- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Apa Itu JIN (Jangan Takut Gan)


TS
.Stealth323.
Mengenal Apa Itu JIN (Jangan Takut Gan)


Jadi Mohon Maaf Apabila Terdapat Banyak Kesalahan
Quote:
Quote:
Spoiler for Mudah-mudahan gak:





Spoiler for Sebelumnya:
Mohon Di Rate Dulu Gan

Apa Itu JIN ? 

Quote:
Spoiler for Pengertian JIN:
Jin berasal dari kata Janna ( ?? ) yang artinya menutupi sebagai mana terdapat pada beberapa ayat Al Qur'an. Dalam surat At Tanzil dikatakan yang artinya telah menutupi.
Dari sinilah kata jin terbentuk, dikarenakan tertutup dan tersembunyinya mereka dari pandangan manusia. Oleh karena itu bayi yang dikandung didalam perut ibu dinamakan janin, karena tertutup dari pandangan manusia.5
As Syibli mengatakan, bahwa Ibnu Duraid berkata:"Bahwa jin berbeda dengan manusia. Bila dikatakan Jannahu al lailu, wal ajannahu, wa janna 'alaihi, wa ghathahu maknanya satu yaitu menutupi. Segala suatu yang tertutup dari pandangan anda dikatakan janna 'anka. Dan dari sini terbentuklah kata jin. Orang-orang jahiliyah jaman dalu meyebut para malaikat sebagai jin karena tertutupnya mereka dari pandangan mata.

JIN Pendamping Manusia (Qarin) 

Quote:
Spoiler for JIN Qarin:
Banyak kejadian yang dikisahkan oleh manusia tentang hantu atau roh orang yang sudah meninggal. Kita bisa melihat di acara-acara televisi dewasa ini yang mengemasnya dengan sajian yang menarik. Seseorang bercerita bahwa suatu ketika ditemui oleh si Fulan. Ternyata diketahui bahwa si Fulan tersebut baru saja meninggal dunia. Kisah-kisah sejenis ini sangatlah banyak ragam kejadiaannya.
Maka, kebanyakan manusia mengira bahwa roh orang yang sudah meninggal itu bergentayangan. Bahkan, peristiwa-peristiwa yang bersangkutan dengan kejadian orang yang baru meninggal tersebut sampai membuat segolongan aliran berkeyakinan bahwa orang yang sudah meninggal itu akan menitis kembali. Mereka menyebutkan bukti-bukti kejadian yang berkaitan dengan peristiwa kematian, dan juga hasil dari cerita-cerita seperti tersebut di atas.
Anggapan atau persepsi yang merupakan keyakian bagi kebanyakan orang-orang itu tidak lepas dari pengetahuan dan informasi yang diterimanya. Mereka berkeyakinan demikian karena apa yang mereka temui dan apa yang mereka dapatkan, semuanya, mengarah kepada kesimpulan tersebut. Bahkan, sebagian orang juga ada yang mempercayai dan melaksanakan perintah yang disampaikan oleh hantu (menurut mereka: roh gentayangan).
Sebutlah sebagai contoh seperti berikut. Seseorang didatangi orang yang diketahui telah meningal dunia sejak puluhan tahun, yaitu kakeknya sendiri, dan memberi sebuah pesan. Pesannya, "Aku menghendaki anak cucuku datang ke pemakamanku. Jika kau datang dan sebarang beberapa hari kau di sana, niscaya kuberikan sesuatu yang berharga untukmu." Maka, orang itu mengira bahwa ia telah mendapatkan ilham dari kakeknya (orang bodoh menyebutnya: wahyu). Maka mereka datang ke pemakanan kakeknya, kemudian bertapa di sana. Maka, keadaan orang seperti ini adalah telah syirik kepada Allah. Naudzibillah
Maka, kebanyakan manusia mengira bahwa roh orang yang sudah meninggal itu bergentayangan. Bahkan, peristiwa-peristiwa yang bersangkutan dengan kejadian orang yang baru meninggal tersebut sampai membuat segolongan aliran berkeyakinan bahwa orang yang sudah meninggal itu akan menitis kembali. Mereka menyebutkan bukti-bukti kejadian yang berkaitan dengan peristiwa kematian, dan juga hasil dari cerita-cerita seperti tersebut di atas.
Anggapan atau persepsi yang merupakan keyakian bagi kebanyakan orang-orang itu tidak lepas dari pengetahuan dan informasi yang diterimanya. Mereka berkeyakinan demikian karena apa yang mereka temui dan apa yang mereka dapatkan, semuanya, mengarah kepada kesimpulan tersebut. Bahkan, sebagian orang juga ada yang mempercayai dan melaksanakan perintah yang disampaikan oleh hantu (menurut mereka: roh gentayangan).

Sebutlah sebagai contoh seperti berikut. Seseorang didatangi orang yang diketahui telah meningal dunia sejak puluhan tahun, yaitu kakeknya sendiri, dan memberi sebuah pesan. Pesannya, "Aku menghendaki anak cucuku datang ke pemakamanku. Jika kau datang dan sebarang beberapa hari kau di sana, niscaya kuberikan sesuatu yang berharga untukmu." Maka, orang itu mengira bahwa ia telah mendapatkan ilham dari kakeknya (orang bodoh menyebutnya: wahyu). Maka mereka datang ke pemakanan kakeknya, kemudian bertapa di sana. Maka, keadaan orang seperti ini adalah telah syirik kepada Allah. Naudzibillah

Spoiler for Dalil Tentang Adanya JIN Pendamping:
Ibn Mas'ud menceritakan, Rasulullah SAW. bersabda yang artinya, "Tidaklah salah seorang dari kalian melainkan ada pendampingnya dari golongan jin." Mereka bertanya, "Juga padamu, ya Rasulullah?" "Ya, juga bagiku, hanya saja aku telah mendapat perlindungan dari Allah sehingga aku selamat. Ia tidak memerintahkan aku kecuali kebaikan." (HR Muslim).
Ath-Thabarani mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada seseorang di antara kalian melainkan ada baginya seorang setan." Mereka bertanya, "Juga bagimu, ya Rasulullah?" "Ya, juga bagiku, tetapi Allah melindungiku sehingga aku selamat ."(HR. Ibnu Hibban).
Ibn Mas'ud meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, Setiap anak Adam mempunyai kelompok, dan bagi malaikat ada kelompok dengan anak Adam. Kelompok setan mengajak kepada kejahatan dan mendustakan yang hak, adapun kelompok malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang hak. Barang siapa yang mendapatkan yang demikian itu, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah dan pujilah Allah, dan barang siapa yang mendapatkan selain itu, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, kemudian ia membaca asy-syaithanu ya'idukumul-faqra wa ya'murukum bil-fahsya'." HR Tirmizi).
Sa'id al-Jariri mengomentari ayat yang berbunyi, "Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Alquran), kami adakan baginya setan." (Az-Zukhruf: 36). Ia berkomentar, "Telah sampai berita kepada kami bahwa orang kafir apabila dibangkitkan pada hari kiamat, setan akan mendorong dengan tangannya, hingga ia tidak bisa melawannya, sampai Allah menempatkannya di api neraka, dan ketika itu ia berkata, 'Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat.' (Az-Zukhruf: 38). Sementara, orang mukmin akan diwakilkan padanya malaikat sampai ia diadili di antara manusia dan menempatkannya dalam surga.
Demikianlah, orang yang berpaling dari petunjuk yang lurus, yaitu Alquran dan sunah, maka baginya akan diadakan oleh Allah setan, yang akan menyesatkannya. Contoh cerita-cerita yang disebutkan di atas adalah salah satu bentuk contoh mereka yang terkelabui oleh setan, karena mereka tidak menempuh jalan yang lurus, tetapi mengambil jalan orang-orang yang sesat, di antaranya mereka percaya dengan dukun, di antaranya mereka percaya dengan ilham-ilham picisan yang sebenarnya bukan ilham, tetapi tipu daya setan untuk menyesatkan manusia.
Ath-Thabarani mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada seseorang di antara kalian melainkan ada baginya seorang setan." Mereka bertanya, "Juga bagimu, ya Rasulullah?" "Ya, juga bagiku, tetapi Allah melindungiku sehingga aku selamat ."(HR. Ibnu Hibban).
Ibn Mas'ud meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, Setiap anak Adam mempunyai kelompok, dan bagi malaikat ada kelompok dengan anak Adam. Kelompok setan mengajak kepada kejahatan dan mendustakan yang hak, adapun kelompok malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang hak. Barang siapa yang mendapatkan yang demikian itu, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah dan pujilah Allah, dan barang siapa yang mendapatkan selain itu, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, kemudian ia membaca asy-syaithanu ya'idukumul-faqra wa ya'murukum bil-fahsya'." HR Tirmizi).
Sa'id al-Jariri mengomentari ayat yang berbunyi, "Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Alquran), kami adakan baginya setan." (Az-Zukhruf: 36). Ia berkomentar, "Telah sampai berita kepada kami bahwa orang kafir apabila dibangkitkan pada hari kiamat, setan akan mendorong dengan tangannya, hingga ia tidak bisa melawannya, sampai Allah menempatkannya di api neraka, dan ketika itu ia berkata, 'Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat.' (Az-Zukhruf: 38). Sementara, orang mukmin akan diwakilkan padanya malaikat sampai ia diadili di antara manusia dan menempatkannya dalam surga.
Demikianlah, orang yang berpaling dari petunjuk yang lurus, yaitu Alquran dan sunah, maka baginya akan diadakan oleh Allah setan, yang akan menyesatkannya. Contoh cerita-cerita yang disebutkan di atas adalah salah satu bentuk contoh mereka yang terkelabui oleh setan, karena mereka tidak menempuh jalan yang lurus, tetapi mengambil jalan orang-orang yang sesat, di antaranya mereka percaya dengan dukun, di antaranya mereka percaya dengan ilham-ilham picisan yang sebenarnya bukan ilham, tetapi tipu daya setan untuk menyesatkan manusia.
Pernikahan Diantara JIN 

Quote:
Spoiler for Pernikahan Diantara JIN:
Persoalan tentang perkimpoian di antara jin telah dinyatakan dalam Alquran yang artinya, "Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? " (Al-Kahfi: 50).
Allah SWT berfirman, "Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (Ar-Rahman: 56). Ini menerangkan bahwa jin melakukan persentuhan (persetubuhan) di antara mereka.
Ibn Abi Hatim dan Abu asy-Syekh dalam Al-'Azhamah meriwayatkan dari Qatadah tentang ayat afattakhidzunahu wadzurriyatahu bahwa mereka dan anak-anaknya melahirkan keturunan, sebagaimana layaknya manusia, bahkan kaum jin jumlahnya lebih banyak daripada anak Adam.
Ibn Abdil Barr, Ibn Jarir, Ibn al-Mundzir, Ibn Abi Hatim, dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin 'Umar, ia berkata, "Allah membagi manusia dan jin menjadi sepuluh bagian, sembilan di antaranya adalah jin dan satu bagian lagi manusia. Setiap manusia melahirkan satu, maka jin melahirkan sembilan."
Al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitab Syu'ab al-Iman dari Tsabit, ia mengatakan, "Telah sampai berita kepada kami bahwa iblis berkata, 'Wahai Tuhan, Engkau telah menciptakan Adam, dan Engkau jadikan di antara aku dan Adam pemusuhan, karena itu berikanlah kekuasaan kepadaku atasnya.' Allah berfirman, 'Dada-dada mereka adalah tempat tinggalmu.' Lalu setan berkata lagi, 'Wahai Tuhanku, tambahkan lagi!' Kemudian, Allah berfirman, 'Bani Adam tidak melahirkan satu anak, melainkan kamu melahirkan sepuluh anak.' Setan berkata lagi, 'Tambahkan lagi, ya Tuhan!' Maka Allah berfirman, 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak'."
Allah SWT berfirman, "Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (Ar-Rahman: 56). Ini menerangkan bahwa jin melakukan persentuhan (persetubuhan) di antara mereka.
Ibn Abi Hatim dan Abu asy-Syekh dalam Al-'Azhamah meriwayatkan dari Qatadah tentang ayat afattakhidzunahu wadzurriyatahu bahwa mereka dan anak-anaknya melahirkan keturunan, sebagaimana layaknya manusia, bahkan kaum jin jumlahnya lebih banyak daripada anak Adam.
Ibn Abdil Barr, Ibn Jarir, Ibn al-Mundzir, Ibn Abi Hatim, dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin 'Umar, ia berkata, "Allah membagi manusia dan jin menjadi sepuluh bagian, sembilan di antaranya adalah jin dan satu bagian lagi manusia. Setiap manusia melahirkan satu, maka jin melahirkan sembilan."
Al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitab Syu'ab al-Iman dari Tsabit, ia mengatakan, "Telah sampai berita kepada kami bahwa iblis berkata, 'Wahai Tuhan, Engkau telah menciptakan Adam, dan Engkau jadikan di antara aku dan Adam pemusuhan, karena itu berikanlah kekuasaan kepadaku atasnya.' Allah berfirman, 'Dada-dada mereka adalah tempat tinggalmu.' Lalu setan berkata lagi, 'Wahai Tuhanku, tambahkan lagi!' Kemudian, Allah berfirman, 'Bani Adam tidak melahirkan satu anak, melainkan kamu melahirkan sepuluh anak.' Setan berkata lagi, 'Tambahkan lagi, ya Tuhan!' Maka Allah berfirman, 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak'."
Wajib Beriman Dengan Adanya JIN
Spoiler for Buka:
Keberadaan jin telah diretangkan dalam Al Qur'an, sunnah Rasullullah dan Ijma' kaum muslimin. Tidak ada orang yang mengingkari eksistensinya kecuali mereka yang sedikit ilmunya serta lemah imannya. Karena hal ini termasuk masalah yang dikabarkan secara mutawatir dari para Nabi dan Rosul.
Berkata Syikhul Islam Ibnu Taimiyah: "Tidak seorangpun kaum muslimin yang memungkiri terhadap eksistensi jin serta dalam hal diutusnya Muhammad oleh Allah kepada mereka (jin). Bahkan orang-orang kafirpun meyakini akan adanya jin. Adapun Ahlul Kitab, dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mereka pun meyakini adanya jin seperti keyakinan kaum muslimin. Kalaupun ada dikalangan mereka yang emngingkari adanya jin, maka hal itu sebagaimana yang terjadi dikalangan kaum muslimin seperti al Jahmiyah dan Mu'tazilah yang mengingkari hal itu. Akan tetapu jumhur (mayoritas) tokoh-tokoh mereka (Yahudi dan Nashara) meyakininya. Hal ini disebabkan karena keberadaan jin telah dikabarkan secara mutawatir oleh para Nabi dab Rasul.2
Dengan demikian jelaslah bahaw orang-orang yang mengingkari adanya jin dan setan termasuk kalangan Ahlul Bid'ah serta telah meyimpang dari I'tikad Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Berkata Syikhul Islam Ibnu Taimiyah: "Tidak seorangpun kaum muslimin yang memungkiri terhadap eksistensi jin serta dalam hal diutusnya Muhammad oleh Allah kepada mereka (jin). Bahkan orang-orang kafirpun meyakini akan adanya jin. Adapun Ahlul Kitab, dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mereka pun meyakini adanya jin seperti keyakinan kaum muslimin. Kalaupun ada dikalangan mereka yang emngingkari adanya jin, maka hal itu sebagaimana yang terjadi dikalangan kaum muslimin seperti al Jahmiyah dan Mu'tazilah yang mengingkari hal itu. Akan tetapu jumhur (mayoritas) tokoh-tokoh mereka (Yahudi dan Nashara) meyakininya. Hal ini disebabkan karena keberadaan jin telah dikabarkan secara mutawatir oleh para Nabi dab Rasul.2
Dengan demikian jelaslah bahaw orang-orang yang mengingkari adanya jin dan setan termasuk kalangan Ahlul Bid'ah serta telah meyimpang dari I'tikad Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Quote:




Ane Ga Nolak
Spoiler for Buka:



Tapi Ane Menolak Keras
Spoiler for Buka:



Budayakan Komen Bermutu Gan

Spoiler for spoiler:
Spoiler for Sumber:
0
3.3K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan