Banyak kita dengar dan baca seorang entrepreneur yang dulu tidak pernah terlintas untuk memilih jalan hidup seperti sekarang. Namun, apa jadinya jika hal itu terlontar dari entrepreneur sukses sekelas Jack Dorsey yang tercatat sebagai salah satu pendiri bisnis situs jejaring sosial Twitter yang banyak kita gunakan sekarang?



Kini Dorsey lebih banyak menghabiskan waktunya untuk startup barunya, Square, yang menggarap bidang pembayaran online. Kedua perusahaannya itu sama-sama memiliki nilai valuasi yang mencapai miliaran dollar AS. Tentunya ini sebuah prestasi yang langka. Ia, yang tak pernah bercita-cita sebagai entrepreneur, telah dua kali mencetak prestasi bisnis.



Dorsey tak pernah menyangka dirinya akan menjadi entrepreneur, demikian ungkapnya dalam sebuah diskusi di Techcrunch Disrupt Senin lalu (10/9/2012). "Saya hanya ingin menjadi aktor Bruce Lee," katanya.



Dorsey membicarakan sejumlah topik ringan mengenai detil perkembangan di Square dan Twitter. Ia lebih banyak memberikan inspirasi bisnis di sana. Ia mengungkapkan rute terjalnya menapaki puncak dunia bisnis.



"Saya ingin menjadi pelaut untuk menjelajahi dan menyaksikan dunia ini," ujarnya tentang visi karirnya yang pertama. "Saya ingin menjadi seniman terutama yang beraliran surealis yang saya gemari karena mereka mampu melihat dunia dengan cara yang sangat berbeda."



Dorsey belajar pemrograman secara otodidak pada usia 15 tahun dan terinspirasi untuk membuat Twitter karena obsesinya terhadap peta dan data. Ia menjelaskan filosofinya mengenai entrepreneurship di depan audiens.



"Seorang pendiri bisnis bukan pekerjaan," ia menjelaskan. "Itu adalah peran dan sikap dan sesuatu yang bisa terjadi kembali berulang kali."



Salah satu prinsip yang diyakini Dorsey ialah bahwa "hidup berada di persimpangan". Prinsip lain ialah bahwa pengembang seharusnya membangun teknologi yang akhirnya akan lenyap seiring dengn makin meleburnya teknologi itu dalam kehidupan manusia. Sumber:eciputra.com