cemungud..eaaaAvatar border
TS
cemungud..eaaa
Pee Wee Gaskin Bawa Cerita dari Summer Sonic


KOMPAS.com - Pada 19 Agustus 2012 yang lalu, grup pop-punk Pee Wee Gaskins dengan formasi Dochi (bas dan vokal), Sansan (gitar, vokal), Ai (gitar), Omo (synthesizer dan keyboard) dan Aldy (drum) mendapatkan kesempatan manggung di festival musik Summer Sonic yang digelar di Tokyo, Jepang.

Sepulangnya dari sana, Dochi cs membawa segudang cerita. Cerita berawal dari keberangkatan Pee Wee Gaskins dari Jakarta menuju Jepang.

"Kami waktu itu berangkat ke Summer Sonic, 13 Agustus (2012) pagi, waktu itu empat jam perjalanan transit di Hong Kong empat jam, sampai di Jepang jam empat sore, kami naik bus menuju Hotel di Hatagaya, kami dijemput panitia Summer Sonic walaupun Summer Sonic baru 19 Agustus 2012," cerita Dochi dalam jumpa pers di kantor label rekaman Alfarecords, Jakarta, Jumat (7/9/2012).

Tanpa menunggu lama, Pee Wee Gaskins yang akan menggebrak Summer Sonic 19 Agustus 2012, lebih dulu manggung di ACB Hall. "Dari situ langsung ke ACB Hall di Shinjuku, itu tempat manggung pertama kami," kata Dochi.

Siapa sangka dari situ, Pee Wee Gaskins mulai mendapatkan penggemar lokal. Seorang pria bernama Kazuma terang-terangan mengaku menyukai lagu-lagu band pop-punk tersebut. Singkat cerita, Dochi cs akhirnya berteman dengan Kazuma.

"Kami setelah manggung di ACB Hall kami punya waktu free terus kamu kenalan sama Kazuma, dia ngajak jalan-jalan. Dia bisa bahasa Inggris, karena dia blasteran Filipina-Jepang," kata Dochi.

Setelah manggung di ACB Hall, Pee Wee Gaskins sebenarnya diundang oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) untuk Jepang di Osaka. Namun Dochi cs, yang kebagian manggung di Summer Sonic Tokyo terpaksa menolak undangan itu.

"Enggak jadi ke sana (Kedubes RI) soalnya ongkos ke Osaka sana Rp 1,5 juta sendiri per orang. Jadi piss aja deh," sesal Dochi.

Dochi cs bukannya tanpa uang saku berangkat ke Jepang. "Alhamdulillahnya, sebelum ke sana ada acara fundraising, tapi ternyata ada satu produk yang mau sponsorin ke sana. Jadi uang saku dan ongkos," jelas Dochi. "Malah pas 8 Agustus (2012), kami sudah sampai lelang efek, lelang baju segala," timpal Sansan.

Kalau pun harus ke Osaka, Pee Wee Gaskins memilih untuk membatalkan undangan tersebut untuk berhemat. Pasalnya, untuk makan masakan setara warung nasi di Jepang, mereka harus merogoh uang saku sebesar Rp 35.000. "Orang bilang di Jepang makannya mahal tapi untung ada sukiya, kalau di sini kayak warteg. Di sana Rp 35.000 sudah kenyang banget. Jadi pada irit beli makan biar bisa beli yang lain," jelas Dochi.

Jadwal manggung selanjutnya bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2012. Di Tokyo School Music (TSM), Pee Wee Gaskins mengentakkan musik mereka di tempat yang pernah dikunjungi mendiang raja pop dunia Michael Jackson dan Celline Dion.

"Pas 17-an kami manggung di TSM sana terus di-mention, 'Kalau kami merdeka ya dari elu, dari orang Jepang'," cerita Dochi.

Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Pada 19 Agustus 2012, Pee Wee Gaskins menjadi satu-satunya band Indonesia yang pertama mencicipi panggung Summer Sonic.

"Kami manggung di sana, yang kemarin cuma mimpi mau nonton, eh ini malah main (manggung) di sana. Di Summer Sonic, ternyata crowd-nya lebih seru," kata Dochi.

Puas menghibur Tokyo, selanjutnya Pee Wee Gaskins berhak mendapatkan hiburan. Mereka pun tak melewatkan kesempatan untuk menyaksikan grup punk-rock asal AS, Greenday.

"Kami juga semua nonton Greenday, semua pada takjub. Mereka bisa bikin orang yang enggak suka malah bisa nikmatin," kata Sansan.

Tak sekadar segudang cerita menyenangkan saja yang dibawa Pee Wee Gaskins selama sembilan hari di Jepang. Mereka juga banyak belajar hidup tertib dan disiplin ala orang Jepang.

"Begitu bubar konser mereka tertib, pada ngantri keluar. Working habit dari semua aspek, dari ketepatan waktu janjian, presentasi, sampai kebersihan. Di sana walaupun bukan sampahnya dia akan dipungut dimasukkan di tas terus disimpan sampai nanti ketemu tempat sampah. Sampai mau merokok pun mereka punya asbak sendiri. Kalau mau merokok harus punya asbak kalau mau merokok di ruang publik. Cuma enggak enaknya apa-apa mahal," jelas Dochi.

Mendapatkan kesempatan emas manggung di Jepang, Pee Wee Gaskins tak akan menyia-nyiakan jaringan yang sudah mereka rajut. "Network kemarin berguna banget, dari label, EO, band-band kalau bisa dijaga kami akan bisa ke sana lagi. Kalau mau ke sana lagi kami disarankan bawain lagu Jepang. Karena itu kami coba bawain lagunya Kyari Pamyu Pamyu yang Candy Candy, terus upload di YouTube. Dan hari pertama langsung ditonton 15.000 orang termasuk Kyari Pamyu Pamyu-nya sendiri," ujar Dochi.

Bagi Pee Wee Gaskins, cerita manis dari Jepang ini semakin membuat band mereka prestisius. "Sangat prestisius karena Summer Sonic itu festival terbesar di dunia, dan PeWeGe satu-satunya band di Indonesia yang pernah manggung di sana. Ini jadi portofolio juga dan jadi pertimbangan juga," pungkas Dochi.

_________________________________________________________________

mana nih ababil yang suka caci maki mereka tunjukin prestasi kalian,bisa gak kalian seperti mereka,jangan bacot doang digedein emoticon-Add Friend (S)
hargai karya orang kalo gak suka gak usah dengerin kan beres perkara emoticon-Add Friend (S)
maju terus musik indonesia emoticon-I Love Indonesia
0
3.9K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan