VIVAnews - Hasil industri pengolahan produk-produk perikanan di tengah krisis global yang terjadi saat ini merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Indonesia memiliki sumber daya alam yang mendukung bisnis ini.

Deputi Bidang Teknologi dan Pengembangan Bisnis Kelautan dan Perikanan, Kadin Indonesia, Harry Lukmito, mengungkapkan, peluang itu terlihat dari meningkatnya permintaan di kawasan Eropa terhadap produk pengolahan hasil laut Indonesia.

Saat ini, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat negara-negara yang sedang terkena krisis. Mereka mulai melirik makanan yang lebih kompetitif dari segi harga, tetapi masih memiliki nilai tambah yang baik.

"Misalnya, di Eropa biasanya makan pizza. Sekarang mungkin mau makan somai," ujar Harry di kantornya, Jakarta, Rabu 12 September 2012.

Untuk itu, hilirisasi sektor kelautan dan perikanan harus terus diakselerasi, sehingga peningkatan permintaan tersebut dapat terpenuhi, dan Indonesia tidak lagi menjual barang mentah, tapi produk pengolahan.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto, mengungkapkan, ada dua hal yang menjadi permasalahan inti belum berkembangnya sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Pertama, kurang fokus pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di sektor tersebut. Padahal, sumber daya alam (SDA) di sektor tersebut melimpah. Dibanding negara-negara lain, khususnya di Asia bahkan dunia, SDA di sektor tersebut tidak ada yang menandingi.

Hal itu berkaitan dengan permasalahan kedua, yaitu masih rendahnya kearifan masyarakat, dalam mensyukuri anugerah, sehingga akhirnya pemanfaatannya tidak maksimal. (art)