Kaskus

Entertainment

utungunAvatar border
TS
utungun
Bakwan Dibalik, Udang di Balik [Yakin gak penasaran?]
Ada udang di balik bakwan.

Bakwan dibalik ada udang.

Cermati dua kalimat di atas! Ada beda? Tentu saja. Tapi perbedaan bukan terletak pada bentuk kalimat yang tampak aktif-pasif, melainkan ada pada penggunakan kata “di”. Kalimat pertama menggunakan preposisi “di” menunjukkan tempat udang berada: yaitu di balik bakwan. Sementara kalimat kedua menggunakan imbuhan “di” menerangkan suatu kondisi jika bakwan dibalik: di situ ada udang.

Oke secara gampangnya, pada kalimat pertama “di balik” (ditulis terpisah) menerangkan suatu tempat: yaitu pada sebaliknya. Ini sama dengan: di sini, di sana, di situ, di Jakarta, di laut, dan yang sejenisnya. Lalu pada kalimat kedua “dibalik” (ditulis menyambung) menerangkan perlakuan: yaitu membalikkan. Ini sama dengan: dipukul, ditendang, dipeluk, diterangkan, disayang, dan yang sejenisnya.

Lalu? Saya tidak menceritakan perihal bakwan dan udang, tapi saya hendak menjelaskan tentang banyaknya kekeliruan orang dalam menggunakan fungsi kata “di” dalam menulis. Mungkin saya akan maklum jika kesalahan dilakukan oleh awam, namun saya benar-benar kesal saat menjumpai judul sinetron di stasiun teve swasta menulis “Dibawah”, bukan “Di Bawah”. Kesalahan yang fatal untuk sekelas televisi dan rumah produksi ngetop.

Berikut adalah kata-kata yang sering ditulis salah:
- Disini
- Dibawah
- Diluar
- Dimana
- Di jual

Jadi sekali lagi jangan sampai salah. Memang sulit untuk membedakan bagi yang belum terbiasa (belum terbiasa membaca, belum terbiasa menulis). Namun jika dipahami sekali saja fungsi masing-masing keduanya, maka keduanya berbeda jauh. Kata “di” akan dipisah penulisannya apabila menunjukkan tempat/lokasi, contoh: di balik, di rumah, di hatimu, di situ, di sana, di mana. Jika sulit mengalinya cobalah melihat kata: pada, ke, dari. Kata “pada, ke, dari” juga menerangkan tempat dan tulisannya dipisah dari kata yang mengikuti.

Sementara kata “di” akan disambung penulisannya apabila menunjukkan perlakuan kata yang mengikuti, contoh: dibalik, dipukul, dicium, diketik, ditabrak. Jika sulit mengenali maka ingat bahwa fungsi ini sama halnya dengan: membalik, memukul, mencium, mengetik, menabrak yang juga menerangkan perlakuan dan ditulis dengan disambung.

Memang hal yang remeh-temeh, namun inilah Bahasa Indonesia yang bahkan titik koma pun ada kaedahnya. Menulis ibarat berbicara, maka dalam menulis pun juga harus tepat seperti benar saat berbicara. Terima kasih.

@ddstya

emoticon-Kiss emoticon-Kiss emoticon-Kiss emoticon-Kiss emoticon-Kiss
0
2K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan