Kaskus

News

q4billAvatar border
TS
q4bill
Saudi Tak Tambah Kuota. Masalah Terbesar Haji, Banyak Jemaah Titipan, Terutama DPR
Saudi Tak Tambah Kuota. Masalah Terbesar Haji, Banyak Jemaah Titipan, Terutama DPR

Arab Saudi tidak Tambah Kuota Haji Indonesia
Minggu, 09 September 2012 05:32 WIB

SEMARANG--MICOM: Tidak ada tambahan kuota jemaah calon haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia pada musim haji 2012. "Tahun lalu ada penambahan kuota sebesar 10 ribu orang, namun tahun ini tidak ada tambahan kuota," kata Menteri Agama Suryadharma Ali usai memberikan kuliah umum di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/9).

Upaya untuk menambah kuota haji memang sulit, kata dia, karena jemaah calon haji yang berasal dari berbagai negara juga terus bertambah. "Sementara daya tampung Padang Arafah masih segitu-gitu saja. Tempat di Mina juga masih segitu saja sehingga sulit untuk menambah kuota haji," katanya.

Keterbatasan kuota jemaah calon haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi membuat masa antrean calon haji dari Indonesia yang menunggu saat ini mencapai 15 tahun. "Upaya mempercepat masa antrean jamaah calon haji coba kami lakukan. Namun, semua bergantung Pemerintah Arab Saudi, bergantung kuota," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu. Berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada jemaah calon haji dari tahun ke tahun, termasuk pelayanan haji pada tahun ini. "Salah satunya yang paling mencolok adalah dibebaskannya biaya general service fee sebesar US$277 pada haji tahun ini," katanya
http://www.mediaindonesia.com/read/2...Haji_Indonesia


Masalah Terbesar Haji: Banyak Jemaah Titipan
Senin, 23 Juli 2012 | 11:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Problem terbesar pengelolaan haji di Kementerian Agama selama ini adalah masalah jemaah titipan. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, banyak sisa kuota jemaah haji yang selama ini diperjualbelikan karena kongkalikong dengan petugas.

Persoalan kedua, kata Anggito, adanya ketidakpercayaan dari calon jemaah haji. Penyebabnya, karena pengelolaan haji serta umroh tidak transparan. "Orang sudah daftar dan punya jatah satu kursi, tapi enggak jelas kapan berangkatnya," kata Anggito ke wartawan Tempo Andari Karina Anom, Purwani D. Prabandari, dan Subkhan J. Hakim. "Kasihan mereka karena prosesnya serba tidak transparan."

Masalah haji dan umroh tidak hanya dua hal itu saja. Urusan operasional jemaah yang harus menunggu di Jeddah karena menunggu pesawat keberangkatan dan kepulangan juga menjadi problem. Kemudian ada juga keluhan soal konsumsi untuk jemaah yang sembarangan atau jarak pemondokan jauh dari Masjidil Haram.

Semua masalah yang membelit Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, menurut Anggito, disebabkan tender. Kementerian Agama kekurangan tenaga untuk mengurus tender haji dan umroh. Karena itu, Anggito meminta Kementerian Keuangan membantunya mengurus proses tender dan perhitungan keuangan. "Semua urusan itu harus ada ahlinya," kata Anggito. "Pada saat ini beberapa tender di Kementerian Keagamaan sedang berjalan dan saya pastikan prosesnya berjalan baik."

Anggito menjabat posisi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama sejak 26 Juni 2012. Sebelumnya, dia sempat tak percaya waktu Menteri Agama Suryadharma Ali menawari jabatan itu. Namun karena Presiden dan Wakil Presiden sudah menyetujuinya, Anggito pun mengiyakannya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...Jemaah-Titipan


Potensi Haji Non Kuota Masih Ada!
Arab Saudi Sesak, Tambahan Kuota Terancam Batal
Senin, 16 Juli 2012 , 08:15:00

LAMPUNG - Kementerian Agama (Kemenag) menghadapi dua persoalan menjelang detik-detik menjelang pemberangkatan jamaah haji 1433 H/2012 M. Persoalan pertama terkait potensi keberadaan jamaah haji non kuota yang belum bisa diatasi. Persoalan berikutnya adalah potensi gagalnya permintaan tambahan kuota haji. Keberadaan haji non kuota ini setiap tahun menjadi semacam hama bagi Kemenag. Sebab keberadaan jamaah haji non kuota sering membuat rusuh di Arab Saudi. Terlebih ketika seluruh jamaah haji terkosentrasi

Usai berkunjung di Ponpes Minhadlul "Ulum Trimulyo, Lampung kemarin (15/7) Menag Suryadharma Ali menuturkan, keberadaan haji non kuota tahun ini masih menjadi tantangan Kemenag seperti tahun-tahun sebelumyan. "Kita sedang berupaya mencari cara untuk menghapusnya. Mudah-mudahan musim haji tahun ini tidak ada jamaah haji non kuota," ujar dia.
http://www.jpnn.com/read/2012/07/16/...ota-Masih-Ada-


Calon Haji Non-kuota akan 'Dicegah' di Imigrasi
Kamis, 28/06/2012 18:57 WIB

Jakarta Bila tahun ini Anda hendak pergi berhaji melalui jalur nonkuota, sebaiknya pikirkan ulang rencana itu. Di meja imigrasi bandara akan ada saringan khusus buat pastikan tidak ada calon jemaah haji non kuota yang lolos. Aturan mengenai saringan khusus imigrasi ini tercantum dalam RPP Haji 2012. Payung hukum teknis penyelenggaraan ibadah haji ini segara disahkan Presiden SBY. "Haji non-kuota itu jangan sampai lolos. Nanti itu akan disaringnya di imigrasi," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/6/2012).

Pada prinsipnya praktek haji non kuota adalah ilegal sebab para peserta tidak termasuk dalam kuota resmi yang disepakati. Calon jamaah pesertanya juga sangat dirugikan sebab tidak ada jaminan dari penyelenggaranya untuk bisa berangkat. "Jadi haji-haji semacam ini rawan penipuan. Bila terjadi penipuan begitu, yang dianggap lalai menag. Padahal mereka bukan haji yang dikelola kementerian agama," ujar Suryadharma. Warga masyarakat agar selalu mewaspadai ajakan haji melalui jalur demikian. Biasanya iming-iming yang pihak penyelenggara sodorkan adalah aneka kemudahan prosedur dari yang seharusnya. "Kadang masyarakat dibohongi silakan daftar, mengaku kenal menag, kenal pejabat Saudi dan sebagainya. Gitu akhirnya bisa membuat orang terkecoh," papar Menag.

Mengenai kuota haji musim tahun ini, yang Indonesia mendapatkan 211 ribu. Kuota itu terbagi 194 ribu untuk haji reguler dan 17 ribu untuk haji khusus yang diadakan oleh perusahaan-perusahaan. "Kalau ada tambahan, biasanya 10 ribu. Itu prioritasnya buat jamaah haji lanjut usia, sebab biasanya mereka sudah menunggu belasan tahun," jelasnya.
http://news.detik.com/read/2012/06/2...ah-di-imigrasi

Kejadiannya tahun 201o lalu:
Ada 170 Haji Non-kuota Dompleng Rombongan DPR
4 November 2010

MAKKAH – Ada 170 orang yang mendapatkan visa haji nonkuota bersama anggota DPR yang bertugas mengawasi penyelenggaraan haji tahun ini. ‘’DPR berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan tugas pengawasan, tentunya dengan biaya mereka sendiri. Bukan biaya dari Kementerian Agama,’’ ujar Menteri Agama Surya Dharma Ali, di Makkah, Rabu (3/11) sore.

Amirul Haj itu mengatakan adalah hak anggota DPR membawa istri atau kerabatnya ikut berangkat haji. ‘’Saya kira wajar saja mereka datang, asal sesuai dengan ketentuan,’’ ujar Surya.

Anggota DPR dan kerabatnya itu berhaji tidak menggunakan kuota haji. Itu artinya mereka berangkat sebagai haji nonkuota, yang selama ini ditentang oleh Kementerian Agama. Kementerian Agama terus berupaya memperkecil jumlah haji nonkuota.
http://www.jurnalhaji.com/berita/ada...ongan-dpr.html

----------------

Dimana pun ada orang DPR merambah sebuah kegiatan instansi lainnya, seperti haji non-kouta itu, selalu terjadi keributan pada akhirnya!
0
2.9K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan