http://media.viva.co.id/thumbs2/2012...ok_663_382.jpg

VIVAnews - Sejak Sabtu malam hingga Minggu siang, Jalan Nusantara, Beji, Depok ditutup polisi. Terkait oleh tempat kejadian perkara (TKP) ledakan diduga bom rakitan di rumah kontrakan yang dipasangi spanduk Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara.

Minggu, 9 September 2012 siang, olah TKP telah diselesaikan. Polisi pun kembali membuka akses Jalan Nusantara, Beji untuk umum. Meski demikian pengamanan ketat masih dilakukan di lokasi ledakan bom.
Berdasarkan pantaun VIVAnews, Jalan Nusantara Raya yang ditutup sejak tadi malam kembali dibuka. Polisi yang awalnya telah memasangi garis polisi dalam radius 500 meter dari lokasi ledakan telah mencopotnya sejak pukul 11.50 WIB.

Setelah dibuka, kondisi lalu lintas di jalan tersebut mengalami kemacetan. Sebab, banyak warga yang penasaran dan memberhentikan kendaraannya di pinggir jalan untuk melihat lokasi ledakan yang masih diberi garis polisi tersebut.

Untuk mengurangi kemacetan, puluhan polisi dari Polres Depok diturunkan untuk mengatur lalulintas jalan dikedua arah. Lokasi ledakan sendiri saat ini masih dijaga ketat oleh puluhan aparat polisi bersenjata. Warga yang penasaranpun akhirnya hanya mampu melihat dari seberang jalan.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, dalam olah TKP ditemukan banyak bahan peledak. Ada mesiu, batre, alat ukur daya ledak, senjata rakitan, granat nanas dan bahan kimia berbahaya.

"Semuanya berdaya ledak tinggi dan dapat dipastikan bahan baku bom. Saat ini, tim Inafis, Gegana, dan Puslabfor masih terus mengamankan sejumlah barang berbahaya tersebut," kata dia.

Bahaya masih mengintai di lokasi. "Saya minta pada seluruh masyarakat dan rekan-rekan media yang ada di sekitar TKP agar tidak mendekat dulu ya," imbau dia.

Polisi juga menduga, lokasi ledakan adalah tempat persiapan para teoris untuk menyerangan target yang telah direncanakan. "Kami belum tahu pasti di mana titik sasarannya yang jelas dari hasil temuan membuktikan banyak barang-barang yang mengandung bahan peledak, amunisi dan senjata api," ucap Boy. (adi)