- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
21 Juta Penduduk Indonesia Tidak Mendapat Akses Sanitasi


TS
Agushendrawan4
21 Juta Penduduk Indonesia Tidak Mendapat Akses Sanitasi
Tujuh persen kalau dihitung dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 300 juta jiwa, maka sekitar 21 juta orang yang masih belum memperoleh akses sanitasi
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, sekitar tujuh persen penduduk di Indonesia tidak mendapatkan akses sanitasi.
"Tujuh persen kalau dihitung dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 300 juta jiwa, maka sekitar 21 juta orang yang masih belum memperoleh akses sanitasi," katanya setelah membuka "The 3rd East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene" di Nusa Dua, Bali, hari ini.
Jumlah tersebut berdasarkan kekurangan target akses sanitasi dari 55 persen pada 2010 menjadi 62 persen pada 2015 sehingga masih terdapat selisih tujuh persen.
Sedangkan akses air minum ditarget 68 persen dari kondisi sekarang 42,76 persen.
Kondisi itu sangat mengkhawatirkan karena akan menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat akibat akses yang tidak baik tersebut.
Dia berharap, pengadaan air bersih dan program sanitasi dilaksanakan secara serius dengan baik.
Sementara itu Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/ Bappenas Dedy S Priatna, mengatakan, dibutuhkan dana Rp56 triliun sampai 2020 untuk meningkatkan sarana dan prasarana percepatan pembangunan sanitasi di negeri ini.
"Dari jumlah dana sebanyak itu tidak semuanya berasal dari anggaran pemerintah namun juga berasal dari instansi swasta dan partisipasi masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, jumlah dana yang dianggarkan saat ini jauh berkali-kali lipat dari sebelumnya dan hal itu merupakan kemajuan yang cukup berarti.
Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/70...-sanitasi.html


Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, sekitar tujuh persen penduduk di Indonesia tidak mendapatkan akses sanitasi.
"Tujuh persen kalau dihitung dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 300 juta jiwa, maka sekitar 21 juta orang yang masih belum memperoleh akses sanitasi," katanya setelah membuka "The 3rd East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene" di Nusa Dua, Bali, hari ini.
Jumlah tersebut berdasarkan kekurangan target akses sanitasi dari 55 persen pada 2010 menjadi 62 persen pada 2015 sehingga masih terdapat selisih tujuh persen.
Sedangkan akses air minum ditarget 68 persen dari kondisi sekarang 42,76 persen.
Kondisi itu sangat mengkhawatirkan karena akan menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat akibat akses yang tidak baik tersebut.
Dia berharap, pengadaan air bersih dan program sanitasi dilaksanakan secara serius dengan baik.
Sementara itu Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/ Bappenas Dedy S Priatna, mengatakan, dibutuhkan dana Rp56 triliun sampai 2020 untuk meningkatkan sarana dan prasarana percepatan pembangunan sanitasi di negeri ini.
"Dari jumlah dana sebanyak itu tidak semuanya berasal dari anggaran pemerintah namun juga berasal dari instansi swasta dan partisipasi masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, jumlah dana yang dianggarkan saat ini jauh berkali-kali lipat dari sebelumnya dan hal itu merupakan kemajuan yang cukup berarti.
Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/70...-sanitasi.html


0
865
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan