- Beranda
- Komunitas
- News
- Entrepreneur Corner
Unilever Indonesia, Separuh Barangnya Ada di Supermarket Lokal


TS
eCiputra
Unilever Indonesia, Separuh Barangnya Ada di Supermarket Lokal
Siapa yang tak kenal dengan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Raksasa ritel asal Belanda ini tergolong perusahaan tua di lantai bursa, bahkan di Indonesia. Tak
tanggung-tanggung, kehadirannya sudah ada sejak zaman Belanda.
Matang pengalaman, Unilever dikenal sebagai salah satu pemasok terbesar barang-barang ritel di hampir hypermarket di Indonesia. Hampir separuh isi supermarket seperti Giant, Carrefour atau Hypermarket dipasok oleh Unilever. Barang yang disuplai beragam, mulai dari sabun, sampo, perkakas, makanan, minyak sawit dan barang ritel lainnya.
Unilever didirikan di jaman kolonial dan memulai beroperasi secara komersial pada Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever di Batavia dan disetujui oleh
Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie. Selanjutnya, pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang produksi minyak sayur, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik ini makin berkembang dengan melepas 15%
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada November 1981.
Pada Juni 2000, Unilever Indonesia melakukan perluasan usaha dengan mendirikan perusahaan baru yang memproduksi kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merek
dagang Bango, Parkiet dan Sakura. Perusahaan bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.
Selanjutnya, pada 2003 para pemegang saham juga menyepakati pemecahan nilai nominal saham dari Rp100 per saham menjadi Rp10 per saham. Di saat yang juga kembali
mengembangkan bisnis usahanya dengan menjadi mitra kerja perusahaan dengan merek dagang Domestos Nomos.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever.
Unilever Indonesia juga salah satu kontributor terbesar terus bertumbuhnya Unilever global. Tak heran dalam perkembangan terbaru pada 2012 PT Unilever Indonesia
melakukan investasi sebesar Rp1,7 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi tiga pabrik. Ekspansi dilakukan untuk memenuhi kenaikan permintaan di pasar domestik dan ekspor.
Chief Supply Chain Officer Unilever Plc (induk usaha yang menaungi Unilever di seluruh dunia), Pier Luigi Sigismondi, mengatakan Unilever Indonesia merupakan salah
satu dari 10 negara penyumbang penjualan terbesar bagi Unilever Plc.
Dengan kondisi perekonomian yang baik dan stabil, Unilever Plc tertarik untuk... selengkapnya
tanggung-tanggung, kehadirannya sudah ada sejak zaman Belanda.
Matang pengalaman, Unilever dikenal sebagai salah satu pemasok terbesar barang-barang ritel di hampir hypermarket di Indonesia. Hampir separuh isi supermarket seperti Giant, Carrefour atau Hypermarket dipasok oleh Unilever. Barang yang disuplai beragam, mulai dari sabun, sampo, perkakas, makanan, minyak sawit dan barang ritel lainnya.
Unilever didirikan di jaman kolonial dan memulai beroperasi secara komersial pada Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever di Batavia dan disetujui oleh
Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie. Selanjutnya, pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang produksi minyak sayur, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik ini makin berkembang dengan melepas 15%
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada November 1981.
Pada Juni 2000, Unilever Indonesia melakukan perluasan usaha dengan mendirikan perusahaan baru yang memproduksi kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merek
dagang Bango, Parkiet dan Sakura. Perusahaan bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.
Selanjutnya, pada 2003 para pemegang saham juga menyepakati pemecahan nilai nominal saham dari Rp100 per saham menjadi Rp10 per saham. Di saat yang juga kembali
mengembangkan bisnis usahanya dengan menjadi mitra kerja perusahaan dengan merek dagang Domestos Nomos.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever.
Unilever Indonesia juga salah satu kontributor terbesar terus bertumbuhnya Unilever global. Tak heran dalam perkembangan terbaru pada 2012 PT Unilever Indonesia
melakukan investasi sebesar Rp1,7 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi tiga pabrik. Ekspansi dilakukan untuk memenuhi kenaikan permintaan di pasar domestik dan ekspor.
Chief Supply Chain Officer Unilever Plc (induk usaha yang menaungi Unilever di seluruh dunia), Pier Luigi Sigismondi, mengatakan Unilever Indonesia merupakan salah
satu dari 10 negara penyumbang penjualan terbesar bagi Unilever Plc.
Dengan kondisi perekonomian yang baik dan stabil, Unilever Plc tertarik untuk... selengkapnya
0
2.3K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan