- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Selamat hari radio republik indonesia [ke 67]


TS
pasarbarubdg
Selamat hari radio republik indonesia [ke 67]
agan agan semua pada tau ga kalo hari ini adalah hari radio republik indonesia
ini beberapa kegiatan yang memeperingati hari radio republik indonesi
![Selamat hari radio republik indonesia [ke 67]](https://dl.kaskus.id/static.liputan6.com/201109/110911chari-radio.jpg)
Dalam rangka Hari Radio Nasional, puluhan siswa sekolah dasar Negeri di Solo, Jawa Tengah, menggelar aksi mendengarkan radio di Jalan Raya Slamet Riyadi, Ahad (11/9). Mereka duduk lesehan sambil mendengarkan informasi dan hiburan secara bergantian, baik dari radio kuno maupun modern.
Seorang guru SD, Endang, mengatakan, peringatan hari radio itu sengaja digelar sebagai upaya mempertahankan radio sebagai sumber informasi yang kini semakin jarang peminatnya. Menurutnya, teknologi canggih membuat radio semakin ditinggalkan
![Selamat hari radio republik indonesia [ke 67]](https://dl.kaskus.id/rrijogja.co.id/images/stories/indonesiaberdonor.jpg)
Guna merayakan Hari Radio Ke-67, seluruh Stasiun RRI se Indonesia yang berjumlah 77 stasiun, hari ini, Kamis (30/8) secara serentak menggelar aksi sosial Donor Darah dalam tema nasional Indonesia Berdonor.
Ada beberapa info tambahan dari agan ini Nice gan
ini beberapa kegiatan yang memeperingati hari radio republik indonesi
Spoiler for 1:
![Selamat hari radio republik indonesia [ke 67]](https://dl.kaskus.id/static.liputan6.com/201109/110911chari-radio.jpg)
Dalam rangka Hari Radio Nasional, puluhan siswa sekolah dasar Negeri di Solo, Jawa Tengah, menggelar aksi mendengarkan radio di Jalan Raya Slamet Riyadi, Ahad (11/9). Mereka duduk lesehan sambil mendengarkan informasi dan hiburan secara bergantian, baik dari radio kuno maupun modern.
Seorang guru SD, Endang, mengatakan, peringatan hari radio itu sengaja digelar sebagai upaya mempertahankan radio sebagai sumber informasi yang kini semakin jarang peminatnya. Menurutnya, teknologi canggih membuat radio semakin ditinggalkan
Spoiler for 2:
![Selamat hari radio republik indonesia [ke 67]](https://dl.kaskus.id/rrijogja.co.id/images/stories/indonesiaberdonor.jpg)
Guna merayakan Hari Radio Ke-67, seluruh Stasiun RRI se Indonesia yang berjumlah 77 stasiun, hari ini, Kamis (30/8) secara serentak menggelar aksi sosial Donor Darah dalam tema nasional Indonesia Berdonor.
Ada beberapa info tambahan dari agan ini Nice gan

Quote:
Original Posted By naferyo►Harusnya jadi HOT Thread nih, tak tambahin bbrp info aja yg comot sana sini.
Tau sendiri peran RRI dimasa dahulu
-Sejarah RRI
Berita Terkait : Usia 67 Tahun, LPP RRI Terus Berkomitmen Berikan Pelayanan kepada Masyarakat
KBRN, Jakarta : Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 RRI, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti menegaskan, peringatan Hari Radio bukan hanya sekedar seremoni belaka, melainkan saat untuk mawas diri mengenai penghayatan dan komitmen untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu khususnya pendiri Radio Republik Indonesia.
Menurut Niken, dengan usia yang makin matang, RRI berkewajiban dan berkomitmen dalam melayani kebutuhan masyarakat, baik di dalam dan luar negeri.
Tugas dan kewajiban itu kita wujudkan melalui bidang tugas kita masing-maisng dalam melayani kebutuhan masyarakat, dengan berpegang teguh pada sifat dan prinsip penyiaran publik, kata Rosarita Niken Widiastuti dalam sambutannya, pada upacara HUT ke-67 RRI di halaman RRI Jakarta, Selasa (11/9).
Pada 11 September 1945, lanjut Dirut Utama LPP RRI itu, para angkasawan pejuang bangsa berkumpul di Jakarta, melakukan rapat dengan membulatkan tekad, bersatu padu, membentuk dan mendirikan radio yang diberi nama Radio Republik Indoensia.
Menurutnya, ke depan seiring dengan persaingan diera globalisasi, tantangan untuk RRI semakin kompetitif dan tidak mudah. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan, salah satunya adalah dengan menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta memiliki kompetensi yang tinggi.
SDM yang handal tersebut tentunya, selain untuk dapat bertahan di tengah persaingan media yang semakin berat, juga untuk mewujudkan visi LPP RRI yaitu Mewujdukan LPP RRI sebagai Radio Berjaringan Terluas, Pembangun Karakter Bangsa dan Berkelas Dunia.
Kita terus memberikan pelatihan berbagai kegiatan dan bidang. Peningkatan kualitas SDM itu dilakukan agar kita mampu bersaing untuk mewujdukan visi bersama kita, tegasnya.
Beberapa capaian prestasi LPP RRI dikelas dunia, antara lain menjadi tuan rumah Konferensi Radio Asia di Jakarta dan meningkatkan kerjasama melalui forum Internasional. Dalam Asia-Pasicif Institute for Broadcasting Development (AIBD), Dirut Utama LPP RRI terpilih menjadi Presiden AIBD 2012-2013.
Produksi feature berita karya RRI Siaran Luar Negeri yakni Voice of Indonesia berhasil terpilih sebagai karya feature terbaik. Dalam The Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) 2012, dua karya angkasawan RRI yaitu Drama Radio dari RRI Tanjungpinang serta spot radio dari RRI Yogyakarta, juga berhasil masuk sebagai finalis.
Kita berharap keduanya menjadi juara pertama dalam kompetisi ABU yang puncaknya akan dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan, biulan Oktober mendatang, harapnya. (Sgd/HF)
(Editor : Heri Firmansyah)
http://rri.co.id/index.php/detailber...6#.UE6y6a7sDrA
Tau sendiri peran RRI dimasa dahulu

-Sejarah RRI
Spoiler for sejarah:
Radio Republik Indonesia (RRI) adalah stasiun radio milik pemerintah Indonesia. RRI didirikan pada tanggal 11 September 1945. Slogan RRI adalah "Sekali di Udara, Tetap di Udara".
Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik, pemerintah dan RRI. Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomor 32/2002.
Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik selama hampir 5 tahun sejak tahun 2000, RRI berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak mencari untung. Dalam status Perusahaan Jawatan, RRI telah menjalankan prinsip-prinsip radio publik yang independen. Perusahaan Jawatan dapat dikatakan sebagai status transisi dari Lembaga Penyiaran Pemerintah menuju Lembaga Penyiaran Publik pada masa reformasi.
Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision) di kalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar 8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis.
Kedudukan Status Radio Republik Indonesia yang semula sebagai Perusahaan Jawatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2000 secara dinamis dengan proses yang cukup panjang berganti status sejak tahun 2005 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2005 sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Dewasa ini RRI mempunyai 60 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri, "Suara Indonesia". Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program, yaitu:
Programa Daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan,
Programa Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan, dan
Programa III (Pro III) yang menyajikan berita dan informasi (News Channel) kepada masyarakat luas.
Di Stasiun Cabang Utama Jakarta, terdapat 4 programa yaitu:
Programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa,
Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta,
Programa III khusus berita dan informasi,
Programa IV kebudayaan.
Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siarannya sendiri.
Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran/keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada penyiar RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik, pemerintah dan RRI. Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomor 32/2002.
Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik selama hampir 5 tahun sejak tahun 2000, RRI berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak mencari untung. Dalam status Perusahaan Jawatan, RRI telah menjalankan prinsip-prinsip radio publik yang independen. Perusahaan Jawatan dapat dikatakan sebagai status transisi dari Lembaga Penyiaran Pemerintah menuju Lembaga Penyiaran Publik pada masa reformasi.
Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision) di kalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar 8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis.
Kedudukan Status Radio Republik Indonesia yang semula sebagai Perusahaan Jawatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2000 secara dinamis dengan proses yang cukup panjang berganti status sejak tahun 2005 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2005 sebagai Lembaga Penyiaran Publik. Dewasa ini RRI mempunyai 60 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri, "Suara Indonesia". Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program, yaitu:
Programa Daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan,
Programa Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan, dan
Programa III (Pro III) yang menyajikan berita dan informasi (News Channel) kepada masyarakat luas.
Di Stasiun Cabang Utama Jakarta, terdapat 4 programa yaitu:
Programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa,
Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta,
Programa III khusus berita dan informasi,
Programa IV kebudayaan.
Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siarannya sendiri.
Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran/keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada penyiar RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Berita Terkait : Usia 67 Tahun, LPP RRI Terus Berkomitmen Berikan Pelayanan kepada Masyarakat
KBRN, Jakarta : Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 RRI, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti menegaskan, peringatan Hari Radio bukan hanya sekedar seremoni belaka, melainkan saat untuk mawas diri mengenai penghayatan dan komitmen untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu khususnya pendiri Radio Republik Indonesia.
Menurut Niken, dengan usia yang makin matang, RRI berkewajiban dan berkomitmen dalam melayani kebutuhan masyarakat, baik di dalam dan luar negeri.
Tugas dan kewajiban itu kita wujudkan melalui bidang tugas kita masing-maisng dalam melayani kebutuhan masyarakat, dengan berpegang teguh pada sifat dan prinsip penyiaran publik, kata Rosarita Niken Widiastuti dalam sambutannya, pada upacara HUT ke-67 RRI di halaman RRI Jakarta, Selasa (11/9).
Pada 11 September 1945, lanjut Dirut Utama LPP RRI itu, para angkasawan pejuang bangsa berkumpul di Jakarta, melakukan rapat dengan membulatkan tekad, bersatu padu, membentuk dan mendirikan radio yang diberi nama Radio Republik Indoensia.
Menurutnya, ke depan seiring dengan persaingan diera globalisasi, tantangan untuk RRI semakin kompetitif dan tidak mudah. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan, salah satunya adalah dengan menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas serta memiliki kompetensi yang tinggi.
SDM yang handal tersebut tentunya, selain untuk dapat bertahan di tengah persaingan media yang semakin berat, juga untuk mewujudkan visi LPP RRI yaitu Mewujdukan LPP RRI sebagai Radio Berjaringan Terluas, Pembangun Karakter Bangsa dan Berkelas Dunia.
Kita terus memberikan pelatihan berbagai kegiatan dan bidang. Peningkatan kualitas SDM itu dilakukan agar kita mampu bersaing untuk mewujdukan visi bersama kita, tegasnya.
Beberapa capaian prestasi LPP RRI dikelas dunia, antara lain menjadi tuan rumah Konferensi Radio Asia di Jakarta dan meningkatkan kerjasama melalui forum Internasional. Dalam Asia-Pasicif Institute for Broadcasting Development (AIBD), Dirut Utama LPP RRI terpilih menjadi Presiden AIBD 2012-2013.
Produksi feature berita karya RRI Siaran Luar Negeri yakni Voice of Indonesia berhasil terpilih sebagai karya feature terbaik. Dalam The Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) 2012, dua karya angkasawan RRI yaitu Drama Radio dari RRI Tanjungpinang serta spot radio dari RRI Yogyakarta, juga berhasil masuk sebagai finalis.
Kita berharap keduanya menjadi juara pertama dalam kompetisi ABU yang puncaknya akan dilaksanakan di Seoul, Korea Selatan, biulan Oktober mendatang, harapnya. (Sgd/HF)
(Editor : Heri Firmansyah)
http://rri.co.id/index.php/detailber...6#.UE6y6a7sDrA
0
1.9K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan