), menyatakan konsumsi BBM bersubsidi terus mengalir deras dan kuotanya diperkirakan habis sebelum November 2012. Data Pertamina memproyeksikan kuota Premium untuk DKI Jakarta akan habis pada 15 September 2012.
"Berdasarkan data yang belum diaudit per 30 Agustus, penyaluran Premium di DKI sudah 1,41 juta kiloliter. Sudah over kuota 37,4 persen di atas alokasi Agustus 1,03 juta kiloliter," kata VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Senin, 3 September 2012.
Penyaluran Premium terbesar terjadi di Jawa Barat dengan volume 3,04 juta kiloliter hingga 30 Agustus. Jumlah ini 24,3 persen di atas kuota yang disediakan untuk Jawa Barat hingga Agustus sebesar 2,44 juta kiloliter.
Sementara kuota solar bersubsidi yang diperkirakan paling cepat habis adalah di Kalimantan Selatan, yang sudah kelebihan kuota 21,9 persen. Menurut data Pertamina yang belum diaudit, penyaluran solar di Kalimantan Selatan sudah mencapai 204.569 kiloliter dan diperkirakan habis 23 Oktober 2012.
Penyaluran solar bersubsidi terbesar terjadi di Jawa Timur dengan volume 1,42 juta kiloliter. Jumlah ini 8,3 persen di atas kuota sebesar 1,31 juta kiloliter, dan kuota diperkirakan akan habis 27 November 2012. Ali berharap masyarakat ikut mengawasi penyaluran BBM bersubsidi agar penyalurannya bisa tepat sasaran.
Kalau ada indikasi penyelewengan terhadap penyaluran tersebut, kami harapkan dapat melaporkannya kepada aparat yang berwajib atau dapat menginformasikan kepada kami, kata Ali.
Hingga 30 Agustus 2012, total penyaluran BBM bersubsidi sudah mencapai 29,32 kiloliter. Jumlah ini terdiri dari 18,44 juta kiloliter Premium, 10,06 juta kiloliter solar, dan sekitar 700 ribu kiloliter minyak tanah.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan konsumsi BBM bersubsidi hingga akhir tahun bisa mencapai 47 juta kiloliter, sementara alokasi kuota BBM bersubsidi dalam APBNP 2012 hanya 40 juta kiloliter. Pemerintah berharap, dengan penerapan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen, pengguna jenis BBM tertentu bisa mengerem konsumsi BBM hingga 3 juta kiloliter.
Pemerintah berencana mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 2 juta kiloliter hingga 4 juta kiloliter kepada DPR pada masa persidangan ini. Tambahan kuota BBM bersubsidi diharapkan bisa diputuskan sebelum November 2012
"Berdasarkan data yang belum diaudit per 30 Agustus, penyaluran Premium di DKI sudah 1,41 juta kiloliter. Sudah over kuota 37,4 persen di atas alokasi Agustus 1,03 juta kiloliter," kata VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Senin, 3 September 2012.
Penyaluran Premium terbesar terjadi di Jawa Barat dengan volume 3,04 juta kiloliter hingga 30 Agustus. Jumlah ini 24,3 persen di atas kuota yang disediakan untuk Jawa Barat hingga Agustus sebesar 2,44 juta kiloliter.
Sementara kuota solar bersubsidi yang diperkirakan paling cepat habis adalah di Kalimantan Selatan, yang sudah kelebihan kuota 21,9 persen. Menurut data Pertamina yang belum diaudit, penyaluran solar di Kalimantan Selatan sudah mencapai 204.569 kiloliter dan diperkirakan habis 23 Oktober 2012.
Penyaluran solar bersubsidi terbesar terjadi di Jawa Timur dengan volume 1,42 juta kiloliter. Jumlah ini 8,3 persen di atas kuota sebesar 1,31 juta kiloliter, dan kuota diperkirakan akan habis 27 November 2012. Ali berharap masyarakat ikut mengawasi penyaluran BBM bersubsidi agar penyalurannya bisa tepat sasaran.
Kalau ada indikasi penyelewengan terhadap penyaluran tersebut, kami harapkan dapat melaporkannya kepada aparat yang berwajib atau dapat menginformasikan kepada kami, kata Ali.
Hingga 30 Agustus 2012, total penyaluran BBM bersubsidi sudah mencapai 29,32 kiloliter. Jumlah ini terdiri dari 18,44 juta kiloliter Premium, 10,06 juta kiloliter solar, dan sekitar 700 ribu kiloliter minyak tanah.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan konsumsi BBM bersubsidi hingga akhir tahun bisa mencapai 47 juta kiloliter, sementara alokasi kuota BBM bersubsidi dalam APBNP 2012 hanya 40 juta kiloliter. Pemerintah berharap, dengan penerapan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen, pengguna jenis BBM tertentu bisa mengerem konsumsi BBM hingga 3 juta kiloliter.
Pemerintah berencana mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 2 juta kiloliter hingga 4 juta kiloliter kepada DPR pada masa persidangan ini. Tambahan kuota BBM bersubsidi diharapkan bisa diputuskan sebelum November 2012
Mudamudaan ada penambahan kuota dari pemerintah..
kalo kaga vespa gw cuma bisa jadi pajangan

0
2.1K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan