- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Antara Bioskop & Rating Menonton Film
TS
tsunzhu
Antara Bioskop & Rating Menonton Film
Antara Bioskop dan Rating Menonton Film
Bioskop adalah salah satu tempat hiburan yang terbilang sangat laris di negeri ini. Anda bisa menyaksikan film dengan layar yang lebar dan megah dan sangat jauh berbeda dari menonton sebuah film di layar televisi. Sebut saja bioskop 21, XXI dan Blitz Megaplex yang merupakan franchise terkenal dari nama tempat hiburan menonton yang sudah mempunyai pengalaman bertahun-tahun. Mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak dapat menyaksikan film terbaru hingga film genre pilihan mereka di tempat itu.
\tSelain kenyamanan dan kemegahan tempat serta film yang akan kita pilih untuk ditonton, apakah kita pernah memperhatikan hal kecil di sekitar bioskop?. Seperti rating umur dalam menonton. Dari yang kita ketahui, pemerintah mempunyai lembaga yang bertugas mengatur pengelompokan dari kategori film-film yang dilabel sesuai dengan umur yang dianjurkan. Lembaga ini mempunyai fungsi untuk menyaring sebuah dampak dan pengaruh film yang menjadi salah satu media massa yang sekaligus menjadi salah satu hiburan yang akan dikonsumsi untuk khalayak ramai. Selayaknya kita mengkonsumsi obat, lembaga sensor hanya sekedar alat pendeteksi anjuran pakai. Mengapa bisa begitu?.
\tDari realitasnya, rating menonton akan dipatuhi dan berjalan sesuai dengan anjuran jika media yang menyiarkannya melakukan publikasi informasi dengan baik dan jika diperlukan mungkin ada tindakan tegas. Seperti peringatan bagi penonton yang bandel membawa anaknya menonton film yang diperuntukkan bagi orang dewasa dan selanjutnya apa yang terjadi nanti?. Apakah selanjutnya terserah pihak bioskop atau selanjutnya terserah penonton yang merupakan konsumen yang menjadi prioritas layaknya seorang raja.
Untuk samplenya kita dapat melihat langsung ke bioskop 21. Pada awal kita datang melihat jadwal di loket tiket film, tertera rating seperti laber berhuruf yang membedakan mana yang film diperuntukkan orang dewasa dan mana yang film dapat dikonsumsi bagi semua umur termasuk anak-anak. Di sini anak-anak yang sering terbawa ego orang tua yang terkadang punya berbagai macam alasan untuk membawa anaknya itu menyaksikan film dewasa. Apapun alasannya, anak-anak merupakan umur dimana mereka rentan menjadi korban dari efek samping buruk dari film yang seperti mempunyai unsur kekerasan dan unsur vulgar yang dapat membawa kekeliruan pemahaman jika mereka belum mendapat penjelasan dan pendidikan yang sepadan.
\tBerbicara mengenai efek samping dari menonton film, kita dapat melihat kasus nyata dari acara tv seri seperti Smack Down yang memberi contoh buruk bagi anak-anak yang menginterpretasikan dengan keliru. Alhasil banyak korban-korban berjatuhan yang meniru adegan gulat dari layar televisi itu. Bayangkan, padahal acara itu telah ditayangkan di jam malam dan masih ada anak-anak yang dapat menonton acara itu tanpa dampingan atau bimbingan orang tua di sampingnya. Jika dibandingkan hal ini hanya sebuah acara tv yang mungkin berbeda dari tayangan dibioskop. Perbedaannya menonton di bioskop biasanya hanya dapat diakses oleh orang yang terbilang dewasa atau remaja. Dan saya belum pernah melihat seorang anak kecilpun membeli sendirian tanpa orang tua disamping mereka.
\tSelain itu, penjaga loket karcis tiket menonton nyaris tidak pernah mengakategorikan dan membedakan mana konsumen yang membeli karcis film yang sesuai umurnya dan mana yang tidak. Penjaga itu tidak pernah bertanya kepada konsumen karena hal itu belum termasuk menjadi salah satu prosedur identifikasi yang perlu dan dibutuhkan oleh pengelola biopskop. Tapi jika hal itu dilakukan dan masih ada penonton yang bersikeras membawa anaknya menonton film dewasa, apa yang terjadi?.
\tPada intinya, rating umur di film-film di bioskop yang disajikan bukan hanya sekedar simbol dari sebuah anjuran. Mungkin lebih tepat jika kita dapat menterjemahkannya sebagai sebuah larangan karena kita sadar akan efek samping yang ada jika tidak memperhatikan hal ini, khususnya pada penonton anak-anak tentunya. Dapat dikatakan filter yang paling baik adalah dari orang tua yang pengertian dan mengerti simbol rating umur film yang akan mereka nikmati. Karena masa depan anak-anak Indonesia berada ditangan ajaran orang tua teladan yang baik. (Anton Bharatha)
Bioskop adalah salah satu tempat hiburan yang terbilang sangat laris di negeri ini. Anda bisa menyaksikan film dengan layar yang lebar dan megah dan sangat jauh berbeda dari menonton sebuah film di layar televisi. Sebut saja bioskop 21, XXI dan Blitz Megaplex yang merupakan franchise terkenal dari nama tempat hiburan menonton yang sudah mempunyai pengalaman bertahun-tahun. Mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak dapat menyaksikan film terbaru hingga film genre pilihan mereka di tempat itu.
\tSelain kenyamanan dan kemegahan tempat serta film yang akan kita pilih untuk ditonton, apakah kita pernah memperhatikan hal kecil di sekitar bioskop?. Seperti rating umur dalam menonton. Dari yang kita ketahui, pemerintah mempunyai lembaga yang bertugas mengatur pengelompokan dari kategori film-film yang dilabel sesuai dengan umur yang dianjurkan. Lembaga ini mempunyai fungsi untuk menyaring sebuah dampak dan pengaruh film yang menjadi salah satu media massa yang sekaligus menjadi salah satu hiburan yang akan dikonsumsi untuk khalayak ramai. Selayaknya kita mengkonsumsi obat, lembaga sensor hanya sekedar alat pendeteksi anjuran pakai. Mengapa bisa begitu?.
\tDari realitasnya, rating menonton akan dipatuhi dan berjalan sesuai dengan anjuran jika media yang menyiarkannya melakukan publikasi informasi dengan baik dan jika diperlukan mungkin ada tindakan tegas. Seperti peringatan bagi penonton yang bandel membawa anaknya menonton film yang diperuntukkan bagi orang dewasa dan selanjutnya apa yang terjadi nanti?. Apakah selanjutnya terserah pihak bioskop atau selanjutnya terserah penonton yang merupakan konsumen yang menjadi prioritas layaknya seorang raja.
Untuk samplenya kita dapat melihat langsung ke bioskop 21. Pada awal kita datang melihat jadwal di loket tiket film, tertera rating seperti laber berhuruf yang membedakan mana yang film diperuntukkan orang dewasa dan mana yang film dapat dikonsumsi bagi semua umur termasuk anak-anak. Di sini anak-anak yang sering terbawa ego orang tua yang terkadang punya berbagai macam alasan untuk membawa anaknya itu menyaksikan film dewasa. Apapun alasannya, anak-anak merupakan umur dimana mereka rentan menjadi korban dari efek samping buruk dari film yang seperti mempunyai unsur kekerasan dan unsur vulgar yang dapat membawa kekeliruan pemahaman jika mereka belum mendapat penjelasan dan pendidikan yang sepadan.
\tBerbicara mengenai efek samping dari menonton film, kita dapat melihat kasus nyata dari acara tv seri seperti Smack Down yang memberi contoh buruk bagi anak-anak yang menginterpretasikan dengan keliru. Alhasil banyak korban-korban berjatuhan yang meniru adegan gulat dari layar televisi itu. Bayangkan, padahal acara itu telah ditayangkan di jam malam dan masih ada anak-anak yang dapat menonton acara itu tanpa dampingan atau bimbingan orang tua di sampingnya. Jika dibandingkan hal ini hanya sebuah acara tv yang mungkin berbeda dari tayangan dibioskop. Perbedaannya menonton di bioskop biasanya hanya dapat diakses oleh orang yang terbilang dewasa atau remaja. Dan saya belum pernah melihat seorang anak kecilpun membeli sendirian tanpa orang tua disamping mereka.
\tSelain itu, penjaga loket karcis tiket menonton nyaris tidak pernah mengakategorikan dan membedakan mana konsumen yang membeli karcis film yang sesuai umurnya dan mana yang tidak. Penjaga itu tidak pernah bertanya kepada konsumen karena hal itu belum termasuk menjadi salah satu prosedur identifikasi yang perlu dan dibutuhkan oleh pengelola biopskop. Tapi jika hal itu dilakukan dan masih ada penonton yang bersikeras membawa anaknya menonton film dewasa, apa yang terjadi?.
\tPada intinya, rating umur di film-film di bioskop yang disajikan bukan hanya sekedar simbol dari sebuah anjuran. Mungkin lebih tepat jika kita dapat menterjemahkannya sebagai sebuah larangan karena kita sadar akan efek samping yang ada jika tidak memperhatikan hal ini, khususnya pada penonton anak-anak tentunya. Dapat dikatakan filter yang paling baik adalah dari orang tua yang pengertian dan mengerti simbol rating umur film yang akan mereka nikmati. Karena masa depan anak-anak Indonesia berada ditangan ajaran orang tua teladan yang baik. (Anton Bharatha)
0
2.2K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan