Di Indonesia, Danau Toba adalah taman bumi atau geopark yang paling terkenal. Namun, Jambi juga punya geopark dengan fosil purba. Sebagian orang percaya, itulah 'jejak Atlantis' yang tenggelam.
Geopark itu terletak di Kabupaten Merangin. Di sana terdapat formasi batu-batu megalith, serta berbagai fosil hewan laut yang ditemukan di tepi Sungai Batanghari.
"Ada ilmuwan yang bilang, Jambi jadi salah satu bukti Atlantis di Indonesia. Saya tidak tahu benar atau tidaknya, tapi di Kabupaten Merangin ini banyak bukti peninggalan berupa fosil tumbuhan," tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didy Wurjanto, dalam konferensi pers di Lantai 17 Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin .
Lanjut Didy, geopark di Kabupaten Merangin ini punya fosil tumbuhan 350 juta tahun yang lalu. Beberapa di antaranya adalah Taeniopteris sp. dan Lepidodendron sp. yang jadi makanan hewan purba seperti dinosaurus.
"Waktu itu Jambi masih berupa gunung berapi purba, meletus sampai 7 kali. Abu letusannya itu yang mengawetkan fosil," tambahnya.
Uniknya, tumbuhan purba seperti ini tidak ditemukan di provinsi-provinsi terdekat Jambi, seperti Lampung atau Riau. Fosil seperti dua tumbuhan tersebut malah ditemukan di Indochina.
"Makanya ahli geologi menyimpulkan, Jambi adalah potongan Indochina. Hal ini juga terbukti lewat adanya fosil kerang laut di batu-batu di pinggiran Sungai Batanghari," tutur Didy.
Fosil kerang laut tersebut juga menjadi indikasi bahwa Jambi, ratusan juta tahun yang lalu, pernah berada di bawah permukaan laut. Hingga sekarang, masih sedikit wisatawan yang tahu tentang adanya geopark ini. Padahal peninggalan-peninggalan purba seperti fosil dan batu-batu megalith tak boleh dianggap sepele.
Geopark di Kabupaten Merangin menjadi salah satu objek wisata unggulan di Jambi. Provinsi ini punya 57 wisata sejarah dari total 223 objek wisata. Yang paling terkenal tentu adalah kompleks Candi Muaro Jambi.
"Dua objek wisata sejarah ini (geopark Kab Merangin dan Muaro Jambi) sama-sama berlokasi di sekitar Sungai Batanghari,"
Flora Jambi Masa Perem Atas sampai Jura Awal (250-290 Juta Tahun)
Spoiler for "artikelnya":
Sebagian dari kita bertanya kok bisa fosil fauna laut berada di temukan di Jantung Pulau Sumatera, tepatnya di DAS Batang (Sungai) Merangin dan Batang (Sungai) Mengkarang zona Desa Biuku Tanjung Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Pertanyaan ini telah lama bergaung.
Beberapa peneliti sejak tahun 1935 (Jongmans dan Gothan) kemudian Li dan Yao (1982), Li (19995), Righby (1998), Fauzie (2005) telah menghasilkan informasi paleontologi dan geologi bahwa formasi Mengkarang di dominasi oleh aktifitas gunung berapi berupa endapan lava, lahar, aliran debu, jatuhan debu, endapan darat (sungai, dataran, banjir) dengan sisipan endapan laut yang di tandai oleh adanya fusulina krinoid, emonit dan brakiopoda di dalam batu gamping dan serpih gampingan yang fosilnya berusia 250 290 juta tahun dari sekarang.
Fosil fosil ini disebut Himpunan Flora Jambi menunjukkan adanya paling tidak dua paleofloral domain yaitu himpunan lokal dan yang lain di identifikasi sebagai bagian flora Cathaysian Selatan dan Utara serta Indochina. Kenapa bisa terjadi?
Hasil penelitian paleomagnet menunjukkan Pulau Sumatera pada zaman Perem Atas Jura awal (250 290 juta tahun lalu) berada pada 400 disebelah utara yang kemudian dari rekonstruksi tektonik lempeng Sumatera pecah akibat benturan Benua India dengan Eurasia sehingga terseret dan berpindah dari Cathaysia melalui sistem patahan patahan besar di Asia Timur dan Asia Tenggara. Lempengan inilah yang saling mengunci pulau Sumatera. Kalau begitu karena asalnya dari penyatuan lempeng lempeng bisa jadi akan tergeser lepas lagi? Secara teori bisa terjadi tapi sekitar 150 juta tahun lagi. Alhamdulillah. Tapi ya tapi lagi pautan lempeng lempeng yang kemudian mendapat nama sesar Semangka membentuk garis sebagai kawasan yang bisa menimbulkan bencana gempa, longsor atau amblas. Itu sudah kita rasakan dari bergerakan lempeng Indo Australia yang terus aktif menghujam ke bawah lempeng Eurasia serta tumbukan lempeng Pasifik. Akibatnya lempeng Eurasia terus bergeser dan menimbulkan patahan. Kedepan mudah mudahan para ilmuwan dapan menemukan patahan patahan mana yang berisiko besar mengalami pergeseran, tumburan dan menimbulkan gempa bumi di lintasan Asiatics ini. Amin.
Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan akan menambahkan hidayah-Nya apabila kita senantiasa mensyukuri limpahan karunia dan berbagai kenikmatan ciptaan-Nya. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya bahwa air tujuh samudera dan lima benua takkan cukup menjadi tinta untuk menuliskan semua limpahan kenikmatan yang dilimpahkan kepada manusia. Jambi sangat mensyukuri akan potensi tinggalan alam (Nature Heritage) dan tinggalan budaya (Culture Heritage) itu.
Bayangkan tinggalan alam berupa fosil masa 250 an juta tahu lalu masih utuh dan tidak ada duanya di dunia secara geologi terutama paleontologi. Dengan kendaraan roda empat dari Kota Jambi di tempuh kurang lebih 4 -5 jam sudah sampai ke kota Bangko dan tidak sampai setengah jam ke arah Ruas Bangko Sei. Manau Sei Penuh, kita sudah dapat meilhat terjalnya tebing Batang Merangin berikut desir dan gemuruhnya air deras di Riam riam kecil kawasan yang diberi nama Teluk Wang Sakti. Kawasan ini merupakan bagian dari Segmen Batang Merangin Desa Air Batu Teluk Wang Sakti. Segmen ini memiliki karakter aliran sungai arus deras dengan beberapa riam dan jeram. Event unggulan di sungai ini adalah arung jeram tingkat Nasional.
Nah dikawasan sungai Air Batu Teluk Wang Sakti ini lah dapat ditemui beberapa jenis batuan berpasir ter-metaforkan (kuarsit), granit, konfigurasi aliran, lavakuno, breksi, konglomerat dan batu lempung hitam. Kesemuanya terpampang jelas di tebing dan bantaran sungai batang Merangin dan Batang Mengkarang. READ MORE ...