Pencarian data jalur pendakian ke Gunung Raung Puncak Sejati dilakukan jauh hari sebelum hari keberangkatan. Team awal berjumlah 5 orang (saya, wawan, raihan, damar, gio) tetapi dua orang dari team mundur yaitu Damar yg gak bisa dapet cuti dan Gio yg plin-plan, akhirnya digantikan oleh Tege dan Dayak.
Dengan bantuan dari om Mubee saya dapat contact person anggota REGASSPALA bernama Nyonk. Pembicaraan dilakukan via chat di facebook juga via sms hingga hari keberangkatan tiba tgl 22 Agustus 2012.

22 Agustus 2012
Transportasi awal menggunakan kereta api dari Pasar Senen menuju Surabaya Pasar Turi. Kereta Kertajaya Lebaran berangkat jam 16:45. Dengan diantar oleh Gio serta Dwi, saya dan Raihan berangkat dari Jakarta sedangkan Wawan, Tege, Dayak berangkat dari kampung halaman masing-masing. Ketika masuk antrian Raihan ditahan oleh petugas karena gak bisa menunjukkan KTP asli walau fotocopy KTP dia bawa. Masalahnya adalah nama di tiket tercetak nama Gio.

Panik gak bisa berangkat karena waktu keberangkatan tinggal 5mnt lagi, dengan sigap telp Gio agar segera balik ke Stasiun. Setelah KTP asli dipegang barulah kami berdua bisa masuk stasiun dengan dibarengi suara klakson kereta yg menandakan kereta segera berjalan. Kami berlari mengejar dan Alhamdulillah berhasil naik.

23 Agustus 2012
Tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi jam 08:30 molor dari jadwal yg seharusnya tiba jam 06:12. Segera turun dari kereta dan menanyakan kereta tujuan Stasiun Kalibaru kepada petugas. Tidak lupa saya kalibrasi GPS disini (Surabaya Pasar Turi +1m). Untuk Kereta tujuan Stasiun kalibaru penumpang bisa naik dari Stasiun Surabaya Gubeng atau Stasiun Semut (Surabaya Kota). Ada tiga keberangkatan setiap harinya.
1. Mutiara Timur Pagi, kelas Eksekutif - Bisnis, jam 09:00
2. Sri Tanjung, kelas Ekonomi AC – Ekonomi, jam 13:50
3. Mutiara Timur Malam, kelas Eksekutif – Bisnis, jam 21:30

Karena masih dalam suasana lebaran, sangat sulit untuk mendapatkan tiket kereta, maka kami sepakat untuk naik bus dari Surabaya. Saya sempatkan untuk telp Hadyan salah satu teman yg berdomisili di Surabaya. Tak berapa lama kami dijemput oleh Hadyan di depan Stasiun Pasar Turi dan diajak untuk beristirahat sejenak di kost nya. Ngobrol ngalor-ngidul, tidur, mandi dll...
Nggak terasa sudah jam 12 lewat. Wawan yg berangkat dari Solo dengan naik bus telah tiba di Kota Jember, lalu disusul oleh Tege dan Dayak, sedangkan saya dan Raihan masih santai-santai di kost’an Hadyan… ‘Sorry ya Gank’ .

Jam 13:00 kami tiba di Terminal Bungur Asih Surabaya dengan diantar Hadyan mencari bus tujuan Kalibaru. Tawar menawar harga hingga deal di harga Rp.25rb sampai Jember. Kecepatan bus Surabaya-Jember tidak diragukan lagi . Saya sempat bingung kenapa diatap bus tergantung botol plastik bekas minuman yg dalamnya ada plastik kresek hitam. Pertama saya pikir itu punya pedagang asongan, ternyata plastik kresek itu disediakan untuk penumpang yg mabuk perjalanan.

Sesampainya kami di Probolinggo, kenek menurunkan semua penumpang dan memindahkan kami ke bus lain. ‘Macam pesawat aja pake transit segala ’.

Perjalanan berlanjut hingga sampai di terminal jember jam 19:30, Wawan, Tege, Dayak yang sejak siang menunggu di Masjid depan terminal Jember tampak senang melihat kedatangan kami. . Setelah makan malam perjalanan dilanjut menuju Kalibaru dengan menggunakan bus. Tawar menawar harga tiket bus Jember-Kalibaru Rp.15rb.

Jam 22:00 bus berhenti di depan Indomaret Kalibaru, Nyonk Regass menyambut kedatangan kami. Digiringlah kami menuju Basecamp Regass yg ternyata disana banyak teman-teman Regass yg juga menunggu kedatangan kami. ‘Hadehh..jadi ngerepotin begini yaks’ . Kemudian kami semua ngobrol tentang jalur pendakian, teknis mendaki, dan lama pendakian sambil sesekali menyeruput kopi.


Packing ulang semua keril, sortir alat safety yg penting untuk dibawa, sortir makanan untuk 4 hari 3 malam lalu distribusi rata ke semua tas. Tak terasa waktu menunjukkan jam 02:00, saatnya kami semua istirahat...