TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BATAM - Polisi Malaysia kembali menembak mati warga negara Indonesia. Kali ini empat warga Batam, Kepulauan Riau, dan seorang asal Madura, Jawa Timur, menjadi korban.
Catatan Kompas, penembakan lima orang itu merupakan yang ketiga dalam tujuh bulan terakhir.
Keluarga seorang korban, Sofyan Hamid (24), mengatakan, korban bernama Jony alias M Sin (35), Osnan (37), Hamid, Diden, dan Mahno. Kecuali Mahno, semua korban tinggal di kawasan Bengkong Pertiwi, Batam. Adapun Mahno berasal dari Madura yang sudah lama menetap di Ipoh, Negara Bagian Perak, Malaysia.
"Kami dapat kabar dari istri Mahno Jumat (7/9/2012) sore. Tetapi, waktu itu belum pasti apa benar ditembak," ujar adik Jony itu, Rabu (12/9/2012) di Batam.
Minggu (9/9/2012) sore, mereka mendapat kepastian Mahno bersama Jony, Osnan, dan Hamid tewas karena ditembak polisi. Sementara kabar penembakan Diden diterima Senin (10/9/2012) malam.
Hingga Rabu malam, jenazah mereka masih berada di Hospital Raja Permaisuri Bainoon, Ipoh.
Berdasarkan catatan Kompas, penembakan lima WNI itu merupakan yang ketiga dalam tujuh bulan terakhir. Maret 2012, Abdul Kadir Jaelani (25), Herman (34), dan Mad Noor (28) dari Nusa Tenggara Barat ditembak polisi Malaysia di Port Dickson, Negeri Sembilan.
Juni 2012, tiga orang asal Jawa Timur ditembak mati di Kuala Lumpur. Terakhir, polisi Malaysia menembak mati Jony dan empat orang lain pada September 2012.
Polisi Malaysia mengklaim para korban ditembak karena dipergoki akan merampok. Kecuali terhadap tiga korban tewas pada Juni 2012, tuduhan itu tidak dibuktikan. Untuk tiga korban pada Juni 2012, polisi Malaysia mengajukan alasan mereka menembaki polisi sebelum tewas.
sumber
NB: berita gini pasti sepi deh..