citoxAvatar border
TS
citox
[Ambon Manise] Lima Orang Terduga Teroris Diciduk Densus
Senin, 10 September 2012 | 11:36:42 WITA | 11 HITS
Lima Orang Terduga Teroris Diciduk Densus
Dua Senjata Berhasil Disita

AMBON -- Lima orang, kemarin (9/9) diciduk anggota Densus 88 dari Mabes Polri di dua tempat berbeda dan tidak bersamaan. Empat orang ditangkap di daerah Gunung Malintang, bersamaan dengan dua pucuk senjata jenis MK3 dan SKS. Satu orang lainnya ditangkap di Jalan Jenderal Sudirman.
Polisi belum mengetahui mereka ini berasal dari jaringan mana, atau menjadi sel sendiri. Hanya saja diduga penangkapan terhadap empat orang ini berdasarkan pengembangan kasus Solo. "Kami belum tahu. Yang jelas ada empat orang yang ditahan. Nanti kita periksa. Selanjutnya Tanya saja ke Kapolda," ungkap sumber Ambon Ekspres (Grup JPNN) di kepolisian tadi malam.

Keempat orang ini belum diketahui namanya. Satu yang ditahan di Jalan Jenderal Sudirman, berinisal S dari salah satu desa di Kabupaten Seram Bagian Barat. "Tiga lainnya belum diketahui. Yang pasti dua orang adalah suami isteri," ungkap sumber lain Ambon Ekspres.

Keempat orang ini masing-masing berinisial I (pemilik rumah) Ab, At, dan satu orang lainnya. Isteri pemilik rumah, menuturkan suaminya, dan tiga rekannya usai sholat Ashar sedang berbincang-bincang di rumahnya. Tak lama kemudian datang sejumlah orang menggunakan senjata lengkap menangkap suami bersama tiga rekannya. Setelah penangkapan sekira pukul 17.00 itu, datang lagi pasukan di lokasi penangkapan. Mereka kemudian melakukan penggalian di sebuah gubuk.

Dari penggalian itu, ditemukan dua pucuk senjata jenis MK3 dan SKS beserta peluruh, dan satu buah granat. Belum diketahui untuk apa senjata bahan peledak itu di simpan. Polisi sampai tadi malam masih melakukan penyelidikan terhadap keduanya."Kehadiran pasangan suami istri, dan tiga rekannya itu di lokasi Gunung Malintang juga tidak diketahui jelas. Ada warga yang menyebut sudah setahun, versi lain menyebut enam bulan, ada juga yang menyampaikan empat bulan yang lalu."


"Setahu saya mereka baru tinggal enam bulan lalu," kata Ketua RT Darjin Makatita.Pasangan suami isteri ini juga jarang bergaul dengan masyarakat di lingkungan sekitar. Mereka terkesan menutup diri. "Kami juga baru kenal mereka setelah penggrebekan polisi. Apalagi sampai ada senjata segala. Kami tidak tahu," kata salah seorang warga.[/B]

Keempat terduga teroris ini belum diketahui indentitasnya namun usia mereka diperkirakan antar usia 40, 35, 22 dan 21 tahun. Belum dikatongi identitas terduga teroris ini karena mereka selama ini menutup diri dengan warga sekitar. Letika ditanya masyarakat setempat tentang apa pekerjaan mereka para terduga teroris ini mengaku berprofesi sebagai pencari kayu gaharu.

Masyarakat terkejut ketika rumah mereka disergap anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri sore kemarin. Selain itu, dalam proses penyergapan itu juga ditemukan satu buku tabungan BRI Cabang Fak-fak atas nama Imran Jamaludin yang diduga memiliki keterkaitan dengan keempat teroris tersebut. dan keempat terduga teroris tersebut saat ini telah diamankan di rumah tahanan Mapolda Maluku di kawasan Tantui markas Direktorat Sabhara Polda Maluku.

Ketua RT04/RW01 Kelurahan Manusela, Darjin Makatita mengaku tidak mengetahui keberadaan rumah para terduga teroris. pemilik rumah belum pernah mendaftarkan diri ke pihaknya. "saya juga terkejut jika ada "pembangunan rumah di kawasan yang tersembunyi dibawah lereng pegunungan tersebut," ujar Makatita saat ditemui Ambon Ekspres di lokasi kejadian.

Diakuinya, penyergapan terhadap keempat orang itu baru diketahui ketika dihubungi sekira pukul 18.00 WIT oleh pihak kepolisian. dia sendiri tidak mengetahui identitas pemilik rumah. Hanya saja, kata Makatita dari informasi warga tetangga, pemilik rumah biasanya di sapa Abi dan Umi. "Sejumlah warga yang mendampingi Makatita pun menuturkan kekesalan mereka atas peristiwa tersebut yang telah mengusik ketenangan warga.

"Jelas kejadian ini buat kami cukup resah dan ini cukup memalukan lingkungan," kesal para warga yang berkumpul menceritakan peristiwa tersebut.Disinggung soal pendataan warga, Makatita mengatakan akan mendata kembali warganya sehingga memastikan warga terdaftar secara resmi. kendati sebelumnya sudah berulang kali telah diumumkan melalui mesjid agar warga pendatang segera melaporkan diri.

"Kami akan kembali mendata warga sehingga memastikan legalitas warga di kawasan ini," terangnya.

Pascaterjadinya kejadian tersebut, Polda Maluku kemudian melakukan aksi sweeping senjata pada sejumlah titik di Kota Ambon, salah satunya di kawasan Gereja Maranatha.

Sementara itu Kapolda Maluku, Brigjen Pol Muktiono ketika dikonfirmasi koran ini via telepon selulernya, nomor kontaknya tidak terhubungi. layanan pesan singkat pun tidak terbalas. Hingga tadi malam tidak satu pun pejabat di Polda Maluku yang mau memberikan keterangan atas kejadian tersebut.

Di bagian lain, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengakui ada penangkapan di Ambon. Namun, dia mengaku belum bisa memastikan bahwa penangkapan tersebut terkait kejadian di Solo. "Ya benar, ada penangkapan. Saya dengar kabar dari teman-teman Densus," kata Boy di Jakarta tadi malam.

Boy mengungkapkan, pihaknya masih terus menelusuri kaitan antara kejadian-kejadian yang mendadak muncul belakangan ini. Mulai dari kejadian Solo, bom Depok, hingga penangkapan di Ambon. "Kami tidak bisa member kesimpulan yang cepat. Bari kami waktu," katanya.

SUMBER

Wow, dari kesaksian para "terduga teroris" Solo kah? emoticon-Malu

[Testimoni "Terduga Teroris"] Bayu Ingin Solo Seperti Ambon atau Poso
0
1K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan